» [Lie - BTS JIMIN] «
0:01 ─〇───── 3:40
⇄ ◃◃ ⅠⅠ ▹▹ ↻˚✩
Perawat membantu mendorong kursi roda yang sedang diduduki oleh Irene; Mengantarnya kembali keruangannya untuk beristirahat. Setibanya didepan ruangan, Irene mengatakan bahwa perawat sudah cukup membantunya sampai disini dan mengijinkannya untuk pergi karena ia bisa melakukan yang lainnya atau selanjutnya sendiri. Perawat mengangguk paham dan membukakan pintu ruangan untuk Irene masuk, tidak lupa ia mengingatkan Irene untuk segera berganti pakaiannya karena jika tidak keadaannya akan kembali buruk.
Irene mendorong roda kursi rodanya dengan kedua tangannya dan masuk kedalam ruangan, bersamaan dengan itu perawat menutup pintu. Tidak lama matanya mendapati kantung bening berisi buah-buahan yang terletak diatas meja, ia pun menggerakkan kursi rodanya mendekati meja, memeriksa siapa yang sudah meletakkan kantung itu disana; namun nihil, tidak ada kertas atau apapun itu didalam kantungnya.
Irene mengambil kantung berisi buah-buahan itu dan berniat untuk membuangnya kedalam tong sampah namun Jessica dengan cepat meraih pundaknya, membuat Irene menghentikan aksinya dan menjadi menoleh kearah seseorang yang telah menepuk pundaknya. Jessica bertanya kepada Irene, apakah dia tidak menyukai buah-buahan yang telah diberikan olehnya dan Irene menjawab bahwa dirinya hanya takut buah-buahan ini telah diracuni.
"Tidak perlu mencemaskan itu. Buah-buahan ini aman, anakku sendiri yang membawakannya dari Seoul." Ucap Jessica.
Irene mengulurkan tangannya yang sedang menjinjing kantung berisi buah-buahan itu kepada Jessica untuk diambil olehnya. "Aku tidak bisa menerima ini. Putramu memberikan buah-buahan ini untukmu bukan untukku, jadi kau ambil saja lagi dan makanlah." Ucapnya.
Jessica kembali berkata bahwa dia hanya ingin berbagi dengan Irene, namun Irene malah menggelengkan kepalanya tidak setuju dan memaksa Jessica untuk kembali mengambil kantung berisi buah-buahannya. "Baiklah jika kau memaksa, tapi... Aku akan membawakanmu buah-buahan dan makanan yang sehat. Jangan menolak, sekarang giliranku untuk memaksa." Jawabnya dan Irene mengangguk paham.
Jessica membantu Irene naik keatas ranjangnya, lalu beranjak pergi dari ruangan tapi saat baru saja menginjakkan kakinya beberapa langkah, Irene tiba-tiba saja memanggil namanya ; ia pun kembali menghampiri Irene.
"Ahjumma, bisakah aku meminjam ponselmu untuk menghubungi seseorang?" Tanyanya.
Jessica tersenyum lega mendengarnya. "Tentu saja." Ucapnya sambil menyodorkan ponselnya kepada Irene. "Pakailah ponselku ini dan hubungi keluargamu untuk cepat menjemputmu disini." Lanjutnya.
Nyonya Choi menyelinap masuk kedalam kamar bibi Yuri yang kebetulan saat itu sang penghuni kamar sedang tidak ada dalam kamarnya; ia menyoroti tiap barang yang ada didalam menggunakan senter. Nyonya Choi berjalan kearah lemari pakaian Bibi Yuri dan tangannya mulai bergerak untuk membuka pintu lemari namun tiba-tiba suara ponsel menghentikan aksinya.
Nyonya Choi menjawab panggilan dari nomor tidak dikenal dan terkejut setelah menyadari bahwa orang yang menghubunginya adalah Irene. Nyonya Choi detik itu juga memelankan suaranya kemudian bertanya kabar putrinya dan dimana keberadaannya saat ini. Irene dibalik panggilan terdengar berdecih, bisa-bisanya Taeyeon masih pura-pura bersikap baik dan perhatian kepadanya setelah mengingat apa yang telah dilakukan wanita jahat itu kepada dirinya.
📞Irene
"Berhentilah, aku menghubungimu hanya ingin memberitahu bahwa kau tidak akan pernah menjadi direktur yayasan dan ingat ini, kau akan pergi ketempat yang seharusnya menjadi tempatmu; yaitu didalam penjara, kau akan membusuk disana."Tangan Nyonya Choi sudah terkepal sempurna setelah mendengarkan ancaman dari putrinya. "Hahaha Irene anakku. Tidak ada siapapun yang bisa menghentikanku sekarang; Impianku untuk bisa menguasai harta ayahmu tinggal beberapa hari lagi, jadi cobalah terima aku sebagai ibumu agar kau tidak akan ku usir dari rumah." Jawabnya dengan nada remeh.
📞Irene
"Teruslah bermimpi."Panggilan pun diputus sepihak oleh Irene, Taeyeon mencengkeram erat ponsel ditangannya ; Irene selalu membuatnya merasa kesal. Ia mematikan senter dan bergegas pergi dari kamar Bibi Yuri sebelum akhirnya dirinya tertangkap basah. Sementara itu Bibi Yuri menampakkan dirinya setelah Taeyeon sudah pergi meninggalkan kamarnya ; sebenarnya sejak dirinya mendengar seseorang membuka knop pintu kamarnya, Yuri bersembunyi didalam toilet didalam kamarnya dan mendengarkan semua ucapan Taeyeon dalam sambungan telepon. Bibi Yuri merasa lega saat Taeyeon tidak sempat membuka lemari pakaiannya dan cemas memikirkan Irene.
Irene memutuskan panggilan teleponnya sepihak kemudian memukuli kedua kakinya bergantian dengan sangat keras menggunakan tangannya, namun masih tidak terasa sedikitpun rasa sakit atau reaksi dari kakinya yang dipukul dengan lumayan keras. Irene meremas sprei tempat tidurnya dan melemparkan bantalnya kesembarang arah lalu membaringkan tubuhnya kasar kebelakang tanpa bantal yang menjadi sandaran untuk kepalanya.
"Aku juga ingin hidup enak seperti orang lain, tetapi dunia selalu kejam kepadaku. Dunia terus memberikan rasa sakit kepadaku." Batinnya.
🌼🌼🌼🌼
𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐫𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠 𝐚𝐧𝐝 𝐡𝐚𝐯𝐞 𝐚 𝐧𝐢𝐜𝐞 𝐝𝐚𝐲(◠‿・)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret Of Savage Girl Feelings
Fiksi Penggemar- Park Irene Anak tunggal kaya raya yang tidak percaya dengan adanya cinta dan mencoba untuk menemukan jati dirinya dengan berusaha membongkar dan mencaritahu pelaku yang telah membunuh Ibu kandung serta Tunangannya. - Jack Kim (Aka Kim Taehyung) ...