41

384 62 5
                                    

» [Rainbow (책갈피) - NCT DREAM] «
0:01 ─〇───── 3:51
⇄ ◃◃ ⅠⅠ ▹▹ ↻

˚✩

Taehyung menuntun Nyonya Kim masuk kembali kedalam ruangannya dan membantu sang ibu untuk berbaring di atas tempat tidur; membiarkannya untuk beristirahat agar proses pemulihannya cepat. Tak lupa dia menaruh kantung yang berisikan roti serta beberapa macam buah-buahan di atas meja.

"Kenapa kau baru menemui eomma saat kondisiku disini mulai membaik?" Celetuk Nyonya Kim dan Taehyung menjawab bahwa dia tidak tahu bahwa ibunya itu benar-benar sakit, karena selama ini Nyonya Kim terlalu banyak beralasan agar dirinya bisa bertemu dengan putra semata wayangnya itu.

"Dasar anak kurang ajar. Apa eomma tinggal dan memakai baju rumah sakit ini kau anggap sebagai sebuah lelucon? Atau eomma harus sakit parah dahulu agar putra semata wayangku datang menjengukku?" Protesnya.

"Sudahlah eomma sekarang aku sudah disini bersamamu, jadi berhentilah mengomel atau aku akan kembali ke seoul sekarang juga." Jawab Taehyung sembari menata barang bawaannya.

"Kau selalu saja menjawab ucapan eomma." Ucap Nyonya Kim.

Taehyung mengambil sehelai roti lalu mengoleskan selai coklat sebelum akhirnya memberikannya kepada sang ibu agar berhenti mengomel ; namun Nyonya Kim menolaknya dengan beralasan bahwa makan siangnya akan segera tiba. Dan benar saja, tidak lama perawat masuk kedalam ruangan membawakan satu set makanan untuk sang pasien.

"Ini makan siang Nyonya Jessica, menu hari ini adalah ikan makarel bakar, sup rumput laut, juga susu pisang dan buah pisangnya sebagai cemilan." Ucap sang perawat sembari mengulurkan nampannya kepada Taehyung.

"Terimakasih, aku akan memastikan bahwa eomma ini memakannya sampai habis." Jawab Taehyung.

"Selamat menikmati makanannya." Ucap sang perawat lali menunduk memberi salam kepada keduanya dan kembali keluar dari ruangan.

Jessica menoleh kearah jendela dan melihat hujan mengguyur sangat deras, membuatnya menjadi mengkhawatirkan Irene ; apakah gadis itu sudah kembali ke ruangannya atau dia masih diam ditaman. "Taehyung pergilah keruang 209 dan berikan sebagian buah-buahan yang kau bawa serta beritahu eomma jika gadis itu sudah ada diruangannya." Titahnya

"Gadis?" Tanya Taehyung tapi Jessica menyuruhnya untuk cepat tanpa bertanya apa-apa terlebih dahulu.

Taehyung pun keluar dari ruangan inap sang ibu. Sembari membawa jinjingan ditangannya, ia berjalan menelusuri lorong lantai 2 rumah sakit mencari ruangan dengan nomor 209 yang dikatakan oleh Jessica tadi. Tidak membutuhkan waktu lama, ia pun berhasil menemukan ruangan tersebut ; Taehyung menghentikan langkahnya tepat diruang nomor 209 dan dengan hati-hati, ia mulai mengetuk-ngetuk pintu ruangan.

Berulangkali Taehyung mengetuk pintu namun tidak ada yang membukanya. Akhirnya dia pun memutuskan untuk langsung masuk dan jelas, tidak ada siapapun didalam. Taehyung menghirup ruangan yang, aromanya sangat tidak asing baginya ; namun ia lebih memilih menggelengkan kepalanya, menepis pikiran bahwa Irene berada disini. Setelah meletakkan bawaanya di atas meja Taehyung pun berjalan kembali menuju pintu dan keluar  dari ruangan.

"Mungkin karena aku merindukan Irene, jadi ruangan ini tampak dihiasi oleh aroma parfum miliknya." Batinnya.

Sementara itu di Gereja, Irene berdoa dengan sangat khusyu sembari memejamkan kedua matanya. Didalam batinnya ia berdoa; Tuhan, walaupun aku tahu bahwa diriku ini adalah seorang pendosa tapi masih bolehkah aku meminta satu permintaan dan pertolongan kepadamu? Aku yakin kau pasti tahu dan melihat perjuanganku untuk sampai berada dititik ini, sangat berat dan melelahkan. Jadi kumohon hanya tersisa 2 hari saja, tolong beri kakiku kekuatan untuk mampu berjalan kembali ; aku hanya ingin rencanaku berjalan dengan lancar, kumohon kepadamu.....

Pendeta datang dan melihatnya tengah berdoa seorang diri. Sang pendeta menepuk pundak Irene dan membuat Irene sedikit tersontak terkejut karenanya. "Nak, hari mulai gelap kenapa kau masih disini ; apa kau pasien rumah sakit kasih sayang?" Tanyanya.

"Aku punya permintaan dan Tuhan harus kabulkan permintaanku, agar aku menjadi penganut yang taat. Jadi biarkan aku tinggal disini dalam beberapa saat." Jawab Irene.

Pendeta tersenyum ramah kepada Irene. "Sebenarnya apa yang kau inginkan anak muda?" Tanyanya kembali dan Irene menjawab bahwa ia ingin kakinya kembali normal agar bisa melanjutkan rencananya untuk menghancurkan ibu tirinya.

"Ceritakan pelan-pelan kepadaku nak, agar beban yang selama ini kau tanggung menjadi sedikit berkurang dan kau merasa sedikit lega." Ucap sang pendeta.

Irene menunduk dan mulai menceritakan semuanya kepada sang pendeta tentang pembunuhan yang dilakukan Taeyeon kepada ibu kandung dan tunangannya 4 tahun yang lalu bahkan saat dirinya disekap dan di sandera oleh penjahat suruhan Taeyeon, sehingga membuat keadaannya menyedihkan seperti ini ditambah dengan kakinya yang tidak dapat berjalan dalam beberapa hari.

"Aku tidak mau hidup berlama-lama dalam penderitaan ini. Aku menginginkan kebahagiaan tapi kenapa rasanya begitu sulit bagiku untuk mendapatkannya?" Ucapnya.

Irene mengulum bibir bawahnya untuk menghentikan suara isak tangisnya. "Keluarga dan teman-temanku palsu. Semua orang terlihat palsu bagiku. Semua orang yang kusayangi meninggalkanku dan mengkhianatiku. Aku juga ingin hidup enak seperti orang lain, tetapi dunia selalu kejam kepadaku. Dunia terus memberikan rasa sakit kepadaku." Ucapnya kembali.

"Ingatlah ucapanku ini, Bunga mawar dan bunga liar punya keindahannya masing-masing. Semua orang lahir ke dunia ini karena suatu alasan yang berarti. Hidup memang menyiksa tapi kau harus tetap hidup karena sudah terlahir ke dunia ini dan Aku yakin Tuhan memiliki alasan tersendiri dengan memberimu cobaan seperti ini." Ucap sang pendeta.

Taehyung kembali masuk kedalam ruang inap sang ibu, Jessica didalam tampak sangat cemas dengan terus memandangi keluar dari balik jendela ruangannya. Taehyung berjalan mendekati ibunya dan mengatakan bahwa pasien diruangan itu tidak ada. Jessica bertambah cemas karenanya dan ia menitah Taehyung untuk memeriksanya ditaman belakang rumah sakit.

"Eomma hujan diluar sangat deras, bagaimana mungkin seorang pasien yang sakit, diam ditengah guyuran hujan?" Protesnya.

"Jangan banyak protes. Gadis itu sangat menderita, keluarga, teman dan bahkan kekasihnya mengkhianati dirinya. Dia hanya seorang diri disini dan eomma sudah bersedia menjadi wali untuknya ; Jadi cepat pergi memeriksanya ditaman atau eomma tidak akan membantumu menyelesaikan urusanmu dengan gadis bernama Jennie itu." Tegas Jessica.

🌼🌼🌼🌼
𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐫𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠 𝐚𝐧𝐝 𝐡𝐚𝐯𝐞 𝐚 𝐧𝐢𝐜𝐞 𝐝𝐚𝐲(◠‿・)

The Secret Of Savage Girl FeelingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang