delapan belas (almeera)

437 84 10
                                    

ada yg seneng up lagi ceritanya? udah dobel yaa sesuai janji wkwk

~°~

kenapa hari libur berjalan lebih cepat dibandingkan hari-hari biasa atau hari sekolah?

hal itulah yg juga dirasakan meera saat ini. hati, pikiran dan perasaannya masih tertinggal di villa. sedangkan raganya kini harus berada di sekolah dan kembali berkutat dengan buku dan bolpen.

"woyyy! jaket gw ketinggalan di kamar lo!" ucap gigi muncul dengan tas yg masih tergantung dikedua pundaknya.

"pantes. waktu gw beres-beres, nemu kain ga guna,"

"sialan! jaket mahal itu,"

"iyaa iyaa jaket kado dari-" belum sempat meera menyelesaikan kalimatnya, mulutnya ditutup paksa oleh gigi.

"aksndhksohamskdhabai,"

"apa?" tanya yuna penasaran.

"diem ga lo!"

"wmshdvskksvsmskha,"

"diem meerr!!!"

"gw ga bisa napas!!" ucap meera dengan sekuat tenaga.

gigi yg mendengar perkataan meera lantas melepaskan tangannya. dan ketika dirinya melepaskan tangannya dari meera, dia menyadari ada sedikit basah pada telapak tangannya.

"euhhhhhh meera, jorok banget sih lo!!!!" protes gigi, mengibas-ibaskan tangannya di udara.

meera yg merasa puas hanya tertawa lepas.

"temenin gw ke kamar mandi!! gada penolakan!!! saat ini jugaaaaa!!" teriak gigi, melemparkan tasnya keatas meja kemudian menarik tangan meera.

disepanjang jalan menuju kamar mandi, meera masih terkekeh. dia merasa gigi yg sedang marah saat ini, adalah pemandangan yg lucuu.

"gaada yg lucuuu!!!"

"lu lucu!"

"gw bukan badut!"

"bukan gw yg bilang!"

"temen lucknut lu emang!!"

ketika mereka akan sampai di kamar mandi perempuan, tak sengaja mereka berdua berpapasan dengan ziko dan rafka. mereka berdua tengah berjalan ke arah kelas mereka yg ada di lantai 2.

"kenapa?"

"meera bang! dia jilat tangan gw!" adu gigi.

"njir, jorok banget gw jilat tangan lu!!!"

"ini buktinya!"

"lu bekep mulut gw kekencengan. pas ngomong jadi susah, terus basah," ucap meera polos.

rafka dan ziko hanya terkekeh, melihat tingkah kedua perempuan yg ada didepannya.

"udah sana, cuci dulu. jangan lupa 7kali!" pesan rafka sebelum dirinya kembali melanjutkan perjalanan mereka.

"afka!!" teriak meera yg langsung mendapat perhatian dari siswa yg ada disekitar sana.

"udahhhh!" ucap ziko memperingatkan.

meera hanya mengerucutkan bibirnya. menatap ziko seolah meminta bantuan untuk membalaskan ejekan rafka barusan.

"nope! sana," ziko mengangkat tangannya. mengusap rambut panjang meera sebelum dirinya berbalik dan mengikuti langkah rafka.

"ANJIR!!! ITU BARUSAN APAAAAAAAA MISCHA!!"

"gw meera!"

"ITU APAAA?"

dua lelaki, satu perempuanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang