selamat tanggal merah yg ga tangga merah pembaca~
~°~
"hallo. ya pon, gimana?"
"lu dimana?"
"masih di villa,"
"gw sendiri nih,"
"ortu lo kemana?"
"belum balik, mereka masih di bandung tapi udah perjalanan pulang,"
"ga ke warung?"
"oh iyaa, bener juga ya! kok gw ga kepikiran buat ke warung ya!"
"kebiasaan,"
"yaudah, gw mau ke warung aja kalo gitu! bosen di rumah sendirian,"
"kemarin diajak ke villa gamau!"
"kapan lu ngajak?"
"kemaren!"
"gaada ngajak yaa lu!! tau tau lu cerita udah di villa. tega emang!!"
"sorry, gw lupa!! tau sendiri gw kemaren sibuk latihan terus ngurus meera,"
"meera kenapa emang?"
"gapapa sihhh, gw asal omong aja,"
"sialan!!"
"naik apa ke warung?"
"motor kayaknya. lu kan tau sendiri kalo gw ga bisa nyetir!!"
"kenapa sih ga belajar aja?"
"gaada yg ajarin!"
"bilang aja 'akaaa, ajarin gw nyetir dong, pleaseeeeee!' gitu susah banget!"
"yaa kan gw gamau susahin lo!"
"mana ada ngajarin nyetir nyusahin! besok weekend pagi-pagi, lu harus belajar!!"
"weekend besok? ga bisa mundur gitu?"
"nope!!"
"akaaa, bulan depan deh?"
"engga!"
"pleaseeee?"
"tidak, tidak, tidak! weekend gw ke rumah lu pagi-pagi, pokoknya lu harus udah siap!"
"kayak bisa bangun pagi aja lu!"
"ehhhh nantangin ya! okeee liat aja besok!"
peony terkekeh. "yaudah, gw dah siap! gw berangkat dulu! bye bye akaaa!"
"ati-ati, kabarin kalo ada apa-apa!"
setelah itu panggilan terputus.
saat ini, jam memang masih menunjukkan pukul 4 sore. besok siang atau sore rencananya mereka semua akan pulang.
tapi ntah kenapa, papa dan mama yg baru sampai ke indo tadi jam 2 siang, bilang mau nyusul kesini. ada kado untuk kuis yg ntah apa katanya.
"bear?" panggil kalea muncul dari ruang tengah.
memang saat ini rafka tengah berada di teras belakang. menikmati sore dengan suara burung, hewan dan sinar matahari yg menghangatkan.
"yaa beee,"
"kamu abis telpon siapa?"
"poni,"
"poni?"
"peony, inget kan cewe yg aku kenalin waktu di warung?"
kalea mengangguk. mengambil duduk disebelah rafka yg kini duduk di kursi besar.
"kamu deket yaa sama dia?"
KAMU SEDANG MEMBACA
dua lelaki, satu perempuan
Hayran Kurgubukan seperti yg kalian pikiran. klik dan bacalah hanya cerita keseharian dua orang anak laki-laki dan satu anak perempuan