tiga sembilan (rafka)

315 50 20
                                    

malam berganti dengan pagi.

suasana pagi yg sejuk, ditemani dengan suara debur ombak kini membangunkan rafka, ziko, dan simba yg kebetulan tidur di ruang santai.

semalam, mereka bertiga memutuskan untuk bermain game di playstation yg sengaja di pasang di ruang santai ini.

"hmmmm,"

"njirrr, badan gw!" keluh ziko, meregangkan badannya.

"jam berapa?" rafka melirik jam yg ada diatas televisi.

jam menunjukkan pukul 8 pagi.

perlahan, rafka melihat sekeliling. jendela yg memperlihatkan pantai kini terlihat indah. dengan beberapa burung yg berterbangan dan beberapa hewan-hewan liar yg ada disekitar pantai.

"pagi,"

ketiga lelaki yg awalnya masih setengah sadar, mengalihkan pandangan ke arah sumber suara.

terlihat, asha dengan pakaian kemaren kini berdiri diantara ruang santai dan ruang makan.

"pa-gi," ucap ziko dan simba pelan.

"hmmmm gw udah masak sarapan. mau makan sekarang?"

"masak apa? kenapa repot-repot? kan ada bli," jawab rafka santai.

"hmmmm gw tadi udah bilang sama bli buat gw aja yg masak. yaa itung-itung buat ucapan terima kasih,"

"kan semalem gw udah bilang, udah cukup terima kasihnya,"

"yaaa udah terlanjur,"

rafka beranjak dari posisinya. mengusap wajahnya pelan sembari berjalan kearah dimana asha telah menyiapkan sarapan.

"njir, rafka dapet cewe begitu darimana dah? kayaknya semalem dia belum ada," bisik ziko pada simba.

"semalem tuh rafka emang udah masuk kamar duluan. tapi gw gatau kapan dia masukin cewe kesini,"

"wahhh jangan-jangan itu cewe jadi-jadian lagi!!"

"amit-amit!!! gw gamau yaaa pulang dari sini gw ketempelan!!"

"gw juga ogahh!"

"lu berdua mau makan ga?" teriak rafka dari dapur.

"IYALAHHH! GW BUKAN ULER YG MAKANNYA SEMINGGU SEKALI!!" balas simba.

tanpa menunggu lama, ziko dan simba menyusul rafka yg ada didapur.

terlihat didepannya piring yg berisikan sarapan yg memang cukup menggoda.

"mau diem aja? atau mau ikut makan?" tanya rafka lagi.

"hmmmm ka?"

"gw kenal sama asha baru semalem. dia kemaren ditinggal temennya di pantai, terus hpnya dibawa, gatau hotel dimana. hp dia juga diambil. dia udah jalan dari jam 3 sore sampe jam 8 malem. semalem pas gw ngerokok diteras, gw ga sengaja denger dia minta tolong. jadinya gw tolongin," jelas rafka menjawab pertanyaan tak terucap ziko dan simba.

"lu yakin dia cewe?" ziko memastikan.

"dia napak tanah ga?"

ziko dan simba melihat asha yg masih berdiri. memperhatikan kaki asha, seolah memastikan apakah kakinya napak dengan tanah atau tidak.

"napak sihh!"

"emang dia orang baik? awas banyak orang sekarang nipu pake cara-cara yg baru,"

"kalo gw mau nipu, gw semalem udah ambil barang-barang kalian yg ada diatas meja," timpal asha.

memang, ketika rafka, simba, ryas dan ziko bersama, mereka berempat akan asal meletakkan barang-barang mereka. termasuk barang berharga seperti dompet dan ponsel.

dua lelaki, satu perempuanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang