» [Really Bad Boy - Red Velvet] «
0:01 ─〇───── 3:30
⇄ ◃◃ ⅠⅠ ▹▹ ↻˚✩
Didekat tangga yang sepi, Jennie menghubungi seseorang disebrang sana dan membuat janji kepadanya. Taehyung menepuk pundaknya di belakang, Jennie menoleh dan langsung memutuskan sambungan panggilannya.
"Sudah berapa lama kau disana?" Tanya Jennie.
Taehyung duduk disebelahnya dan menjawab dia baru saja tiba. Jennie bernafas lega karena itu artinya Taehyung tidak mendengar percakapannya di telepon.
"Sedang apa kau disini sendirian?" Tanya Taehyung.
"Aku tidak nyaman karena ada banyak orang di stand kelompokku." Jawab Jennie.
"Benar kau memang pemalu."
Taehyung mencondongkan tubuhnya lalu Jennie pun perlahan menutup matanya tapi Taehyung hanya membelai pipi Jennie. "Aku menyukai saat pipimu mengembung karena tersenyum kepadaku." Ujarnya sambil memperhatikan detail wajah Jennie.
Jennie terus mengedipkan kedua matanya tak percaya. Dia berpikir bahwa Taehyung akan menciumnya, benar-benar memalukan. Apakah dia memang sangat menyukai pria yang berada dihadapannya sekarang? Entahlah.
Ting!
💌Irene
Mari kita lakukan yang kau mau besok, temui aku di kafe flower pukul 4 sore.
14.26Aku yang akan menjemputmu.
14.26Tidak perlu atau lupakan saja semua ini
14.27Baiklah aku akan menemui tepat waktu. Sampai berjumpa besok
14.27/Read
Taehyung tersenyum membaca pesan masuk dari Irene dan tidak bosan-bosannya kembali menunggu balasan darinya walaupun ia tahu bahwa Irene hanya membaca pesan terakhirnya.
Jennie terus memandang Taehyung hingga akhirnya memberanikan dirinya untuk bertanya siapa yang mengirimkan pesan kepada dirinya dan Taehyung menjawab bahwa ini pesan dari seorang teman.
Jennie memainkan ponselnya dan sesekali melirik Taehyung. Wajah yang tidak pernah bosan ia pandang, Hidung mancung, rahang yang tegas dan bulu mata yang panjang. Taehyung sangat sempurna untuknya.
"Apa kau dekat dengan Irene?" Tanyanya.
"Kenapa kau bertanya seperti itu hm?"
Jennie menunduk sembari memainkan ponselnya. " Hanya saja kalian tampak sangat dekat." Jawabnya.
Taehyung tersenyum dan membuat Jennie kembali mengangkat kepalanya untuk menatap kearahnya. Taehyung menghela nafasnya berat menatap beberapa mahasiswa yang sedang bermain basket.
"Aku tidak yakin." Ujarnya. Jennie tersenyum kecil, Taehyung membuatnya bingung.
Yeri dan Lisa berada di toilet, mereka berdua sedang membicarakan Taehyung dan kedekatannya dengan Irene.
"Bukankah ada sesuatu diantara Taehyung dan Jennie?" Tanyanya dan Lisa malah balik bertanya kepadanya kenapa Yeri bisa berpikiran bahwa Taehyung akan mengencani wanita seperti Jennie.
"Kenapam? Jennie cantik." Tanyanya kembali.
"Taehyung tidak pernah serius kepadanya dan mungkin hanya menjadikan Jennie sebagai tempat saat dirinya bosan. Maksudku bukankah sudah jelas bahwa Taehyung tertarik kepada Irene? Tadi bahkan dia berkelahi dengan Seokjin untuk menolong Irene." Jelas Lisa.
"Akupun berpikiran sama denganmu tapi saat melihat Jennie yang selalu bereaksi berlebihan saat bersama Taehyung membuatku berpikir bahwa Jennie akan sulit lepas dari Taehyung karena dia menyukainya." Jawab Yeri.
"Kau benar, aku bisa merasakan dengan jelas kecemburuan dari dalam dirinya saat melihat Taehyung sedang bersama Irene." Ujar Lisa.
"Menyedihkan bukan saat kita sudah menganggap serius tapi orang yang kita suka hanya menjadikan kita sebagai pelampiasan rasa bosan saja." Ujar Yeri.
Setelah keduanya pergi Jennie keluar dari bilik kamar mandi. Dia sebenarnya berada didalam kamar mandi dan sedari tadi mendengar ucapan yang terlontar dari mulut Yeri dan Lisa.
Tuan Yoo keluar dari mobil saat sudah tiba dirumah lalu ia membukakan pintu untuk Irene. Semua pelayan langsung membungkuk memberi salam, menyambut kedatangan nona mudanya.
Irene melemparkan tasnya kepada salah satu pelayan. "Singkirkan ini." Ujarnya lalu beranjak masuk kedalam diikuti oleh Bibi Yuri.
Langkah kakinya terhenti saat tiba di ruang depan, ia melirik kesekeliling dan Bibi Yuri menjawab pertanyaan yang tersorot dari mata Irene tanpa sang nona muda bertanya.
Irene kembali melangkahkan kakinya naik ke atas untuk beristirahat diruangan ternyamannya yaitu kamarnya sendiri. Ia membantingkan tubuhnya ke atas tempat tidur lalu memejamkan matanya tanpa berganti pakaian terlebih dahulu.
Ting!
Suara pesan masuk diponselnya berhasil membuat matanya kembali terbuka. Ia mengambil ponselnya lalu melihat siapa yang mengiriminya pesan.
💌 Taehyung (1 unread message)
Apa kau sudah tiba dirumah?
15.00Irene mendengus kesal dan sedetik kemudian menaruh ponselnya di bawah bantal lalu beranjak turun dari tempat tidur. Irene berjalan menuju kemar mandi dikamarnya untuk membersihkan badannya.
Bibi Yuri melangkahkan kakinya naik ke atas tangga untuk menemui Irene dan langsung membuka pintu kamarnya karena tidak kunjung Irene membukanya. sambil meneriaki namanya dan melangkah masuk mencari keberadaan nona mudanya itu.
Dilain arah Irene baru saja keluar dari kamar mandi sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk. "Kau disini? Ada apa Bibi Yuri." Ujarnya lalu pergi ke depan meja riasnya.
Bibi Yuri sempat ragu untuk membuka suara, Irene yang masih sibuk dengan rambutnya menatap Bibi Yuri dari pantulan cermin dan menyuruhnya untuk berbicara tapi Bibi Yuri menjawab akan mengatakannya nanti.
35 menit kemudian Irene keluar dari kamarnya dan beranjak untuk turun dengan memakai pakaian bermerk dihiasi oleh aksesoris-aksesoris yang ia kenakan dan make up yang semakin menyempurnakan penampilannya.
🌼🌼🌼🌼
𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐫𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠 𝐚𝐧𝐝 𝐡𝐚𝐯𝐞 𝐚 𝐧𝐢𝐜𝐞 𝐝𝐚𝐲(◠‿・)

KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret Of Savage Girl Feelings
Fanfiction- Park Irene Anak tunggal kaya raya yang tidak percaya dengan adanya cinta dan mencoba untuk menemukan jati dirinya dengan berusaha membongkar dan mencaritahu pelaku yang telah membunuh Ibu kandung serta Tunangannya. - Jack Kim (Aka Kim Taehyung) ...