» [Perfect World - Twice] «
0:01 ─〇───── 3:19
⇄ ◃◃ ⅠⅠ ▹▹ ↻˚✩
Bibi Yuri bersama orang-orang suruhannya datang dan Polisi segera mengepung sekeliling lingkungan gudang penyimpanan. Polisi masuk kedalam untuk memeriksa, diikuti oleh Bibi Yuri yang ikut andil.
Didalam Yuta dan Ten sudah tidak bisa berkutik karena Polisi sudah mengepung keduanya. Polisi segera memborgol masing-masing tangan mereka dan menyeret kedua penjahat itu keluar. Bibi Yuri memeriksa sekeliling dan memasuki semua ruangan yang ada didalam namun nihil, Irene sudah tidak ada.
Bibi Yuri berlari menghampiri kedua penjahat itu dan langsung mencengkeram serta memukul bergantian keduanya. Dengan amarah yang memuncak, Bibi Yuri menanyakan keberadaan Irene dan salah satu dari penjahat itu berkata bahwa Irene sudah melarikan diri.
"JIKA TERJADI SESUATU KEPADANYA, MAKA AKAN KUPASTIKAN KALIAN BERDUA MEMBUSUK DIDALAM PENJARA!" Bentak Bibi Yuri.
Taeyeon berada di ruangan direktur yayasan Choi's University dan membuang papan nama mendiang Yoona kedalam tempat sampah. Kemudian Pak Lim memasuki ruangan tersebut dan berkata bahwa dirinya baru saja mendengar berita bahwa Taeyeon akan menjadi direktur selanjutnya.
"Sebagai direktur nanti, saya akan menuruti semua perintah darimu Sajang-nim dan kau pasti khawatir soal Irene yang sudah lama ini tidak datang? Tenang akan kupastikan dia lulus tepat waktu dan cumlaude." Jelas Pak Lim.
"Itu bagus. Kau boleh pergi sekarang." Jawabnya.
Tiba-tiba ponsel Taeyeon berbunyi dan dengan segera ia mengangkat panggilan dari Sekertaris Jo. Didalam sambungan telepon, sekertaris Jo memberitahu bahwa Bibi Yuri sudah mengetahui keberadaan Irene ; Nyonya Choi berseru kaget mendengarnya.
"APA!?!? Kenapa dia bisa mengetahuinya?!" Ucapnya.
Sekertaris Jo kembali menjelaskan, bahwa dia diseret dan dihajar oleh beberapa orang yang diyakini adalah suruhan Bibi Yuri serta pria yang bersamanya untuk membuka suara ; kerena masih ingin hidup, sekertaris Jo terpaksa memberitahu dimana keberadaan Irene kepada Bibi Yuri. Detik itu juga Nyonya Choi memutuskan panggilannya sepihak dan mengepalkan kedua tangannya.
"Yuri, ternyata kau ingin bermain-main denganku." Batinnya.
Ditempat lain, Jennie berjalan dengan anggun melalui lorong mall, melihat ke bagian perhiasan lalu memilih sebuah anting yang terlihat cantik, Pelayan pun memuji Jennie yang nampak cantik. Dengan senyumanya membalas dengan mengucapkan terimakasih.
"Aku sudah kehilangan keluargaku. Tapi aku tidak pantang menyerah untuk membangun keluarga kecilku sendiri bersama Taehyung dan anak yang ada didalam kandunganku ini kelak." Batinnya sembari mengelusi perutnya yang mulai membuncit.
Mata Jennie mengarah dengan cepat, menatap lurus pada sosok Jisoo yang berdiri didepan pintu toko yang sama dengannya saat ini. Jisoo pun melihat Jennie dan mulai menghampiri wanita itu. "Wah kebetulan sekali kita bertemu disini." Ujarnya.
"Iya, aku kemari untuk melihat-lihat beberapa perhiasan yang sangat cantik namun tidak sampai aku beli." Jawab Jennie dan Jisoo menjawab bahwa Jennie boleh memilih perhiasan yang ia suka karena Jisoo akan membelikannya untuk Jennie sebagai hadiah pertemanan.
"Itu tidak perlu terimakasih." Ucap Jennie. "Pilih saja, aku yang akan membelikannya untukmu." Jawab Jisoo.
Keduanya keluar dari toko bersama-sama. Jennie terus saja berterimakasih kepada Jisoo karena sudah membelikan perhiasan yang ia suka dan Jisoo berkata bahwa itu tidak seberapa baginya, mengingat bahwa Jennie sudah mau berteman baik dengan dirinya dan juga Taehyung.
Senyum diwajah Jennie memudar setelah Jisoo membahas tentang Taehyung. "Jisoo, bolehkah aku bertanya sesuatu kepadamu?"
"Kenapa tidak? Tapi lebih baik kita bicara direstoran ujung sana, karena aku sudah sangat lapar." Jawab Jisoo seraya menunjuk restoran yang ada di mall.
Jisoo memotong steak miliknya menjadi beberapa bagian. Sedangkan Jennie hanya diam sembari memperhatikan Jisoo yang tampak sangat cantik meskipun hanya sedang memotong daging dan bertanya-tanya apakah sebenarnya Jisoo adalah mantan kekasih Taehyung.
"Berapa usia kandunganmu sekarang?" Tanya Jisoo.
Jennie sempat terdiam mendengarnya, namun Jisoo menjelaskan Taehyung sudah memberitahu dirinya bahwa Jennie sedang mengandung. Dengan gugup dan sedikit gemetar Jennie menjawab bahwa usia kandungannya sudah memasuki 3 bulan.
Jisoo menghentikan aktivitasnya, ia menghela nafas panjang sebelum mengarahkan pandangan kepada Jennie. "3 bulan tapi perutmu sudah terlihat sangat membuncit?Apa kau yakin itu adalah hasil perbuatan kau dan Taehyung?" Tanyanya.
"Maksudmu?"
Jisoo menjelaskan bahwa Taehyung bukan tipe pria yang dengan mudah menjalin hubungan serius. "Bukannya pemilih, hanya saja dia lebih mementingkan kualitas didalam suatu hubungan dan bukan hanya sebatas hubungan satu malam." Jelasnya.
Jennie memberitahu Jisoo, bahwa hubungannya dan Taehyung bukan sekedar untuk main-main tapi Taehyung serius dengannya dan bahkan mengatakan akan tanggung jawab kepada anak didalam kandungannya.
"Kenapa kau sangat yakin tentang itu?" Tanyanya.
Jennie menjawab. "Kami sudah bersama selama hampir menjelang satu tahun dan dia sangat menyukaiku, juga hubungan kami bukan sekedar hubungan singkat."
"No, you wrong. You don't really know Taehyung, he's not that kind of person. Jika Taehyung benar-benar menyukai bahkan mencintaimu, dia tidak akan pernah merusakmu ; kau tahu kan maksudku? Taking the sanctity of your body atau lebih jelasnya menghamilimu."
"Kau berkata seperti itu karena kau masih menyukai Taehyung kan? Aku tahu kalian sangat dekat tapi kumohon berhentilah Jisoo, kau hanya membuang-buang energi dan waktumu saja."
"Aku mengatakan yang sebenarnya Taehyung doesn't like you, he's love another girl dan kau tahu itu Jennie."
Jennie menghela nafas panjang. "It dosen't matter, karena bayi dikandunganku yang perlahan akan menyadarkannya. There's something else i want to talk about? Jika tidak aku harus pergi sekarang, kau membuang waktuku saja." Ucapnya dan bergegas pergi.
Jisoo mengambil ponsel didalam tasnya dan menghubungi Taehyung. "Kita harus bicara."
🌼🌼🌼🌼
𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐫𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠 𝐚𝐧𝐝 𝐡𝐚𝐯𝐞 𝐚 𝐧𝐢𝐜𝐞 𝐝𝐚𝐲(◠‿・)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret Of Savage Girl Feelings
Фанфик- Park Irene Anak tunggal kaya raya yang tidak percaya dengan adanya cinta dan mencoba untuk menemukan jati dirinya dengan berusaha membongkar dan mencaritahu pelaku yang telah membunuh Ibu kandung serta Tunangannya. - Jack Kim (Aka Kim Taehyung) ...