Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HAPPY READING <3
Pertama kali, dia merasakan semua ini. Kehidupannya sudah berubah sejak tadi malam. Dan sekarang, menatap wajah polos itu menutup rapat matanya dalam tidur.
Tavi merasakan detak jantungnya kian berdetak kencang. Memalingkan wajahnya ke sisi kanan dan mendapati bahwa seseorang sudah tertidur lelap di sampingnya, sempat terkejut namun takut membangunkan Anta, ya.
Anta memutuskan untuk sementara tinggal di rumah istri kecilnya ini. Setelah kembali ke mansionnya dan membawa barang-barang untuk dibawah ke rumah Tavi.
Melihat bahwa gadis itu sudah terlelap dahulu di tempat tidur, Anta memutuskan untuk segera menyusul tidur di sampingnya.
Sebuah perasaan aneh hadir di hatinya, namun rasa kantuk mengalahkan semua itu sampai matanya terpejam lelap.
Pukul enam tiga puluh. Tavi lebih dulu bangun dan bersiap untuk ke sekolah.
Ditengah persiapannya, Anta terbangun, bukan karena pergerakan gadis itu, namun sudah biasa laki-laki itu bangun pagi seperti ini.
" Om. Maaf, berisik ya? " Tavi menatap Anta dengan raut bersalah.
" Enggak. Aku mau mandi. " Anta menggeleng lalu beranjak ke kamar mandi pribadi di kamar Tavi.
Gadis itu bernapas lega dan melanjutkan aktivitasnya kembali dalam bersiap.
Selesai. Sekarang tinggal berangkat saja.
" Tavi ! " Anta berseru dari dalam kamar mandi.
Belum beranjak dari kamar dan seseorang memanggilnya, membuat Tavi melangkah mendekat ke arah kamar mandi.
" Iya ! "
" Ambilkan saya handuk. "
" Kan udah ada om !"
" Di lemari. "
Seketika Tavi mendekati lemari dan sangat terkejut bahwa sudah ada barang-barang Anta yang berjejer dengan pakaiannya.
Membuat hatinya terkagum melihatnya. Tavi seperti memiliki impian yang orang lain inginkan. Mempunyai seorang suami kaya raya dan baik seperti Anta. Tidak begitu baik, karena kadang membuatnya sangat kesal.
