tiga tujuh (arkha)

328 55 10
                                    

update cepet nihh :3
semoga suka yaa~

______

waktu terus berjalan. rasanya baru sejam yg lalu arkha masuk ke kantor ini dengan badan fresh dan pikiran segar, tapi kini badan arkha dan pikiran arkha telah berkebalikan.

seharian mengerjakan pekerjaan yg banyak, ditambah dengan beberapa pekerjaan kemaren yg belum selesai menjadikan arkha harus tinggal di kantor hingga pukul 20.59.

arkha masih sibuk dengan berkas yg ada didepannya ketika seseorang mengetuk pintu ruangan arkha.

"ya?"

"belum pulang?"

arkha menangkat wajahnya. melihat mia dengan blazer yg sedari pagi dia gunakan menggantung ditangan kirinya. begitu juga dengan tas.

"belom, belom kelar ini,"

"istirahat dulu pak,"

"nanggung," arkha kembali berkutat dengan file di depannya.

"udah makan?"

"udah tau jawabannya tanpa gw jawab,"

"mau makan apa?"

"perhatian banget?" arkha menatap mia.

"ntar kalo bapak sakit, saya yg repot!! kerjaan bapak kan yg handle bakalan saya,"

yap, mia sekarang berstatus sebagai sekretaris arkha. sama seperti mitha sebagai sekretaris iqbaal.

"tolong pesanin gw makan kalo gitu!"

"mau apa?"

"terserah,"

"yaampun!! untung bos gw!!" mia paling sebal jika orang ditanya malah dijawab terserah.

seperti tak ada jawaban lain saja.

"oke!"

mia meletakkan tas dan blazer dikursi didepan meja arkha. kemudian berjalan keluar untuk membelikannya makanan.

arkha yg masih sibik dengan pekerjaan, seperti tak menyadari jika dirinya telah ditinggal hampir 1 jam oleh mia.

dan begitu ponselnya berbunyi, mia masuk membawa dua kresek berisikan makanan untuk mereka berdua.

"lo belum makan kan?"

"belum."

"beli buat lo ga?"

mia mengangkat bawaannya. terlihat apa yg dibeli mia cukup untuk porsi dua orang.

"tolong siapin,"

mia menurut. dia segera menyiapkan makanan untuk arkha.

sedangkan arkha sendiri dia membereskan berkas yg telah selesai dia kerjaan.

"bagus banget!!"

"apa?"

"gw ga sadar, ternyata pemandangan dari sini kalo malem bagus banget,"

mengikuti arah pandangan mia, arkha berjalan mendekat.

dindin kaca yg berada disalah satu sisi ruangan arkha, menampilkan suasana Kota Jakarta pada malam hari. lampu kota berkelap kelip dengan beberapa kendaraan yg berbaris menuju tujuan mereka.

"baru sadar?"

mia mengangkat. menatap arkha yg kini juga ikut menatap kerlip lampu kota dari ruangannya.

"gw punya ide!"

arkha mengerutkan dahinya. memperhatikan mia yg kini berjalan kearah sofa meja. makanan yg awalnya telah siap kini dia pindahkan satu persatu ke lantai dekat arkha berdiri.

dua lelaki, satu perempuanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang