KENAN | 18

156 60 25
                                    

Keseriusan terukur dari bukti yang kau tampakkan.

~ T A V I ~

HAPPY READING <3

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HAPPY READING <3


Hari ini Anta berniat pergi ke rumah Tavi. Menjelaskan banyak hal, namun sebelum pergi, seorang wanita paruhbaya datang ke rumah mewahnya. Bunda.

" Anta mau kemana? " Tanya wanita itu sambil menatap sekeliling rumah mewah putranya.

Bunda Anta akan melakukan kegiatan rumahan seperti di rumah mereka. Memasak dan membantu pembantu rumah tangga sambil bercengkrama khas ibu-ibu kompleks.

" Anta mau pergi Bun. " Jawab Anta. Menyalimi tangan Bundanya yang mulai keriput. " Ke rumah Tavi. " Jelas Anta.

" Tavi? Siapa,, ohhhhhh calon menantu Bunda ya? " wanita itu dengan raut bingung dan berbinar setelah mencerna sendiri omongan Anta. " Namanya Tavi. Cantik, kamu kok pinter sih Ta nyari mantu buat Bunda." Tepuk Bunda di lengan kekar Anta.

" Eh, tapi Tavi bukannya masih muda Ta. " Tanya Bunda lagi, mengingat bahwa gadis cantik yang Anta kenalkan sebagai calon menantunya itu memang sangat muda dari usia Anta.

" Dia satu angkatan sama Gilang Bun. " Jawab Anta dengan raut datar khasnya.

Bunda mengangguk. Lalu tersenyum " masih muda Ta. Kapan-kapan Bunda mau ajakin dia makan bareng keluarga kita. " Bunda menepuk sekilas bahu Anta lalu berjalan ke arah mbok Siti yang terlihat sibuk di dapur.

***

" Tavi. " Laki-laki tampan itu memanggil lagi namanya.

" Iya kak Kenan. " Jawab Tavi gugup.

Mengagumi banyak hal tentang Kenan dan selalu gugup jika laki-laki itu berada dekat dengannya, ada rasa bahagia di hatinya. Tavi selalu ingin menatap lama wajah Kenan, namun debaran jantungnya semakin kencang berhadapan langsung dengan mata laki-laki tampan itu.

" Besok. " Kenan mencoba mengajak gadis itu untuk pergi, sebenarnya ia berniat untuk berkencan.

Namun karena usia mereka yang terpaut jauh membuat niatnya untuk berbicara tentang hal yang menjurus ke suatu hubungan membuatnya takut gadis itu menolaknya dan menjauh.

Tavi menunduk. Gugup. Matanya menerawang ke bawah sambil berdehem singkat.

" Beneran? Besok kamu mau jalan ke mana?" Kenan berbinar. Mendapati respon Tavi yang bersedia namun malu-malu membuatnya merasa gemas akan gadis itu.

" Mau kemana ?! " Tanya seseorang yang baru saja datang. Memecah suasana diantara Tavi dan Kenan. Anta menghampiri keduanya.

Anta tiba saat Kenan mengucapkan kata itu. Membuat rasa marah hinggap di hatinya mendapati bahwa gadis itu bersama dengan laki-laki lain. Tentu bukan Anta jika mengindahkannya, Anta bukan pria yang mudah mengikuti kata hatinya.

Tavi mendongak, mendengar suara seseorang yang dia kenal.

" Om " Ucap gadis itu menatap Anta yang berjalan mendekat ke arahnya.

Anta menatap Kenan. Mengamati laki-laki itu.

Kenan-pun sebaliknya. Mengamati seseorang yang merusak suasananya dengan orang yang dia suka.

" Ikut aku. " Anta menarik lengan Tavi. Membuat gadis itu tergopoh. Dengan raut wajah kesakitan karena genggaman kuat tangan Anta di lengannya. Membuat Kenan beranjak menarik lengan satunya milik Tavi.

" Jangan kasar sama cewek! " Kenan meninggikan suaranya.

Anta menoleh. Mendapati tangan Kenan sudah menggenggam lengan Tavi lainnya. Membuat mereka saling melempar tatapan tajam seakan saling membunuh satu sama lain.

Tavi yang merasa aura disini semakin tegang.

Mencondongkan sedikit tubuhnya di antara mereka. " Jangan bertengkar, Kak Kenan, Tavi ikut om Anta aja ya. Dia bos Tavi. " Ucap gadis itu berusaha menenangkan Kenan.

Membuat Anta mendengus kesal karena gadis itu lebih memperdulikannya.

" Kamu bisa keluar dari perusahaannya Vi. Ikut aku. " Kenan masih tidak terima dengan perlakuan Anta.

" Dia calon istri gue. " Ucap Anta yang membuat Kenan membulatkan matanya terkejut.

Kenan menatap Tavi yang malah memberi raut muka sama bingungnya. Gadis itu seakan mencerna, membulatkan matanya karena mengingat kata-kata itu lagi dari bibir Anta.

" Ikut. " Anta menarik lengan Tavi. Menjauh dari Kenan.

Kenan yang berdiri kaku, hanya menatap kepergian mereka. Dia sudah sangat terlambat, tapi bukan seorang Kenan jika mudah menyerah.

Laki-laki pekerja keras, gigih dan tampan seperti Kenan tidak akan menyerah sebelum janur kuning melengkung.

***
Cut.

Hello. Wasap geng. Ketemu dengan saya setelah sekian lama, menganggur.

Apa kabar semua?
Semoga selalu dalam lindungan-Nya.
Gimana nih Kenan sudah muncul dan mau perjuangin Tavi nih.

Wahhhh, yuk yuk

Si cantik yang mulai diperebutkan nih😋

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Si cantik yang mulai diperebutkan nih😋

Little Wife | 1 | End to chap 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang