» [Blueming - 아이유] «
0:01 ─〇───── 3:37
⇄ ◃◃ ⅠⅠ ▹▹ ↻˚✩
Dengan tergesa-gesa Taehyung memasuki café kemudian berkata kepada pelayan jika ia memiliki janji untuk berkencan pukul 16.00. Pelayan tersebut menunjukkan kearah kursi yang sedang Irene duduki.
"Maaf aku terlambat." Ujarnya dan langsung duduk di kursi depan Irene.
Taehyung melihat minuman didepan Irene dan merasa bersalah karena Irene sudah memesan terlebih dahulu. Tanpa mengucapkan sepatah katapun Irene menggeser kan buku menu kehadapan Taehyung agar 'Teman kencannya' itu segera memesan sesuatu dan sebagai tanda jangan banyak bicara.
Setelah memesan, pelayan membawakan beberapa pesanan yang sebelumnya telah dipesan oleh keduanya. Tidak ada pembicaraan berarti, keduanya terlalu sibuk menikmati makanan yang mereka pesan. Suara denting peralatan makanan terdengar, Irene menghentikan makannya dan melipatkan kedua tangannya didada, sekarang ia hanya menatap Taehyung yang masih menikmati makanannya.
Taehyung mengarahkan pandangannya merasa sesuatu yang aneh tertuju padanya dan benar saja Irene menatap tajam kearahnya, tanpa senyuman yang terukir sedikitpun dari wajahnya ; mungkin Irene marah pikirnya. Taehyung pun sekali lagi meminta maaf kepada Irene dan mengajaknya untuk pergi ke tempat lain.
Setelah keluar dari café, Irene berjalan terlebih dahulu meninggalkan Taehyung. Taehyung memanggilnya dan terdengar oleh Seokjin yang kebetulan mereka lewati. Seokjin langsung meninggalkan Jennie yang sedang bersamanya dan mengikuti Irene.
Mereka tiba didepan sebuah galeri seni. Taehyung mengajak Irene untuk masuk melihat-lihat lukisan tapi Irene sempat menolak dengan beralasan bahwa tidak ada yang berarti didalam dan pastinya akan sangat membosankan.
"Kalau begitu aku akan masuk sendiri, tetaplah disini tunggu aku." Ujar Taehyung.
"Tunggu, kau menyuruhku untuk menunggumu disini, diluar, sendirian? Dasar tidak sopan." Irene mendengus kesal lalu masuk kedalam galeri di susul oleh Taehyung yang tersenyum karena berhasil menggodanya.
Tiba didalam, Irene menoleh kesekeliling dan tidak melihat seorangpun ada digaleri. Irene bertanya kepada Taehyung apakah dia menyewa tempat ini dan Taehyung menjawab tidak.Taehyung menarik tangan Irene dan membawanya melihat-lihat lukisan yang merupakan kesukaannya digaleri ini. Tepat di hadapan lukisan pertama, Taehyung memakaikan sebelah earphone kepada Irene dan sebelah lagi untuknya.
Taehyung menjelaskan arti lukisan kepada Irene dengan ditemani oleh suara melody musik yang menyapa indra pendengaran keduanya. Taehyung menoleh ke arah Irene yang berdiri disampingnya, dia berkata bukankah ini menarik karena lukisan ini menggambarkan tepat seperti saat mereka pertama kali bertemu.
Beralih ke lukisan kedua, kali ini Taehyung menjelaskan dengan penuh penghayatan. "Karya kedua berjudul 'Perasaan yang sesungguhnya.' Sang seniman duduk bersebelahan dengan terus menatap wanita yang membuat jantungnya berdebar dan menyadari bahwa sesuatu yang aneh telah menyerang hatinya." Jelasnya.
Irene melepaskan earphone dan memberikannya kepada Taehyung. "Seniman ini pasti sangat mencintai kekasihnya." Ujarnya.
"Namun kurasa tidak sebesar cintaku kepadamu." Jawabnya.
Irene mengarahkan pandangannya ke arah Taehyung lalu memukul dada pria itu tanpa perasaan. Dia berkata bahwa itu terlalu berlebihan dan Taehyung membuatnya merasa ingin muntah.
Seokjin masuk sembari menghubungi ponsel Irene dan saat ia akan menepuk pundak Irene, Taehyung langsung menarik Irene dan kembali berada di sampingnya. Seokjin dan Taehyung saling menatap tajam sampai membuat Irene merasa tidak nyaman. Di depan pintu masuk Jennie berdiri dan sayangnya melihat apa yang terjadi.
Seokjin mengatakan ingin berbicara dengan Irene tapi Taehyung memotong dan menyuruhnya untuk berbicara lain kali karena ia dan Irene harus pergi ketempat lain. Irene melepaskan dirinya dari Taehyung dan berkata kepada Seokjin untuk berkirim pesan saja, namun Seokjin menjawab bahwa Irene tidak pernah membalas pesannya dan dia hanya akan pergi setelah Irene berjanji untuk menghubunginya.
Jennie melangkahkan kakinya menghampiri mereka. "Kebetulan sekali kita bertemu disini, Bagaimana jika kita pergi menonton bersama?" Ujarnya.
Taehyung membeli tiket untuk dirinya dan Irene menonton. Dan entahlah ini kebetulan atau bisa dikatakan bencana, Seulgi dan Taeyong pun berada di bioskop yang sama dan akan menonton film yang sama dengannya.
Taehyung kembali memberikan tiket kepada Irene dan menawarinya popcorn tapi Irene menolaknya. Seulgi menggoda mereka yang seperti mulai dekat dan Irene jelas membantah.
"Ini bagus kita bukan hanya melakukan double date tapi triple. Bagaimana kalian bertemu sebelumnya?" Tanya Seulgi kepada Taehyung dan Seokjin.
Seokjin mengabaikannya dan masuk kedalam bioskop terlebih dahulu. Tidak lama mereka pun menyusul Seokjin masuk kedalam tapi tidak dengan Jennie, dia sempat terdiam di tempat melihat tangan Taehyung yang mulai mengulur akan merangkul pundak Irene.
Jennie menghela nafasnya berat, entah kenapa tapi jelas-jelas dia cemburu. Taehyung berbalik dan mendapati Jennie yang masih mematung, ia pun kembali menghampirinya.
"Ayo masuk." Ajaknya. Jennie seketika kembali tersenyum saat Taehyung menarik tangannya masuk kedalam.
Film akhirnya selesai. Seokjin mengajak Irene untuk minum, Seulgi, Taeyong, Jennie dan Taehyung setuju tapi Irene menolak. Dia ingin pulang karena sudah lelah dan Seulgi serta yang lainnya tidak bisa melarangnya.
Diluar Irene membuka pintu mobilnya tapi seseorang menutupnya kembali, yap pelakunya adalah Taehyung.
"Menyinkir." Ketusnya.
Taehyung menawarkan untuk mengantar Irene pulang dengan motornya tapi Irene malah mendorong tubuhnya menjauh dan kembali membuka pintu mobilnya ; masuk kedalam. "Jika terjadi sesuatu atau membutuhkan apapun tolong hubungi aku." Ujar Taehyung.
Irene memotar bola matanya malas tanpa berniat mengatakan apapun kepada Taehyung. Ia menyalakan mesin mobilnya dan melajukan mobilnya pergi.
Di tengah gelapnya malam dan sunyinya jalanan, Irene melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Tidak banyak mobil yang berlalu lalang di jalan yang Irene pakai karena jalanan ini bisa dikatakan sebagai jalan tikus atau jalan pintas yang tidak banyak diketahui.
Diarah lain mobil menyalakan lampunya dengan sangat terang sehingga terasa menusuk bagi matanya. Irene menyipitkan matanya dan melihat keatas cermin mobilnya dan tidak sengaja matanya mendapati sesosok bayangan seorang pria ; sontak ia langsung menginjak rem mobilnya.
Irene perlahan menoleh kebelakang kursi penumpang namun nihil, tidak ada siapapun disana. Ia kembali melajukan mobilnya dan saat tiba di persimpangan jalan tiba-tiba sesosok bayangan itu berada dihadapannya. Irene langsung menginjak rem dan Mendapatkan luka dipelipisnya karena membentur stir kemudi.
Irene memburu nafasnya yang terengah-engah, melupakan rasa sakit yang menjalar dan darah yang keluar dari jidatnya; karena yang ia perlukan sekarang adalah bantuan. Irene menoleh kekursi samping kemudi dan berusaha meraih ponselnya.
🌼🌼🌼🌼
𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐫𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠 𝐚𝐧𝐝 𝐡𝐚𝐯𝐞 𝐚 𝐧𝐢𝐜𝐞 𝐝𝐚𝐲(◠‿・)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret Of Savage Girl Feelings
Fanfiction- Park Irene Anak tunggal kaya raya yang tidak percaya dengan adanya cinta dan mencoba untuk menemukan jati dirinya dengan berusaha membongkar dan mencaritahu pelaku yang telah membunuh Ibu kandung serta Tunangannya. - Jack Kim (Aka Kim Taehyung) ...