» [Day by Day - T-ARA] «
0:01 ─〇───── 02:40
⇄ ◃◃ ⅠⅠ ▹▹ ↻˚✩
Taehyung memutuskan untuk pergi kerumah ibunya setelah beberapa kali Nyonya Kim meminta putranya datang karena dirinya sedang sakit. Taehyung segera memencet bel tapi tidak ada jawaban atau bahkan tanda-tanda keberadaan sang pemilik rumah ; ia pun mulai mengetuk pintu rumah tetapi tetap sang ibu tidak kunjung membukakan pintu untuknya.
Mendadak seorang wanita paruh baya yang tinggal disamping rumah menghampirinya dan memberitahu Taehyung bahwa ibunya sudah 5 hari dirawat dirumah sakit. Ia pun kembali memakai helm dan bergegas naik keatas motornya untuk menemui ibunya yang berada dirumah sakit.
Irene duduk dikursi roda dengan Jessica membantu mendorongnya untuk pergi berjalan-jalan ke taman belakang rumah sakit. Jessica kemudian duduk di kursi taman samping kursi roda yang tengah diduduki oleh Irene.
Irene menutup kedua matanya, lalu menghirup nafas dalam dan menghembuskan nafasnya sembari kembali membuka matanya. Jessica mengarahkan pandangannya pada Irene dan teringat kepada putra semata wayangnya yang sedang bersekolah di Seoul.
"Melihatmu sekarang mengingatku pada putraku yang sekarang seumuran denganmu." Ucap Jessica membuat Irene menoleh kepadanya. "Dulu saat masih berusia 6 tahun, putraku pernah terjatuh dari motor dan membuat kakinya patah. Setiap hari dia tidak berhentinya menangis karena merasa sakit jadi aku dan ayahnya selalu bergantian untuk menggendongnya ; mengajaknya jalan-jalan ke taman dan dia menjadi sangat amat tenang serta senang."
"Namun tepat saat ulangtahunnya yang ke 12 tahun, putraku harus sudah menelan pahitnya fakta kehidupan." Lanjut Jessica.
"Apa yang terjadi?"
"Ayahnya berselingkuh dan aku memutuskan untuk bercerai dengan mantan suamiku." Ucap Jessica kembali membuat Irene merasa tidak enak telah bertanya.
Setibanya dirumah sakit, Taehyung segera mendatangi meja resepsionis dan bertanya; apakah ibunya dirawat disini dan sang resepsionis membenarkan serta memberitahu ruangan tempat Nyonya Kim dirawat dalam beberapa hari terakhir. Taehyung berterimakasih sebelum akhirnya pergi ke ruangan sang ibu.
Tiba didepan ruangan, Taehyung bergegas untuk masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu ; namun tidak ada siapapun didalam, bahkan ruangan rawat pun tampak sangat rapih seperti tidak ada pasien yang menggunakan ruangan ini. Taehyung memutuskan untuk pergi, namun kebetulan saat ia baru saja memegang knop pintu ; mendadak perawat masuk kedalam ruangan dan membuat Taehyung mengurungkan niatnya sebelum bertanya dimana keberadaan sang ibu.
"Beberapa menit yang lalu saya melihatnya keluar, mungkin sedang berjalan-jalan sembari mencari udara segar di taman. Coba cari saja di taman depan atau jika tidak di taman belakang rumah sakit." Jelasnya dan Taehyung detik itu juga segera menyusul ibunya.
Irene mendongakkan kepalanya, menatap langit yang mulai mendung seperti tahu bahwa hatinya tengah bersedih. Ia menyuruh Jessica untuk kembali keruangannya, namun tentu saja Jessica menolak ; dia tidak ingin membiarkan Irene sendirian disini, mengingat mungkin saja sebentar lagi akan tutun hujan.
"Seiring bertambahnya umur, aku selalu ingin mengakhiri hidupku." Ucap Irene tiba-tiba.
"Kenapa kau berkata seperti itu?" Tanya Jessica.
"sebenarnya aku tidak tertarik dengan kehidupan. Aku akan menggu hingga usiaku 24, tahun sambil terus memikirkan cara mengakhiri hidup." Jelas Irene.
"kenapa harus 24 tahun?"
"Karena disaat itulah orang-orang akan mulai menikah dan aku mati.' Jawab Irene kembali.
Jessica berjongkok dihadapan Irene dan sembari menggenggam tangan Irene ia bertanya."Apakah kau tidak memiliki mimpi yang inging kau capai?" Tanyanya.
"Mimpi? Ya, mimpiku saat kecil ingin menjadi seorang ballerina. Membayangkan diriku memakai gaun indah dan menari dihadapan semua orang yang menonton juga menikmati tarianku, kurasa itu akan sangat menyenangkan. Bahkan ucapan yang selalu dilontarkan oleh eommaku masih terdengar jelas hingga saat ini "Putri kecilku harus selalu mengejar mimpimu, walaupun seberapa banyak dan berat tantangan yang akan kau hadapi nanti." Jelas Irene.
"Lantas apa kau sudah mencapai mimpimu sebagai seorang ballerina?" Tanya Jessica kembali.
"Tidak, aku memutuskan mimpiku saat eomma juga memutuskan untuk pergi meninggalkanku dan itulah mimpi yang menjadi sangat nyata bagiku. Aku tidak berani bermimpi lagi sejak hari itu." Ucap Irene.
Jessica menatap Irene heran sekaligus iba, hatinya sedikit teriris mendengar ucapan Irene tadi. "Sedalam itukah rasa sakit yang sudah kau hadapi hingga membuatmu seperti ini?"
"Keluarga dan teman-temanku palsu. Semua orang terlihat palsu bagiku. Semua orang yang kusayangi meninggalkanku dan mengkhianatiku." Ucap Irene sembari memegang dadanya yang terasa sesak.
"Jangan terlalu membenci keluargamu, nanti kau akan depresi. Tidak adil sekali jika seoerti itu, kau sudah berusaha untuk sampai dititik ini."
Hujan pun akhirnya perlahan turun, mulai membasahi bumi sedikit demi sedikit. Irene kembali menyuruh Jessica untuk masuk kedalam dan membiarkannya sebentar lagi tinggal disini. Jessica tidak bisa terus memaksa, terlebih Irene bersikap keras kepala yang masih ingin tinggal disini. Akhirnya Jessica pun memutuskan untuk masuk dan benar-benar meninggalkan Irene sendirian ditaman dengan hujan yang terus mengguyur, membasahi tubuhnya.
Sementara itu, Taehyung membuka payung ; Payung terbuka lalu iapun mengangkatnya untuk melindungi kepala serta tubuhnya dan bersamaan dengan itu, dia berpapasan dengan ibunya yang saat itu baru saja kembali.
🌼🌼🌼🌼
𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐫𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠 𝐚𝐧𝐝 𝐡𝐚𝐯𝐞 𝐚 𝐧𝐢𝐜𝐞 𝐝𝐚𝐲(◠‿・)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret Of Savage Girl Feelings
Fiksi Penggemar- Park Irene Anak tunggal kaya raya yang tidak percaya dengan adanya cinta dan mencoba untuk menemukan jati dirinya dengan berusaha membongkar dan mencaritahu pelaku yang telah membunuh Ibu kandung serta Tunangannya. - Jack Kim (Aka Kim Taehyung) ...