"kakak dimana? kakak kapan pulang? kakak kenapa disana? kakak kenapa ga ajak adek? kakak disana sama siapa? kakak jalan sama siapa? kaka ga mungkin kan sendirian banget jalannya? kakak bawain adek cilok dong!!"
"anjir, dari semua pertanyaan kenapa minta cilok sihhh?"
meera menyipitkan mata menatap orang disebelahnya.
"cilok yg langganan adek ituuu!! iyaa yg dideket villa sana!"
ziko menggeleng mendengar permintaan meera.
"pokoknya adek mau nitip ituuuuu!"
"..."
"yaaa,"
"..."
"okeee,"
"..."
"ini ga kemana-mana kokkk! baru di warung kak poni bentar. abis ini pulang,"
".." meera menatap ziko. seolah seperti ditanya dengan siapa dia pergi saat ini.
"sama ziko,"
"..."
"enggaa. abang futsal,"
"..."
"enggaa, kayaknya ziko capek! kemaren abis kesleo juga dia,"
".."
"gigi sama yuna udah balikk!! tadi mereka keburu-buru balik karena sakit perut. makanya adek gaada yg anter!"
"..."
"yaaa!!"
"..."
"byeee kaaaaa,"
dan panggilan terputus.
ziko yg sedari tadi duduk disebelah meera hanya menjadi pendengar satu sisi antara percakapan meera dan arkha.
tapi dari itupun, dia bisa menangkap, jika arkha khawatir adek terkecilnya ini tengah pergi dengan siapa dan kemana. kenapa sepulang sekolah tak langsung pulang.
"kak arkha kemana?" tanya ziko.
"bandung! tadi pagi sih bilang kalo mau ke bandung sama papa. tapi ga bilang kalo mau stay disana,"
"papa juga stay?"
meera menggeleng. "engga. katanya kak arkha mau jalan-jalan sendiri,"
"yakin?"
"yakin apa?"
"yakin kalo kak arkha jalan sendiri?"
"yaaa iyaaa. emang kak arkha mau jalan sama siapa lagi?"
"yaa siapa tau gitu kak arkha ada cewe yg dia taksir di bandung. makanya dia mau stay disana,"
"eh iyaa juga ya beb!"
"bisa jadi itu," ziko memasukkan potongan mendoan kedalam mulutnya
"eh tapi ga mungkin beb!"
"apanya yg ga mungkin?"
"yaa gamungkin kak arkha ada cewe yg ditaksir di bandung. orang dia baru patah hati ditinggal kak suika nikah,"
"HAHHH!!" ucap ziko kaget. "KA SUIKA NIKAH? SERIUS? YAHHHHH!"
geplakan mendarat dilengan ziko.
"sakit be!"
"maksudnya apa dengan ka suika nikah? kamu ga suka kan sama dia?"
"yaa sempet sih be aku kagum sama dia! tapi cuma kagum. ga lebihh!"
"boong!" meera mengerucutkan bibirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
dua lelaki, satu perempuan
Fanfictionbukan seperti yg kalian pikiran. klik dan bacalah hanya cerita keseharian dua orang anak laki-laki dan satu anak perempuan