HAPPY READING <3
Hari ini dosen hanya memberi tugas yang tidak begitu banyak. Dan Tavi memilih untuk menghabiskan waktunya di dalam ruangan luas yang dipenuhi rak kayu besar berisikan beragam buku.
Matanya fokus membaca buku yang dia ambil di rak bagian novel. Disana banyak mahasiswa dan orang-orang menyumbangkan buku novel mereka di kampusnya.
" Duh. Udah baca juga masih inget sama mas Anta." Tavi tidak bisa mengalihkan pikirannya dari suaminya itu. Menghela napas dalam beberapa kali karena kesal dengan hatinya sendiri.
" Untuk apa memikirkannya. " Sambungnya lagi. Lalu kembali fokus membaca.
***
Tavi pulang lebih awal. Gadis itu mendapati rumahnya sepi. Anta belum pulang.
Gadis itu berjalan ke arah kamar. Segera membersihkan dirinya dan memasak untuk makan siang Anta.
Ting Tinggg !!!!
Ditengah kegiatan memasaknya. Bel pintu berbunyi tanpa henti. Tavi langsung berjalan cepat menuju pintu utama, masih dengan mengenakan celemek yang menempel di badannya.
Setibanya. Gadis itu membuka pintu. Mendapati suaminya pulang dengan membawa barang.
" Lama. " Ucap laki-laki menyodorkan sebuah kotak pipi persegi panjang dan beberapa paper bag pada istrinya. Membuat Tavi menerima tanpa aba-aba.
Anta masuk tanpa memperdulikan beberapa barang yang jatuh.
Tavi mengikuti Anta berjalan setelah berhasil menutup pintu.
" Masak apa? " Tanya Anta dari meja makan. Anta adalah pria teratur dan disiplin dalam memilah jam makan. Dia memberi beberapa peraturan yang juga merubah hidup Tavi.
Gadis itu mulai membiasakan perlahan dirinya dengan kehidupan suaminya dengan baik. Awalnya dia tidak bisa, namun laki-laki itu selalu bersikap dewasa dan membimbingnya perlahan. Meskipun kadang membuatnya kesal setengah mati.
" Aku masak ayam asam pedas sama sop buntut. " Tavi berjalan ke arah dapur. Kembali melanjutkan kegiatan memasaknya.
Anta lelah. Namun saat menatap istri kecilnya di luar tadi. Membuat hati dan pikirannya kembali tenang. Rasa nyaman dan bahagia selalu menyelimuti hatinya jika berada di dekat istrinya itu.
Anta beranjak ke arah Tavi. Memeluk gadis itu, menyenderkan kepalanya di bahu Tavi, mencari tempat paling nyaman disana.
Sontak gadis itu terperanjat dengan gerakan Anta. Tavi tidak menolak, dia sudah terbiasa dengan perlakuan tiba-tiba Anta. Gadis itu membiarkan Anta memeluknya, meskipun sedikit kerepotan karena posisinya yang masih memasak.
Anta hanya marah jika gadis itu menolak perintahnya. Bukan karena dia tidak mau istrinya melakukan hal lain yang disukainya. Seperti bergaul dengan cowok lain.
Namun selalu ada resah dan marah saat melihat gadis itu bersama orang lain.
Mereka berdua hanyalah manusia biasa. Anta yang selalu memperlakukan gadis itu dengan baik layaknya suami. Dan Tavi yang selalu menjalankan kewajibannya pada Anta.
Mereka tidak tahu bahwa ada cinta yang mengiringi. Mereka hanya tahu inilah kehidupan rumah tangga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Wife | 1 | End to chap 2
Teen FictionI𝚗𝚒 𝚋𝚞𝚔𝚊𝚗 𝚜𝚎𝚙𝚎𝚗𝚞𝚑𝚗𝚢𝚊 𝚌𝚎𝚛𝚒𝚝𝚊 𝚛𝚘𝚖𝚊𝚗𝚝𝚒𝚜. 𝙿𝚎𝚛𝚊𝚜𝚊𝚊𝚗𝚖𝚞 𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚍𝚒𝚋𝚊𝚗𝚝𝚒𝚗𝚐 𝚘𝚕𝚎𝚑 𝚜𝚎𝚜𝚎𝚘𝚛𝚊𝚗𝚐. 𝙼𝚎𝚗𝚓𝚊𝚍𝚒 𝚌𝚊𝚗𝚝𝚒𝚔 𝚋𝚞𝚔𝚊𝚗 𝚜𝚎𝚙𝚎𝚗𝚞𝚑𝚗𝚢𝚊 𝚓𝚊𝚖𝚒𝚗𝚊𝚗 𝚋𝚊𝚑𝚊𝚐𝚒𝚊. . " 𝙹𝚒𝚔...