38 - Ribut

346 39 15
                                    

38. RIBUT

"Duh, masih perih lagi nih luka," monolog Laura di koridor sekolah, memperharikan pergelangan tangannya yang terluka akibat terjatuh bersama Chelsea dan Monica beberapa waktu lalu. Bahkan, Laura juga merasakan sakit di kakinya, untuk sekarang, gadis itu berjalan dengan pincang.

"Laura." Laura menoleh kebelakang saat seseorang memanggil namanya. Ia menaikkan sebelah alisnya, bingung dengan siapa orang yang tak dikenalnya ini.

"Siapa lo?"

Jelas sekali ekspresi terkejut ditampilkan cowok yang kini berada di hadapan Laura, memegang sebuah buket bunga besar.

Cowok itu tercengang dengan mulut ternganga lebar. "Lo gak tau gue?" Laura menggeleng pelan.

"Astaga, gue Sean. Cowok famous dan paling playboy se SMA Rajawali. Dan lo gak tau gue? Hidup dimane lu selama ini?" Cowok bernama Sean itu menepuk jidat gemas. Tak menyangka ternyata Laura tak mengenalnya selama ini, padahal Sean adalah murid laki-laki yang terkenal dengan pacarnya yang segudang.

"Halah, playboy kok mengakui. Lo itu cocoknya jadi jelekboy. Ngapain playboy playboy, kayak laku aja lo, bentukan begini juga," cibir Laura, menatap Sean sinis.

"Buset.." Sean mati kutu. Ia akui, Laura kalo ngomong emang asal ngablak, membuat lawannya jadi terdiam.

Sean berdehem, memperlihatkan buket bunga itu di hadapan Laura dengan gaya coolnya.

"Ehm--" Sean mendekat, menyodorkan bunga yang begitu cantik di hadapan Laura. Bahkan murid-murid yang melintas, rela menghentikan langkahnya demi melihat Sean, sang playboy sekolah, menyatakan cintanya pada Laura, cewek ribet dan super higienis.

"Aku mau minta maaf. Iya maaf udah terlalu sayang sama kamu," ujar Sean tersenyum manis.

CIEEEE

AYO SEAN!!

JADIKAN DIA KE YANG 2000 SEAN!!

"2000?" beo Laura terkejut, kemudian matanya kembali menatap ke arah Sean. "Pacar lo 2000? Gak waras lo, anying."

"Astaghfirullah." Sean mengelus dada. "Cuma lo doang yang nyuekin gombalan maut gue."

"Gombalan maut apaan, gue tau ya, lo nyolong dari google, soalnya pernah gue cari untuk gombalin Elgar. Eh ketemu tuh yang kayak lo omongin barusan, untung gue gak jadi, terlalu norak kata-katanya," curhatnya dengan agak sedikit menghina, membuat jiwa Sean tersentil.

"Stres gue, pengen pensiun jadi playboy!"

"Okedeh, biar cepet kelar nih. Lo mau gak jadi pacar gue, Laura Aluleshae?" Sean berlutut, tersenyum manis.

"Ha? Aluleshae saha? Sinting maneh, udah ah, aing mau ke kelas dulu, males ngeliat situ. Kenal enggak, tiba-tiba nembak, hadeh cowok cowok," jeda Laura, lalu matanya menatap buket bunga yang di pegang Sean, kemudian merampasnya. "Btw, bunganya bagus, buat gue, ya?"

Mata Sean melebar, tersenyum ceria. "Lo terima gue?"

"Sembarangan! Ya enggak lah. Gue suka sama bunganya, bukan sama orangnya. Udah ah, thanks Asin untuk bunganya," ujar Laura melangkahkan kakinya meninggalkan Sean yang terbengong.

FORTE [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang