Keindahan sebuah rasa, awal dari kisah.
~ T A V I ~
Happy reading <3
Mata indah itu mengerjap sesekali. Kepalanya sibuk beralih dari kanan ke kiri menunggu sesuatu.
Tavi berdiri di sisi jalan raya, menunggu angkutan umum untuk berangkat kerja. Pulang sekolah dan harus buru-buru mengejar waktu karena asisten Anta menghubunginya.
Memberitahu bahwa dirinya dibutuhkan sekarang juga.
" Angkot mana ya?, " Tavi panik.
Beberapa menit, akhirnya sebuah angkutan umum melaju mendekati posisinya. Buru-buru gadis itu masuk.
***
" Anak Bunda !!. Bunda nih kangen sama kamu lho Ta. Kamu juga belom kenalin pasangan ke Bunda. " Ucap wanita paruhbaya yang baru saja melonggarkan pelukannya pada Anta.
Hari ini Anta sangat terkejut, karena kedatangan wanita tercintanya ini tidak memberitahu dirinya terlebih dahulu.
" Iya Bunda. " Anta menuntun Bundanya untuk duduk di sofa ruangannya, memberi kode pada Diana, asistennya untuk membuatkan minuman.
" Mana?. " Tanya Bunda yang membuat Anta mengernyit, bingung.
" Apa Bun? "
" Menantu Bunda." Wanita itu mendengus, lelah terus menanyakan hal yang sama. Namun itu demi kebaikan anak kesayangannya itu " Kamu kapan nikahnya to Anta. Bunda nih udah pengen nimang cucu. " Sambung Bunda.
" Iya Bunda. Nanti. "
" Nanti kapan,, " ucapan Bundanya terputus. Seseorang mengetuk pintu ruangan Anta.
Asistennya sedang diluar, membuat laki-laki itu berdiri sendiri membuka pintu dan menampilkan wajah cantik seorang gadis yang membuat hatinya tenang.
Tatapan mereka bertemu, hening, sampai
" Siapa nak?!. Suruh masuk aja. " Seru Bunda dari posisi duduknya. Wanita itu mencondongkan tubuhnya, mencoba mengintip.
Anta mempersilahkan Tavi masuk. Ya, bukan Diana, namun Tavi. Yang menggantikan asistennya membawa minuman.
" Cantiknya. Siapa ini nak? " Tanya Bunda, terkagum dengan wajah cantik gadis itu. Mencoba menyenggol lengan putranya, menggoda.
" Emmm,, " Anta ingin menjawab. Namun Bundanya sudah beranjak mendekati Tavi yang sedang menyuguhkan minuman.
" Nak cantik. Saya Bundanya Anta. Kamu siapa?. Wahhh,, Bunda pengen lho punya menantu yang cantiknya kayak kamu. " Bunda memegang lengan Tavi lembut. Ujung matanya mencuri lirik ke arah Anta.
" Dia. Calon istri Anta. " Ucap Anta tiba-tiba.
Membuat mata Bundanya seketika membulat, berbinar.
Tidak dengan Bunda. Tavi terkejut, matanya membulat sempurna menatap laki-laki yang sedang membuang muka di depannya sekarang.
" Pak. " Tavi kebingungan. Apa yang sedang terjadi di dalam ruangan ini. Dan berani sekali laki-laki di depannya mengucapkan kata keramat baginya itu.
Bunda Anta beranjak memeluk gadis itu. Masih membuang muka karena malu, Anta merasa bahwa gadis itu pasti akan meminta penjelasan dari dirinya. Memang.
***
Cut.DORR DORR!!!
Wiiihhh siapa nih yang setia sama Tavi. Kaget nggak?. Seru nggak?.
Padahal kan Kenan belum muncul☹️
Padahal kan aku sukanya Tavi sama Haldis😄
Hehe. Yang penasaran. Mari membaca dan menunggu part selanjutnya, heheheSalam hangat untuk kalian semua dari penulis mamatir yang lagi makan cimol.
Senyum dulu bareng Abang Anta.
Awas diabetes di senyumin si cantik Tavi.
TERIMA KASIH SEMUANYA. TETAP IKUTI CERITA TAVI DAN ANTA. HAPPY READING.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Wife | 1 | End to chap 2
Teen FictionI𝚗𝚒 𝚋𝚞𝚔𝚊𝚗 𝚜𝚎𝚙𝚎𝚗𝚞𝚑𝚗𝚢𝚊 𝚌𝚎𝚛𝚒𝚝𝚊 𝚛𝚘𝚖𝚊𝚗𝚝𝚒𝚜. 𝙿𝚎𝚛𝚊𝚜𝚊𝚊𝚗𝚖𝚞 𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚍𝚒𝚋𝚊𝚗𝚝𝚒𝚗𝚐 𝚘𝚕𝚎𝚑 𝚜𝚎𝚜𝚎𝚘𝚛𝚊𝚗𝚐. 𝙼𝚎𝚗𝚓𝚊𝚍𝚒 𝚌𝚊𝚗𝚝𝚒𝚔 𝚋𝚞𝚔𝚊𝚗 𝚜𝚎𝚙𝚎𝚗𝚞𝚑𝚗𝚢𝚊 𝚓𝚊𝚖𝚒𝚗𝚊𝚗 𝚋𝚊𝚑𝚊𝚐𝚒𝚊. . " 𝙹𝚒𝚔...