sesuai ajakan papa dan arkha, kini meera tengah berada dijok belakang, membonceng arkha menuju kota hujan, Bogor.
sebenarnya dia tidak keberatan denga agenda weekend mereka ini, tapi dia hanya saja sedikit mengantuk karena semalam dia begadang maraton drakon terbaru yg tengah hits.
"jangan tidur dek!" peringat arkha menggema melalui interkom.
"ngantuk kak!"
"kalo pake mobil terserah! ini motor ini!"
meera mengangguk. mengeratkan pelukannya pada pinggang arkha.
"kakk, boleh cerita?" buka meera.
"apa?" bersamaan dengan itu, rombongan mereka berhenti dilampu merah.
arkha menegakkan badannya, sedikit menyandar pada tubuh meera.
"adek risih,"
"sama?"
"temen adek. eh bukan temen! adek ga pernah anggap dia temen!"
"terus?"
"dia anak kelas sebelah. aku beberapa hari kemaren diajak kenalan sama dia, tapi ga adek tanggepin,
"terus?" arkha kembali membungkukkan badannya, memasukkan gigi satu, dan kembali berjalan mengikuti rombongan yg ada didepannya.
"dia terus-terusan chat adek. adek udah diemin, tapi dia masih chat terus,"
"mau dia apa?"
"kenalan,"
"udah kenal kan dia sama adek?"
"udah. dia udah tau nama adek, udah tau nomer adek!"
"berarti selesai dong, kan udah kenal,"
"andai segampang itu!! dia masih deketin adek terus,"
"emang kamu kenapa risih sama dia? kalo emang dia niatnya deketin kamu, ya gapapa kan?"
"dia anaknya rebel kak,"
"sama guru,"
meera mengangkat kedua bahunya.
"tau dari mana dia rebel?"
"kakak pasti tau, kemaren abang abis ribut sama anak sekolah,"
"abang mah sama anak songgong juga diajak ribut dekk!" gerutu arkha.
"yaa kalo emang songgong dan sombong, panteslah abang ajak ribut!" sambung rafka yg ntah kenapa tiba-tiba masuk ke obrolan mereka. "ngomongin siapa sih lu dek?"
"tapi janji besok jangan diajak ribut?" ucap meera melas.
"siapa?" desak rafka.
"janji dulu!"
"siapa dulu?! kalo emang dia udah bikin kamu risih, abang ga bisa diem aja dong!"
"tapi adek gamau abang kenapa-napa. apalagi sampe dipanggil BP!"
"kayak ga kenal abang aja kamu dek!" kekeh arkha. "dia ribut sama satu tribun aja ga ketauan sama BP waktu lombak basket antar sekolah!"
"abang ga ketauan?!" tanya meera kaget.
"Nope! makanya, bilang siapa yg ganggu adek?!"
"gamma," ucap meera pelan.
"gamma? gamma anak kelas sebelah adek?"
meera mengangguk. dan anggukannya itu, menyebabkan helm yg dia gunakan dan arkha bertabrakan cukup keras.
"pelan-pelan dek!!" keluh arkha.
KAMU SEDANG MEMBACA
dua lelaki, satu perempuan
Fanfictionbukan seperti yg kalian pikiran. klik dan bacalah hanya cerita keseharian dua orang anak laki-laki dan satu anak perempuan