tujuh belas (arkha)

408 69 2
                                    

"maaf yaa aku jadi ganggu liburan kalian," ucap suika saat keduanya tengah berada didalam mobil, dalam perjalanan pulang.

"engga kok santai aja kali,"

"kamu anak tertua om iqbaal ya?"

"iyaa,"

"kuliah jurusan apa?"

"bisnis,"

"semester berapa?"

"kurang setahun lagi sihh kalo lancar,"

"tapi lancar kan semuanya?"

"lancar!" arkha terkekeh. "lo sendiri?"

"management,"

"udah lulus?"

"baru juga tahun kedua,"

"susah?"

"yaa lumayanlah. tapi yg jelas, ga sesusah bisnis sihh,"

"eh siapa bilang bisnis susah?"

"iyaa ga susah buat lo! buat gw mah susah," timpal nanta yg kebetulan semobil dengan arkha, suika dan kinan.

semua terkekeh.

"lu ada acara ikut ke indonesia?" tanya nanta basa basi.

kinan yg sedari awal melihat suika ntah kenapa menjadi insecure. reflek tangannya menepuk pelan kaki nanta. mengingatkan seolah dirinya telah memiliki pacar yg duduk disebelahnya.

dia tau, nanta tak akan macam-macam dengan wanita lain. tapi kan rasa cemburu tetap ada.

terlebih ada wanita cantik didepannya.

"iyaa dan ga sihh,"

"liburan?" timpal arkha.

"iyaa, sekalian mau cari cari apartment gitu kalo jadi pindah,"

"mau pindah Indonesia?"

"kayaknya,"

"kenapa pindah?"

"pengen ngerasain aja lagi suasana Indonesia. udah lama ga tinggal di Indonesia,"

"emang berapa taun pindah dari indo?" tanya nanta

"2 tahun,"

"baru pindah pas kuliah dong?"

suika mengangguk.

"kenapa pindah sekarang? kenapa ga diselesaiin dulu?"

"sekolah di Singapore keinginan orang tua. aku pengennya di indo aja. banyak kok kampus bagus di Indonesia,"

"iyaa sihh, cuma kan sayang. udah jalan 2 tahun juga,"

suika diam.

"loh ke rumah lo dulu ka?" tanya nanta begitu dirinya menyadari, mobil yg dikendarai arkha berbelok masuk ke daerah rumah arkha.

"iyaalah,"

"gw?"

"mau nginep di rumah gw boleh, mau balik juga boleh,"

"gw?" tanya kinan.

"lu balik lahhh. yakali lu nginep di rumah cowo!"

"anterin!" renggek kinan.

"minta anterin noh sama pacar lu,"

"okeee aku anterin bebbb!" jawab nanta.

"udah kewajiban itu!"

"kan belom nikah?"

"mau nikah biar jadi kewajiban?"

"nikah jalur anter pulang?"

dua lelaki, satu perempuanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang