pagi datang.
rafka yg merasa baru saja dia memejamkan mata beberapa menit perlahan membuka kedua matanya. melihat sekeliling dengan tatapan menelisik dan menyadari sesuatu.
seorang perempuan dengan pakaian seragam putih abu-abu tengah berdiri disebelah ranjangnya. menunjukkan gigi rapinya dan hendak membangunkannya.
"ganggu dekkk!!!"
"bangun bang!!"
"masih lama!"
"udah jam set 6! abang kalo ga bangun sekarang, telat!!"
"iyaa iyaa!"
"semalem abang balik jam berapa?"
"kenapa?"
"engga,"
"kenapa?" desak rafka.
"itu pelipis kenapa?"
rafka menaikkan alisnya. "kenapa?"
"udah gausah boong!! adek kesini disuruh ziko buat nutupin luka dipelipis abang,"
"disuruh?! disuruh siapa?"
"ziko,"
"anjirlahhh! itu anak perhatian banget sama gw!"
"bukan gituuuu!!!" keluh meera.
"lah itu, dia nyuruh lu buat nutupin luka gw?"
"dia ga nyuruh, tapi gw sendiri yg inisiatif,"
"ohhh, kirain. punya temen udah belok,"
"abang!" meera memukul rakha dengan bantal.
"udah sana! gw mau mandi,"
"gamau di cover?"
"gausah! luka kecil gitu,"
meera mengangguk. meletakkan sesuatu diatas meja nakasnya.
"apa nih?" rafka melirik nakas disebelahnya.
"gapapa,"
rafka mengangguk. terlihat diatas mejanya adalah foundation yg biasa meera gunakan untuk merias.
atau terkadang dia gunakan untuk menutup luka memar bekas dia berkelahi agar tidak diketahui oleh iqbaal.
__________
"bang?"
"ya pah,"
"pulang jam berapa?"
"jam 11 pah,"
"sama kakak?"
rafka mengangguk. mengambil duduk di salah satu kursi di meja makan yg berada di teras.
"yg lain kemana?" tanya rafka.
"adek masih di kamar. kakak baru siap-siap, mama baru di dapur buatin papa kopi,"
rafka mengangguk. meminum susu yg telah disiapkan.
"bang, anak siapa lagi yg abang buat pingsan?"
mendengar itu, rafka membulatkan matanya.
dari mana papanya tau kalo semalam dia habis berantem?
kakak ga mungkin secepu itu!
"bangg?"
"papa tau dari siapa?"
"ga perlu abang tau,"
lama kelamaan rafka merasa ngeri karena papanya tau apa yg dia alami.
"bukan abang yg mulai!"
"cerita," perintah iqbaal tenang.
"semalem abang baru nongkrong sama anak-anak, terus tiba-tiba abang diserang,"
KAMU SEDANG MEMBACA
dua lelaki, satu perempuan
Fanfictionbukan seperti yg kalian pikiran. klik dan bacalah hanya cerita keseharian dua orang anak laki-laki dan satu anak perempuan