tiga lima (arkha)

334 54 3
                                    

tak seperti rencana awalnya, arkha kini telah berada dijalan menuju kota jakarta dengan supir dan mobil yg dia sewa dari bandung. setelah tadi dia bercerita panjang lebar dengan mia hingga larut, akhirnya mereka berdua memutuskan untuk tetap kembali ke jakarta meski hari sudah larut.

arkha tak keberatan jika mereka harus menginap, toh kamar di vila banyak. dan ada pegawai mereka yg juga ada disana, jadi mereka berdua tak hanya berdua tinggal di vila jika menginap. tapi mia menolak. katanya, dia belum siap dicoret dari kartu keluarga karena pergi tak pamit.

jam menunjukkan pukul 11.20 malam ketika mobil yg digunakan arkha terjebak macet dijalan menuju jakarta.

mia yg sedari tadi sudah terlelap kini terlihat sedikit terusik karena kepalanya yg tak nyaman.

arkha yg mulai mengantuk perlahan menyadarkan kepalanya juga ke sandaran kursi. memejamkan mata dengan kedua tangan dia sila didepan dada.

baru saja dia memejamkan mata, pundak arkha terasa seperti ada yg menyandari.

"eh," arkha langsung membuka mata, melihat siapa yg bersandar pada pundaknya. 

dan benar, mialah orang yg bersandar.

senyum terlihat diwajah arkha. hanya seklias sebelum memutuskan untuk membiarkan mia tidur dengan bersandar dipundaknya. kembali memejamkan mata dan masuk kedalam alam bawah sadarnya.

_________________

"kakakkkkkk bangunnn!!!" teriak meera tepat didepan muka arkha.

"kakakkkkkkk!!!"

"berisik!!!" arkha mengambil bantal disebelahnya. menutup kepalanya. menghindari suara meera yg begitu mengganggu di pagi hari ini.

yap, arkha baru sampai di rumah pukul 4 pagi tadi. dan sekarang, jam setengah enam, dia sudah diganggu oleh adik kecilnya yg terkadang menyenangkan, tapi juga terkadang menyebalkan.

"kakak kapan balik? pesenan adek mana?"

"kakkkk kakak bukannya hari ini kerja ya? kok kakak ga bangun sih?"

"kakkk, papa ke kamar kakak lohhh!"

"kakakkkk, kata papa, ada meeting pagi yg harus kakak hadiri,"

mendengar perkataan meera yg terakhir, arkha baru sadar, ada meeting yg memang mengharuskan dia ikut.

"kakkk!" panggil iqbaal dari luar kamar.

"yaa pahhh kakak bangun," dengan terpaksa, arkha melempar bantal yg dia pegang. memaksa kedua matanya untuk membuka sepenuhnya.

"huft!!"

"sampe rumah jam berapa?" tanya meera polos.

"tadi pagi,"

"jam?"

"4,"

"pantes! tadi adek kebangun buat pipis kok ada suara-suara aneh. adek kira tikus,"

"sialan! ganteng gini dikata tikus!"

"siapa yg ganteng?"

"kakaklah, siapa lagi!"

"ihhhhh PD banget jadi orang!"

"udah sana, gw mau mandi!"

meera mengangguk. "hmmm kakkk?"

"kenapa?!"

"mia siapa?"

mendengar nama itu, arkha bingung. darimana meera tau mia?

"pacar kakak ya?" tatap meera curiga.

"sok tau!"

"terus siapa?"

dua lelaki, satu perempuanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang