39

333 56 2
                                    

» [Intro The New World - SNSD] «
0:01 ─〇───── 3:33
⇄ ◃◃ ⅠⅠ ▹▹ ↻

˚✩

Keesokan harinya, Taehyung dan Jennie pergi ke rumah sakit bersama. Seorang wanita dengan perut besar melewat bersama suaminya, membuat Jennie merasa sedikit tidak nyaman dan menyuruh Taehyung untuk pulang ; Menurutnya ini memalukan, terlebih Taehyung yang memaksa ingin menemaninya.

Taehyung membantah dan menjawab bahwa ia akan menemani Jennie hingga pemeriksaan selesai dan mengtahui apakah Jennie benar-benar hamil atau tidak. Setelah itu perawat memanggil Jennie untuk masuk kedalam ruangan dan pergi meninggalkan Taehyung yang menunggunya.

Dokter mengambil sampel darah Jennie untuk menganalisis racun,virus, ataupun alergi yang terdalam di dalam tubuhnya dan juga meminta Jennie untuk mengambilkan sampel air kencingnya. Setelah diberikan kepada Dokter dan dilakukan pengetesan; Dokter menyatakan bahwa Jennie positif hamil dan kehamilannya sudah memasuki 5 bulan. Dokter melakukan usg dan menunjuk ke layar dan menjelaskan kalo itu rahim dan ada bayi didalamnya.

Jennie menangis bahagia melihatnya, ia meminta kepada Dokter untuk merahasiakan usia kandungannya kepada Taehyung ; tetapi Dokter itu menolaknya. Menurutnya itu perbuatan yang melanggar kode etik kedokteran.

Selagi menunggu di luar, ponsel Taehyung tidak hentinya berbunyi ; Nyonya Kim terus menghubunginya, namun Taehyung mengabaikannya dan memilih utnuk mematikan ponselnya. Tidak lama, perawat keluar dan memanggilnya untuk masuk; berbicara serta berkonsultasi dengan dokter. Taehyung dan Jennie duduk bersebelahan dengan Dokter yang berada tepat dihadapan mereka.

Dokter memberikan ucapan selamat kepada keduanya, karena akan segera menjadi orang tua dan memberitahu bahwa usia kandungan Jennie sudah memasuki 5 bulan. Mendengar itu Taehyung langsung menoleh kearah Jennie, bagaimana bisa usia kandungan Jennie sudah menginjak 5 bulan? Sedangkan kejadian itu baru terjadi sekitar 3 bulan yang lalu.

Dokter meresepkan beberapa obat yang harus dibeli dan mempersilahkan keduanya untuk pergi dari ruangannya, karena pemeriksaan telah selesai.

Hanya keheningan yang mengisi seisi mobil, baik Taehyung maupun Jennie tidak ada satupun diantara mereka yang angkat bicara ; terlebih Taehyung yang sangat menantikan penjelasan dari Jennie tentang kehamilannya. Jennie memainkan kancing mantelnya, menandakan bahwa gugup dan tidak berani untuk menatap Taehyung yang mungkin bisa saja akan membentaknya.

Taehyung menyenderkan kepalanya pada stir kemudi dan menghela nafasnya berat. "Kenapa kau melakukan ini kepadaku Jen." Ucapnya.

Jennie merasa sangat putus asa, ia mengaku tidak bisa memikirkan itu sekarang dan tidak mau memikirkannya ; Dia nggak bisa bertahan tanpa Taehyung. "Aku mengetahui perasaanku dengan jelas, Kita saling peduli dan menghargai. Kita nyaman bersama dan bahagia. Dalam sehari, aku sering memikirkanmu, apalagi saat makan makanan enak. Badanku dipenuhi dengan aroma minuman, aku ingin mendengar suaramu. Apakah hanya aku yang merasakannya?" Ucapnya.

Taehyung menyandarkan tubuhnya pada kursi mobil lalu tertawa. "Kau tak mengerti maksudnya. Kubilang tidak, aku tidak menyukaimu."

"Lalu kenapa kau baik padaku?" Tanya Jennie.

"Itu karena aku merasa tidak enak. Kau dicampakkan dan dijauhi oleh semua orang, jadi aku mengkhawatirkanmu."

"Baiklah kalau begitu, selama kau baik padaku bukan karena kau teringat pada Irene maka tak masalah dan jika kau baik padaku karena kasihan tak masalah, itu juga artinya kau mempunyai perasaan yang sama."

"Jangan berbelit-belit dan mengalihkan pembicaraan lagi. Katakan yang sebenarnya, siapa ayah biologis anak dalam kandunganmu itu?" Ucap Taehyung sekali lagi.

Jennie memilih tidak menjawab, ia mengambil tasnya lalu membuka knop pintu mobil ; namun sebelumnya dia mengucapkan terima kasih kepada Taehyung atas tumpangannya.

Irene bangun untuk mengubah posisinya menjadi duduk di atas tempat tidur dengan Jessica yang terus saja membantunya, bahkan saat ini Jessica duduk disamping ranjangnya dan mengupaskan beberapa buah-buahan untuknya.

"Ahjumma, jangan terlalu baik padaku karena aku tidak punya uang untuk membalas kebaikanmu." Tanyanya dengan suara yang serak dan terdengar sangat pelan..

Jessica tidak menjawab dan memilih untuk menuangkan air mineral kedalam gelas lalu diberikan kepada Irene untuk diminum. Dia berkata bahwa saat ini sebaiknya Irene tidak perlu protes atau bertanya apapun, mengingat kondisinya yang belum stabil ; dan anehnya Irene menurut, ia langsung meminum habis air didalam gelas itu.

Sembari terus mengupas buah, Jessica menjelaskan bahwa sebentar lagi Irene harus menjalani terapi agar tubuhnya segera pulih dan ia bisa berjalan dengan normal kembali. Jessica memotong buah menjadi beberapa bagian diatas piring lalu menyimpan piring itu dihadapan Irene. "Makanlah, mungkin akan sangat melelahkan bagimu nanti saat terapi." Ujarnya lembut.

Irene tidak menjawab, sorot matanya tertuju pada lengan Jessica yang sedang mengulurkan piring ; tubuhnya terasa menghangat dan kembali teringat mendiang Yoona yang sama! selalu memberikan buah-buahan kepadanya saat sedang sakit. Mulut Irene bergerak untuk berterimakasih tapi tidak sempat ; ia malu mengucapkan kata yang sudah jarang terucap dari mulutnya.

"Walaupun kau punya banyak uang, jangan merendahkan orang lain seperti ini. Aku memang tidak memiliki uang tapi bukan berarti aku tidak mempunyai harga diri." Ucap Jessica

Pandangannya beralih menatap Jessica lalu mengganggukkan kepalanya sebagai tanda ucapan terimakasih darinya atas perhatian yang diberikan oleh Jessica. Jessica tersenyum senang.

"Apa kau selalu sebaik ini kepada orang asing?"

"Anggap saja aku hanya bersikap baik padamu saja. Makanlah sebelum kuambil lagi piringnya." Jawabnya.

🌼🌼🌼🌼
𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐫𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠 𝐚𝐧𝐝 𝐡𝐚𝐯𝐞 𝐚 𝐧𝐢𝐜𝐞 𝐝𝐚𝐲(◠‿・)

The Secret Of Savage Girl FeelingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang