empat tiga (arkha)

337 48 37
                                    

"arkha!! kebetulan bangettt!!"

arkha yg melihat sasha, diam. dia tak ingin memberi kesan yg salah untuk sasha maupun untuk mia.

"kenapa?"

"lu udah mau pulang kan? jalan yukk!! bosen gw di apartemen gaada temen!!"

"emang lu ga kerja?"

"gw mulai kerja minggu depan, masih lamaaaa,"

"sorey gw ga bisa,"

"yahhhh kenapa sih? lu ada acara? cancel aja udahhhh,"

"..."

"gw pengen banget makan sushi nihhh. udah lama ga makan sushi tempat biasa,"

"sorry, lu mending cari temen yg lain deh,"

"gw ga terima penolakan!" sasha menyilangkan tangannya didepan dada. menunjukkan muka cemberut dengan sikap kerasnya.

"sorry tapi gw nolak. acara gw ga bisa di cancel, gw udah telat. jadi bye, gw duluan," arkha masuk ke dalam lift. menarik tangan mia yg ternyata masih diam ditempatnya.

"ARKHA!!!"

pintu lift tertutup.

mia yg sedaritadi hanya menyimak percakapan arkha dan sasha, kini menghela nafas.

"dia temen aku SMA. dia baru balik dari Malaysia dan pindah lagi ke Jakarta,"

"gimana pak?"

"dia bukan mantan saya,"

"tapi bapak suka sama dia," gerutu mia yg dapat didengar arkha.

"dulu! semenjak kita lulus, gw udah ilangin perasaan itu. dan sekarang cuma ada perasaan ke kamu aja,"

mia menatap arkha. tapi arkha mengatakan itu semua dengan tatapan masih lurus ke depan.

"kalo lu liat gw sama dia kemaren, gw cuma berlaku selayaknya temen yg baru ketemu temen lama. gaada niatan buat balikan, atau mengulangi cerita basi,"

"..."

'ping' suara lift terbuka.

kini keduanya telah sampai di basement, dimana letak parkiran kendaraan berada.

arkha menuntun mia langsung menuju parkiran motor yg ada disebelah kanan lift.

"saya ga bawa helm," mia baru teringat.

arkha menyerahkan helm kepadanya.

"punya meera! tadi pagi berangkat bareng aku,"

mia menerima helm tersebut perlahan.

benar milik meera? bagaimana jika itu bukan milik meera?

bagaimana jika itu milik perempuan lain?

karena pergerakan mia yg lambat, arkha akhirnya memutuskan untuk memasangkan helm berwarna hitam pink tersebut ke kepala mia.

"ehhhh!" mia terkejut.

"rambutnya mau dikeatasin ga?"

mia mengangguk pelan.

arkha melepaskan helm itu, menunggu mia menggelung rambut panjangnya, kemudian dia memakaikan lagi.

mengancingkan tali helm pada bagian bawah, kemudian menyelipkan anak rambut yg terurai mengenai wajah lelahnya.

"makasih,"

"sama-sama," arkha kembali fokus dengan persiapan dirinya. mengenakan helm, membuka kancing jasnya, kemudian naik ke atas motor.

dua lelaki, satu perempuanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang