ntah kenapa mood rafka sangat baik. pagi tadi, dia bahkan berangkat lebih awal dibanding biasanya.
senyum cerah menghiasi wajah tampannya. rambut lumayan panjang yg dibiarkan sedikit berantakan menjadikan penampilannya sangat sangat tampan.
"lu kenapa?" tanya simba heran. "tumben banget lu udah berangkat sepagi ini,"
"gapapa dong! baru rajin ini,"
"lu kesambet?"
"sialan!"
"abis ga kayak lu yg biasa,"
"yaampun, temen rajin bukannya seneng malah heran!"
"lohhh?!!" ucap ziko kaget.
"nape lu?!"
"lu bukan doppleganger kan?"
"njir dikira gw setan kali,"
"mirip sihhh,"
"bangst!"
"eh lu udah putus sama kalea?" tanya ziko tiba-tiba.
"njir doain temen tuh yg bagus. bukan malah sebaliknya,"
"gw tanya,"
"masihlah, cuma yaa baru ribut aja,"
"belum kelar masalah kemaren?"
"dia ga ngajak omong gw duluan,"
"terus lu juga gaada inisiatif buat ajak dia ngobrol duluan?"
"dia yg mulai!"
"yaa bukan berarti dia yg harus minta maaf juga,"
"..."
"lu inget kita siapa?"
"tim futsal utama sekolah tak tertandingi, gagah berani, pantang menyerah sebelum bawa pulang piala!"
"bukan itu ogeb!!" ziko memukul belakang kepala rafka.
"terus?"
"kita tuh cowo,"
"cowo lah! gw mah tulen!! gatau kalo lu!"
"sialan. bocaah mau dikasih saran malah ngatain,"
"udah to the point ajalahhhhh! gausah sok ribet pake analog atau digital segala!!"
"anjir banget emang temen gw nih!" ziko menggeleng heran. "kita tuh cowo. kodratnya cowo itu selalu salah, jadi kalo semisal cewe yg buat salah, cowo juga yg harus minta maaf!! terlebih lagi cowo yg buat salah! kelar kita para cowo harus berjuang bangun candi buat minta maaf,"
"engga sihh, kalea ga selebay itu. paling yaaa dia minta es krim se grobak-grobaknya gitu,"
"lu turutin?"
"iyaalah. cuma es krim ini. ga semahal sahamnya rafathar!"
"njir!"
"eh tau ga?" timpal ryas yg baru masuk kedalam kelas.
"engga!" timpal rafka, ziko dan simba berurutan.
"gw belum ngomong ogeb!" ryas berhenti didepan meja rafka. "kalea dianter sama cowo!"
"siapa?"
"lu putus yaa sama kalea?"
"engga njir! cepet ngomong kalea dianter siapa?"
"sabar napa,"
"buruan!!"
belum sempat ryas menjawab, rafka beranjak dari duduknya. berjalan cepat meninggalkan ruangan kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
dua lelaki, satu perempuan
Fanfictionbukan seperti yg kalian pikiran. klik dan bacalah hanya cerita keseharian dua orang anak laki-laki dan satu anak perempuan