sembilan (rafka)

487 93 6
                                    

"ka, lu beneran gapapa?"

"engga,"

"ga ketauan yg lain kan?"

"engga. tenang, aman semua,"

"lagian, lu ngapain sih cari ribut?"

"siapa yg cari ribut. muka dia ngeselin. yaudah, gw kasih aja hadiah,"

"kebiasaan!"

"kayak lo engga aja,"

"yaa tapi kan gw ga senekat lo. disebelah ruang guru ogeb!"

"emang kenapa?"

"lu mau kena scores?!"

"guru ga bakalan ada yg berani lerai,"

"yakin banget?"

"yakin lah!"

"rafka!" teriak guru olahraga rafka yg melihat rafka tengah beristirahat disela-sela jam olahraga.

jam pelajaran olahraga saat ini memang tengah diisi dengan futsal, dan karena rafka salah satu anggota tim futsal - kaptennya malah - dan futsal adalah salah satu olahraga kesukaannya, maka tak hayal, sejak pertama mulai hinggal 1 jam pelajaran, rafka tak berhenti main.

"kamu istirahat! gausah main lagi! inget, besok kamu ada pertandingan, jangan terlalu capek dan jaga stamina!"

"siap pak!"

"dan kamu, ziko!"

"ya?" ziko yg duduk disebelah rafka menutup botol minumnya.

"jangan kecapekan! kamu punya utang 5 gol ke saya!"

"siap pakkk!" ziko memberi hormat layaknya pasukan yg mendapatkan mandat dari atasan.

"ganti yg belom main!!" teriak pak roni, guru olahraga mereka.

"gw takut njir!" gerutu ziko ke rafka ketika pak roni telah berlalu dari hadapan mereka.

"takut napa?"

"pak roni perhatian banget sama kita. jangan-jangan pak roni-"

belum sempat ziko menyelesaikan kalimatnya, keplakan mendarat dibelakang kelapanya.

"bego!"

"lah bener kan? mana bilangnya 'jangan capek-capek ya, besok kalian tanding!'. udah kayak kalea woyy!"

"jangan samain kalean sama pak roni dong!"

"habis pak roni gitu. ya kan salfok!"

"serah!"

"eh lu deket sama tian?" tanya rafka setelah beberapa saat terdiam.

"kata siapa njir?!"

"kemaren kalea bilang, lu dicariin dia,"

"itu karena gw minta uang buat tanding besok! kan uang dari sekolah dia yg pegang! lu mau kita besok ga ada minum?"

"dehidrasi gila!"

"makanya itu,"

"kenapa sih ga lo deketin?"

"siapa?"

"pak roni!"

"eh bego!"

"ya tian lah! dia jomblo kan? lu jomblo! tunggu apalagi!"

"bisa ga, yg bilang JOMBLO gausah ditekankan dan diperjelas?!!"

"kenyataan!"

"serah!"

"terus kenapa?"

"gw males berurusan sama cewe,"

"drama mereka?"

dua lelaki, satu perempuanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang