14. OUR FIRST KISS
"Nek, Citra mau ke pasar dulu, ya?" Citra memasuki kamar neneknya untuk meminta izin pergi ke pasar, untuk membeli bahan-bahan kue yang sudah hampir habis di dapur.
"Hati-hati, nduk," pesan nenek yang dibalas anggukan kecil dari Citra.
"Assalamualaikum.."
"Wa'alaikumsalam."
Citra dengan segera bergegas menuju jalan raya yang tak jauh dari rumahnya untuk menunggu angkot lewat. Seperti ini lah kegiatan Citra di hari minggu. Paginya membeli bahan buat kue, dan beristirahat.
Tak lama menunggu, angkot yang ditunggu akhirnya tiba, Citra dengan cepat melangkahkan kakinya masuk ke dalam angkot tersebut.
15 menit perjalanan angkot yang ditumpangi Citra, angkot tersebut berhenti tepat di terminal pasar.
Usai membayar, Citra turun dari angkot sambil menenteng kantong belanja yang nantinya gadis itu gunakan untuk menyimpan barang belanjaannya yang sudah ia beli.
Citra berjalan memasuki pasar, kemudian menuju tempat penjualan sembako.
"Bang," abang penjual langsung menoleh, "Eh neng, belanja yak?"
Citra terkekeh, "Yaiyalah bang, yakali mau nemuin abang."
"Hehe kirain nemuin saya."
"Eh iya bang, terigunya sama mentega ya bang," ujar Citra memberi tau pesanannya pada abang penjual. Abang itu memberikan jempolnya. "Ukurannya kayak biasa kan, neng?" tanya abang penjual memastikan yang dibalas anggukan mantap oleh Citra.
"Siap neng Citra."
"Kalo gitu aku tinggal dulu ya bang, mau beli ikan di sana," pamit Citra kemudian mulai meninggalkan kios penjual sembako. Kini, gadis itu berjalan mencari penjual ikan untuk menu makanannya hari ini bersama nenek.
Saat hendak menuju tempat jual ikan, tiba-tiba saja seorang wanita jatuh di sebelahnya akibat ramainya pembeli.
Bruk!
"Astagfirullah, ibuu," dengan gesit Citra membantu wanita itu berdiri, membersihkan pakaiannya yang kotor.
"Ibu gak papa?" tanya Citra memastikan. Wanita itu menggeleng seraya tersenyum singkat. "Saya gak papa, terimakasih, ya."
"Iya bu, sama-sama."
"Nama kamu siapa?" tanya wanita itu penasaran.
"Saya Citra, bu."
"Maaf, saya permisi dulu, mau belanja lagi," ujar Citra sedikit menunduk, kemudian gadis itu berjalan meninggalkan wanita tadi.
Wanita itu tersenyum singkat, lalu mulai berjalan meninggalkan pasar dan menuju perkiran.
"Elgar, bantuin mama bawa barangnya," ujarnya sedikit keras agar sang anak mendengar.
Elgar yang menunggu mamanya di mobil pun segera berlari kecil menghampiri Sarah bersama barang-barang belanjaannya.
"Haduh, mama itu ya tadi jatoh di pasar. Untungnya ada anak seumuran kamu tuh, cewek, bantuin mama berdiri," ujar mama Sarah menceritakan kejadian yang ia alami barusan.
KAMU SEDANG MEMBACA
FORTE [COMPLETED]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Di mata orang, Laura emang terlihat sempurna. Dia cantik, putih, langsing, kaya raya, dan punya segalanya, sehingga dijuluki Queen di sekolah. Namun siapa yang tau? Laura hanya gadis yatim yang tengah memperjuangkan penyakit...