delapan (rafka)

492 88 5
                                    

"MAMAAAAA!!" teriak rafka berjalan masuk ke dalam rumah.

"MAMAAAAA!"

"abang! ga teriak-teriak!" ucap meera, menutup kedua telinganya.

saat ini, meera tengah berada di dapur bersih yg letakkan bersebelahan dengan ruang makan.

"mama mana?"

"di belakang,"

rafka segera berlari kebelakang. membuka pintu geser yg memisahkan antara halaman belakang dengan ruang keluarga.

"mama!"

"kenapa bang?" (namakamu) membalikkan badan, menatap rafka yg berjalan kearahnya.

"mama baru ngapain?"

(namakamu) mengangkat kedua tangannya. gunting tanaman ditangan kanan, bunga hydrangea berwarna biru ditangan kiri.

"mama," ucap rafka manja.

"kenapa sih bang? baru pulang teriak-teriak. salam dulu, cari mama baik-baik,"

rafka meringis. menunjukkan deretan giginya.

"kenapa?"

"maaa, abang boleh curhat ga?"

"boleh dongg! apapun yg mau abang ceritain, pasti mama dengerin,"

"hmmmm gini ma," rafka mengambil duduk didepan (namakamu). duduk beralaskam rumput, menyilakan kedua kakinya. "abang tuh dua hari lalu nembak cewe nih,"

"iyaa," (namakamu) tak terkejut dengan awal cerita rafka ini. karena dibanding arkha, rafka lebih aktif dekat dengan lawan jenis tersebut.

"abang udah lamaaa banget pdkt sama dia, deket sama dia, dan akhirnya, dua hari lalu abang nembak dia,"

"terus?"

"nah pulang sekolah kemaren, abang ajak kalea makan ditempat poni,"

"peony, mantan abang dulu?"

ya, peony atau rafka memanggilnya dengan poni adalah mantan rafka sewaktu SMP dulu. keduanya menjalani kisah cinta monyet selama beberapa tahun di SMP.

tapi sayang, keduanya memilih untuk putus karena mereka merasa lebih nyaman ketika status hubungan mereka hanya sahabat.

"eh iya, mamanya peony gimana? sehat kan? mama udah lama ga ketemu!" sambung (namakamu).

"gatau maaa! kan abang dateng ke warungnya, bukan ke rumahnya,"

"ohhh, kirain,"

"boleh abang lanjutin?"

"yups, silahkan,"

"jadi, waktu abang ke warung poni, disana kebetulan ada dia. abang udah lama banget ga ketemu dia. terus abang pesen lah makanan kesukaan abang disana, cari tempat duduk, terus mau makan."

"terus masalahnya dimana?" tanya (namakamu) bingung, tak menemukan masalah dari cerita rafka.

"jadi kan abang datengnya sama kalea. disana abang ya biasa aja, ga ngelakuin kesalahan apa-apa, tapi gatau kenapa, begitu abang abis pesen, kalea mukanya berubah jadi asem banget! kayak abis makan jeruk nipis 3 kilo!"

"terus lagi, waktu kita baru aja duduk, dia langsung minta pulang!"

"kok bisa? abang ngapain sampe dia gitu? siapa tadi namanya? kalea?" tanya (namakamu).

"iyaa kalea ma. nah itu, abang gatau. orang waktu itu abang cuma dateng, ngobrol, pesen, duduk. tiba-tiba muka kalea udah ga enak banget. padahal awalnya dia baik-baik aja loh! masih mau abang gandeng,"

dua lelaki, satu perempuanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang