Menjalani kehidupannya sebagai seorang istri seseorang, sudah menjadi kebiasaan yang hampir memenuhi jiwa dan hatinya.Kini gadis itu mengeringkan rambutnya yang sudah basah karena keramas. Mengenakan handuk yang membalut bagian tubuhnya, dan menggosok rambutnya perlahan.
Sorot mata terkejut kini menghampiri Antara yang mulai beradaptasi dengan cahaya pagi. Ditambah oleh seseorang yang menampilkan pesona di depannya.
" Tavi. " Panggil suaranya yang masih serak.
Gadis yang dipanggil sontak menoleh, melonjak karena terkejut bahwa Anta sudah setia membuka matanya. Menatapnya penuh akan gairah.
" Ee,, ee,, itu maaf mas!!" Tavi beranjak, berlari kecil menuju kamar mandi untuk melanjutkan kegiatannya. Dia kira suaminya tidak akan bangun.
Anta menatap gadis itu berlari ke dalam kamar mandi. Sudah lima bulan. Yaaa. Pernikahan mereka sudah tidak seumur jagung lagi. Beberapa kebiasaan yang mulai berubah, kekurangan dan kelebihan masing-masing yang sudah menampakkan diri dalam alur pernikahan ini.
Anta tidak lagi bisa menahan gairah seorang laki-laki yang selama ini dia pendam. Dia ingin menunggu istrinya itu siap, namun nafsu yang menguasai dirinya kadang muncul tanpa ijin.
***
Wangi bayi tercium saat Tavi memasuki pintu penumpang. Mengundang endusan Anta yang membuat matanya kian menatap istrinya itu." Mas ih, malu tauk diliatin muluk. " Ujar gadis itu yang kini tersipu.
Anta tidak menggubris ucapan istrinya. Masih menikmati harumnya gadis itu.
Setelah dua menit, akhirnya laki-laki itu kembali ke dunia, dan segera melajukan mobilnya. Mengantar Tavi dan dirinya sendiri untuk berangkat ke kantor.
Satu jam empat puluh lima menit, Anta berhasil sampai di depan gedung kampus Tavi. Setelah gadis itu keluar, dia segera melaju ke kantornya.
***
Berjalan bak seorang raja yang didampingi para pengawal. Membuat kharisma seorang Adelard Hastanta saat ini, membius para kaum hawa yang ia lewati.
Indra penciumannya banyak mencium parfum para wanita yang ia lewati. Namun hanya bau istrinya yang mampu membius penciumannya hingga saat ini.
Rasanya ingin kuhabiskan dirimu sayang. Batin laki-laki itu memejam mata beberapa detik.
Langkahnya pasti menuju ruangan ceo. Dengan beberapa asisten yang setia menemani. Anta terus membayangkan seseorang, seseorang yang kini sudah membuat dirinya sendiri tidak dapat mengontrol apapun dalam dirinya.
" Pak Anta!! " Panggil asisten properti Anta. Desi.
" Hem. "
" Ini pak. Ada berkas. " Ucap wanita cantik yang mengenakan rok spans seatas lutut. Menampilkan lengkuk pinggul di depan Anta dengan luwes.
Hal itu tidak bisa membuat mata Anta beralih. Karena otaknya kini sudah terisi akan seseorang.
" Baik. Taruh di meja saya. " Anta melewati Desi. Menuju mejanya, dan sedikit menjauhi wanita itu.
Anta dapat menangkap aksi menggoda Desi. Namun entah mengapa mata dan hatinya tidak bisa sinkron saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Wife | 1 | End to chap 2
Teen FictionI𝚗𝚒 𝚋𝚞𝚔𝚊𝚗 𝚜𝚎𝚙𝚎𝚗𝚞𝚑𝚗𝚢𝚊 𝚌𝚎𝚛𝚒𝚝𝚊 𝚛𝚘𝚖𝚊𝚗𝚝𝚒𝚜. 𝙿𝚎𝚛𝚊𝚜𝚊𝚊𝚗𝚖𝚞 𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚍𝚒𝚋𝚊𝚗𝚝𝚒𝚗𝚐 𝚘𝚕𝚎𝚑 𝚜𝚎𝚜𝚎𝚘𝚛𝚊𝚗𝚐. 𝙼𝚎𝚗𝚓𝚊𝚍𝚒 𝚌𝚊𝚗𝚝𝚒𝚔 𝚋𝚞𝚔𝚊𝚗 𝚜𝚎𝚙𝚎𝚗𝚞𝚑𝚗𝚢𝚊 𝚓𝚊𝚖𝚒𝚗𝚊𝚗 𝚋𝚊𝚑𝚊𝚐𝚒𝚊. . " 𝙹𝚒𝚔...