Back to work.
~ T A V I ~
Hari ini semuanya kembali seperti biasa, namun diwarnai sesuatu yang indah dan bahagia.Menghabiskan malam yang hangat dan tegang, kini gadis itu sudah menjadikan semuanya tampak biasa seperti hari lainnya.
Tavi sedang sibuk di dapur, memasak dan menyiapkan sarapan untuk Anta sebelum berangkat bekerja dan dirinya sendiri untuk kuliah.
Rania masih disana. Empat hari lagi dia pergi, itu membuat hati Tavi sangat lega. Tidak ada wanita yang menggoda suaminya lagi. Dia sadar seberapa ideal seorang Anta di depan kaum wanita.
Meskipun pernikahannya dilakukan karena perintah dari orangtua, tapi dia tidak ingin membuat hubungan ini hancur tanpa sedikitpun usaha memperjuangkannya.
" Lagi ngapain?" Seseorang memeluk Tavi dari belakang, menyenderkan kepalanya di bahu gadis itu. Setelah kejadian kemarin, Anta semakin menunjukkan perilaku seorang suami yang sangat mencintai istrinya.
Laki-laki itu sudah mencintainya, namun Anta masih ragu karena takut bahwa gadis yang dia peluk sekarang akan menolaknya.
" Masak mas. Sana duduk, repot nih. " Ucap Tavi sembari memotong wortel. Respon Anta lain, laki-laki itu semakin mengeratkan pelukan. " Kenapa sih mas?".
" Nggak papa. "
" Mau makan nggak?"
Anta mengangguk dalam pelukannya, rasa geli meniup tengkuk Tavi. Membuat gadis itu terksiap.
" Geli. Mending sana duduk, nggak selesai ini masaknya nanti. " Tegas gadis itu.
Terkejut, karena Anta seperti seorang anak yang sudah mendapat marah orangtuanya.
" Aku mau renovasi rumah kamu. " Ucap Anta dari kursinya. Ya, laki-laki itu sudah mendudukkan pantatnya di atas kursi meja makan.
Tavi tidak menoleh, namun ada anggukan disana. Membuat senyuman mengiringi Anta sampai makanan disajikan.
Dimana Rania. Wanita itu sudah mengurus beberapa berkas untuk pergi ke Jerman. Dia hanya punya empat hari lagi bersama Anta.
***
" Tavi !!" Panggil Reno yang melambaikan tangannya di seberang Tavi.
Gadis itu berjalan ke arahnya. Menenteng beberapa map.
" Kenapa Ren?" Tanyanya setelah tiba.
" Nanti sore ada seminar. Masih inget nggak?"
" Masih. Kamu ikut juga?"
" Iyalah. Barengan yuk. " Tawar Reno.
" Oke. "
Kedua orang itu berjalan beriringan menuju kelas. Beberapa menit lagi bel masuk dan dosen akan hadir lebih awal.
Dilain sisi, Anta menegerjakan pekerjaannya seperti biasa. Kini suasana hatinya membuat semua orang merasa aneh karena bos mereka terus tersenyum. Bukan karena hal lain, itu semua karena istri kecilnya, Tavi.
Anta belum pernah memberitakan statusnya sekarang pada semua orang. Hanya asisten pribadi dan beberapa karyawan kepo sudah mengetahui dirinya sudah menikah, namun belum mengetahui siapa istri laki-laki tampan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Wife | 1 | End to chap 2
Teen FictionI𝚗𝚒 𝚋𝚞𝚔𝚊𝚗 𝚜𝚎𝚙𝚎𝚗𝚞𝚑𝚗𝚢𝚊 𝚌𝚎𝚛𝚒𝚝𝚊 𝚛𝚘𝚖𝚊𝚗𝚝𝚒𝚜. 𝙿𝚎𝚛𝚊𝚜𝚊𝚊𝚗𝚖𝚞 𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚍𝚒𝚋𝚊𝚗𝚝𝚒𝚗𝚐 𝚘𝚕𝚎𝚑 𝚜𝚎𝚜𝚎𝚘𝚛𝚊𝚗𝚐. 𝙼𝚎𝚗𝚓𝚊𝚍𝚒 𝚌𝚊𝚗𝚝𝚒𝚔 𝚋𝚞𝚔𝚊𝚗 𝚜𝚎𝚙𝚎𝚗𝚞𝚑𝚗𝚢𝚊 𝚓𝚊𝚖𝚒𝚗𝚊𝚗 𝚋𝚊𝚑𝚊𝚐𝚒𝚊. . " 𝙹𝚒𝚔...