3

999 123 25
                                    

» [구름 위에서 (above the clouds) - DAY6] «

0:01 ─〇───── 4:18

⇄ ◃◃ ⅠⅠ ▹▹ ↻

˚✩

Keesokan hari, alarm mendominasi seisi kamar namun Irene sang pemilik terlihat masih damai dengan tidurnya. 35 menit berlalu, ia pun menyelesaikan mandinya dan sekarang tengah duduk dihadapan cermin untuk memberi riasan tipis pada wajahnya yang membuatnya semakin cantik.

Irene berdiri dan memeriksa penampilannya lalu mengambil ponsel di atas meja sebelum bergegas turun kebawah. Saat akan keluar kamar, Bibi Yuri berada di depan pintu dan telah membuatkannya teh Chamomile namun ia menolaknya.

Ia turun dan melihat pemandangan yang selalu membuatnya merasa muak menurutnya. Nyonya Choi sedang memasangkan dasi suaminya dengan sorot mata yang berbinar yang membuat siapapun menjadi iri saat melihatnya namun tidak dengan Irene.

"Kau sudah turun sayang, ayo kita sarapan bersama." Ujar Nyonya Choi ramah.

Irene tidak menghiraukannya dan langsung berjalan begitu saja melewati kedua orangtuanya. Irene menarik kursi dan langsung mendudukkan dirinya mendudukkan dirinya di meja makan untuk bersarapan, disusul oleh Tuan dan Nyonya Choi.

Para pelayan membawakan makanan dan langsung menyajikannya untuk keluarga Choi. Irene sempat mendengus melihat menu yang di sajikan, bagaimana tidak? Menu yang disajikan saat ini sangat tidak pantas untuk dikatakan sebagai menu sarapan.

Irene menoleh dan memberikan tatapan sinis kearah pelayan yang sedang menyajikan makanan disampingnya. "Apa kau ingin membuatku gemuk?" Ujarnya.

"Maafkan saya nona muda." Jawab sang pelayan gugup.

Irene menjauhkan makanannya "Singkirkan ini dari pandanganku sekarang atau kau akan menerima akibatnya nanti." Titahnya dan sang pelayan langsung membawanya.

Tuan Choi hanya menggelengkan kepalanya, kejadian seperti ini bukan sekali atau dua kali terjadi tapi sudah berlangsung lama.

"Irene sayang, kau ingin memakan apa sekarang? biar eomma yang akan membuatkannya untukmu." Nyonya Choi membuka suara.

Irene menoleh kearah Taeyeon. "Daripada aku memakan makananmu, lebih baik aku memakan sampah." Jawabnya dan beranjak pergi.

Tuan Choi menghentikan kegiatan makanannya dan menyuruh Irene untuk tetap duduk di kursinya tapi putrinya malah tetap beranjak pergi menjauh.

"Kubilang kembali duduk di tempatmu Choi Irene!" Bentak Siwon.

Bentakan Siwon berhasil membuat Irene menghentikan langkahnya dan kembali berbalik serta membuat suasana menjadi sangat tegang. Para pelayan menunduk dan tepat di tempatnya berdiri Irene mendengus.

"Perusahaan di Paris sedang mengalami penurunan saham jadi mungkin untuk beberapa lama Appa akan sibuk mengurusnya." Jelas Siwon.

"Jadi Appa membentakku hanya karena ingin mengatakan hal itu? Benar-benar sekali." Jawab Irene.

Siwon kembali memakan makanannya sebelum melanjutkan ucapannya. "Dan mulai hari ini kemanapun kau pergi, Tuan Yoo yang akan mengantarmu agar tidak terjadi sesuatu yang buruk kepadamu. Appa tidak menerima penolakan karena keputusan ini sudah bulat. " Lanjutnya.

Irene membolakan matanya dan kembali mendekati ayahnya, Ia tidak terima dengan ucapan yang Siwon katakan. Tapi Siwon tetap kukuh terhadap keputusannya, ia tidak menghiraukan ucapan putrinya sedikitpun dan membuat Irene kesal.

"Yuri-ssi panggilkan tuan Yoo untuk menyiapkan mobil lalu antarkan putriku menuju kekampus." Titah Siwon dan Yuri mengangguk paham lalu bergegas menuruti perintahnya.

Irene tanpa hentinya memandang sinis kearah Siwon yang tengah memakan sarapannya. Taeyeon melirik bergantian ke arah Siwon dan putrinya lalu menyenggol pelan kaki suaminya di bawah meja.

Siwon meneguk gelas berisi ari minumnya sebelum mengalihkan pandangannya kearah putrinya yang menatap kesal dirinya.

Tidak lama bibi Yuri kembali datang dan memberitahu bahwa mobil serta Tuan Yoo sudah siap, Siwon mengangguk dan mengisyaratkan kepada putrinya untuk segera pergi.

Irene memutar bola matanya malas dan langsung mengambil kasar tas yang berada di atas meja makan lalu beranjak pergi. Taeyeon bangkit untuk mengantarkan putrinya kedepan tapi sebelum itu ia mengelus pundak suaminya terlebih dahulu.

Ia berjalan dengan amarah menuju keluar rumah tanpa memperdulikan Taeyeon yang terus memanggil namanya dan saat Tuan Yoo melihat kedatangannya, ia langsung membukakan pintu mobil untuk Irene.

Langkah Irene terhenti saat Taeyeon berhasil menahan tangannya. "Ambilah ini dan makanlah makanan yang enak saat tiba di kampus nanti." Ujar Taeyeon sambil memberikan uang tunai.

Irene menatap tangan Taeyeon yang berada di pergelangan tangannya lalu menepisnya. "Kau tidak perlu bersikap seperti seorang ibu yang baik dihadapanku karena itu tidak akan mengubah apa-apa." Jawabnya ketus dan langsung masuk kedalam mobil.

Bibi Yuri dan Tuan Yoo langsung tersentak mendengar ucapan Irene tapi mereka berusaha untuk tetap diam dan menjalankan tugas masing-masing.

"Tuan Yoo tolong hati-hati." Ujar Taeyeon dan Tuan Yoo membungkuk memberi hormat lalu menyusul Irene masuk kedalam dan melajukan mobilnya.

Bibi Yuri menatap dengan hati-hati kearah Taeyeon yang terus tersenyum melihat kepergian mobilnya. Taeyeon sangat baik dan sabar menghadapi sikap Irene yang kasar walaupun ia hanya ibu sambung baginya.

🌼🌼🌼🌼
𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐫𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠 𝐚𝐧𝐝 𝐡𝐚𝐯𝐞 𝐚 𝐧𝐢𝐜𝐞 𝐝𝐚𝐲(◠‿・)

The Secret Of Savage Girl FeelingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang