18

485 84 5
                                    

» [Like Water - 웬디(WENDY)] «
0:01 ─〇───── 04:21
⇄ ◃◃ ⅠⅠ ▹▹ ↻

˚✩

Dengan membawa dua Karangan bunga yang sangat indah, Irene mengunjungi makam mendiang tunangan dan ibu kandungnya ; lalu meletakkan dua karangan bunga itu diatas masing-masing makam.

Choi Yoona dan Suho, nama yang terukir diatas nisan.

Irene menghela nafasnya panjang berusaha menahan tangisnya namun tidak bisa, foto mendiang Yoona dan Suho yang tepampang di dedap nisan membuat pertahanannya goyah ; sehingga membuat air matanya dengan mudah menetes. Hanya disaat seperti inilah dan dihadapan kuburan mendiang ibu serta tunangan, Irene menunjukkan sisi terlemahnya.

Dengan terisak Irene mengelus-elus makam mendiang ibunya. "Eomma, aku tidak baik-baik saja. Tidak pernah ada yang bertanya tentang keadaanku. Hidupku selalu dipenuhi oleh hujan." Lirihnya.

Irene juga berkata apakah Yoona mengingat saat dirinya mendandani Irene dengan sangat cantik di pesta ulang tahunnya dan Yoona mengatakan bahwa putrinya harus terlihat cantik;  Tidak henti-hentinya memuji kecantikan Irene yang merupakan putri yang sangat ia sayangi.

Irene lalu beralih ke makam mendiang tunangannya, Suho. "Ketika hatiku hancur dan sangat hancur karena merindukanmu, kau tidak memberi jawaban apapun. Ketika aku berusaha melakukan apapun untuk bisa menyentuhmu sekali lagi, kau juga tidak memberi jawaban apapun." Ujarnya.

"Aneh sekali, kau yang meninggalkanku tapi kenapa aku yang merasa ditinggalkan sendirian?" lanjutnya.

Irene menutup matanya sejenak dan memukuli dadanya yang terasa sesak. Dihadapan makam mendiang tunangannya, Irene menceritakan hari yang seharusnya menjadi hari yang sangat bahagia bagi dirinya dan suho.

Irene bangkit dan membungkuk memberi hormat kehadapan makam mendiang Yoona dan Suho.

"Seiring berjalannya waktu, aku pikir semuanya akan baik-baik saja tapi tidak sama sekali. Semuanya sama, melelahkan. Semoga kalian menjadi orang yang paling bahagia disurga dimana tidak ada rasa sakit dan kesedihan." Ujarnya.

Taehyung yang sedari tadi mendengarkan ucapan Irene hanya bisa menatapnya dengan iba. Irene pun berbalik dan mendapati Taehyung yang sudah berdiri dihadapannya.

"Kau baik-baik saja?" Tanyanya.

Keduanya saling bertatapan, Taehyung terdiam dan hanya menatap Irene dengan mata yang mulai berkaca-kaca.

"Tidak, aku tidak baik-baik saja."

Suara lirih yang keluar dari mulut Irene, serta air mata yang menetes membuat Taehyung kini tidak bisa menahan tangisnya. Irene menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

"Ah benar-benar kesal."

Taehyung menghela nafasnya berat lalu perlahan memeluk Irene dengan erat. "Jangan menangis."

"Jika kau berkata seperti itu, aku akan semakin menangis." Jawabannya.

Taehyung mendekat tapi Irene malah berjalan mundur menjauh darinya. "Apa lagi?tolong tinggalkan aku sendiri!" Ujar Irene dengan nada tinggi.

"Kenapa perkataanmu terdengar seperti, jangan tinggalkan aku? Bagiku terdengar seperti itu. Sini pukul aku, pukul aku sampai hatimu lega." Ujar Taehyung.

Keduanya pun duduk dikursi yang tidak jauh dari tempat pemakaman. Taehyung memperhatikan Irene yang hanya terdiam melamun. Irene menutup matanya menikmati angin yang berhembus dan berkata kepada Taehyung untuk berhentilah mengasihaninya dengan tatapan menyedihkannya itu.

Taehyung mengarahkan pandangannya dan mengubah posisi duduknya menjadi menghadap Irene; ia lagi-lagi mengatakan kepada gadis dihadapannya jangan menangis. Irene mengusak kasar air matanya dengan kedua tangannya lalu menoleh dan berusaha terlihat tidak terjadi apapun sebelumnya.

"Memangnya aku tidak boleh menangis?" Tanyanya.

"Boleh. Tapi jangan menangis sendirian, terutama saat tidak ada aku." Jawab Taehyung.

Irene menoleh dan membuat manik mata mereka bertemu. "Tapi kau disini sekarang." Ujarnya.

"Yasudah, menangislah."

Taehyung menggenggam kedua tangan Irene dan membuat Irene memandang kearahnya. Taehyung menelisik wajah gadis yang berada dihadapannya saat ini, seakan tak pernah bosan memandangnya bahkan semakin mempesona dan seketika teringat ucapan ibunya.

"Jika kau menemukan seorang wanita yang berperilaku seolah-olah dia tidak membutuhkan siapapun dalam hidupnya, itu karena dia sudah melalui banyak permasalahan dalam hidupnya sendirian."  -Nyonya Kim.

"Mengapa terus menatapku, apa aku secantik itu?" Tanya Irene.

"Jika sedih, katakan. Jika sulit, katakan. Katakan saja padaku, jangan pura-pura semua baik-baik saja." Jawab Taehyung dengan sedikit menaikkan nada bicaranya

"Kenapa kau berteriak?" Ujar Irene.

"Aku melihat kau menangis tadi. Kau menangis sangat kencang. Dan maaf aku sudah lancang mendengar semuanya." Jawab Taehyung.

Irene tertegun mendengarnya, ia perlahan melepaskan genggaman tangan Taehyung.

"Tidak ada orang yang datang selamanya. Suatu saat dia akan berhenti, entah itu menyerah atau pergi. Sebab pada akhirnya kita harus melupakan dan merelakannya." Lanjutnya.

Irene mengalihkan pandangannya kearah Taehyung dan bertanya kepadanya apa yang sedang dilakukan Taehyung disini? maksudnya, apakah dia sengaja mengikuti Irene dan berusaha ikut campur sejauh ini dengan hidupnya atau ada alasan lain.

"Aku mengunjungi mendiang Ayahku." Jawab Taehyung sembari tersenyum lebar.

Irene hanya terdiam, benar-benar terdiam mendengarnya. Harusnya dirinya tidak bertanya seperti itu.

"Apa yang dimaksud Ten.." ucapan Taehyung terputus saat Irene langsung mengiyakan kemana arah pembicaraannya.

"Maaf, aku tidak bermaksud."

Irene menghirup nafas panjang. "Lagipula kau sudah mendengar dan melihat semuanya." Jawabnya.

Taehyung kembali menarik Irene kedalam dekapannya. Irene menepuk-nepuk punggung Taehyung saat dirasa dekapannya terlalu erat. Taehyung sedikit merenggangkan pelukan, ia tidak bisa membiarkan Irene menangis seperti tadi ; karena dirinya akan merasa bersalah.

"Aku akan menjadi satu-satunya yang menenangkanmu, di saat semua orang menjatuhkanmu dan cuma aku, percayalah." ujarnya.

Irene dibuat tertegun mendengarnya ; Ia menghirup nafas dalam dan memejamkan sekilas matanya lalu menatap manik Taehyung lekat.

"Aku bukan boneka yang bisa kau mainkan saat kau bosan atau kesepian. Aku juga bukan gadis yang pria dapatkan di akhir film. Jika kau menginginkanku, maka dapatkan aku."  Tegas Irene.

🌼🌼🌼🌼

𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐫𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠 𝐚𝐧𝐝 𝐡𝐚𝐯𝐞 𝐚 𝐧𝐢𝐜𝐞 𝐝𝐚𝐲(◠‿・)

The Secret Of Savage Girl FeelingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang