Sementara Malvin sedang tidak ada di kelas, para penghuni XI IPA 4 kembali berulah.
"HEH! CEPU BANGET LO JADI ORANG!!" Bentak Rima dari kursinya yang ditujukan pada Yuna.
Yuna yang sedang asik memainkan ponselnya tidak menanggapi bentakan Rima itu.
"HEH LO!! JANGAN PURA-PURA GAK DENGAR YA!!"
Lia yang merasa bahwa orang yang dimaksud oleh Rima adalah Yuna pun mencoba menyenggol sikunya.
"Yang dimaksud Rima itu lo." Ujarnya memberitahu Yuna.
Yuna pun menoleh ke arah Rima. "Gue yang lo maksud?" Tanyanya menunjuk dirinya sendiri.
"YA SIAPA LAGI YANG CEPU KALO BUKAN LO!!" Kesal Jia yang melihat Yuna seakan-akan tidak melakukan apa-apa sebelumnya.
"Emang gue ngapain? Kan gue cuma ngasih tau yang sebenernya ke Bu Bona. Apa yang salah?" Jawab Yuna tidak merasa bersalah.
"ANJIR! TERUS UNTUNGNYA APA LO NGOMONG KAYAK GITU KE BU BONA?!" Marah Rima yang tidak sadar sedikit demi sedikit mendekat ke arah Yuna.
"BOCAH BANGET TAU GAK SIH LO!" -Jia
"Ya kalo gue bocah terus situ apa, ngata-ngatain Leo nyogok segala." -Yuna
"HUBUNGAN LO APA SAMA SI LEO? PENTING BANGET NGURUSIN URUSAN ORANG!" -Jia
"HARUS BANGET LO BILANG KE BU BONA TENTANG MASALAH TADI? PENGEN BANGET NAMA KITA JELEK DIMATA BU BONA?!" -Rima
"Tanpa gue sebut pun nama kalian juga udah jelek kok."
"HARUS BANGET LO NYEBUT NAMA GUE DULUAN HA?! YANG BANYAK NGATAIN LEO ITU SI JIA. TERUS KENAPA LO NYEBUT NAMA GUE DULUAN SEOLAH-OLAH GUE YANG BUAT LEO MARAH?!" -Rima
"Ya kan emang lo yang mulai. Ngapain coba lo pake tanya kayak tadi. Kalo lo gak mulai, yang lain gak akan ikutan." -Yuna
"ANJING YA LO!!" -Rima
"KALO GUE ANJING TERUS LO APA? BABI?!" -Yuna
"Dugong kali." Celetuk Juna menambahi.
"DIEM LO!!" Sentak Rima dan Yuna bersamaan.
"Wehh kalem mbaknya." Ucap Haekal bermaksud menenangkan. Bukan apa-apa, ia hanya terkejut mendengar suara teriakan mereka yang mana posisinya berdekatan dengan dirinya saat ini. Ya, Rima sudah berada disebelah Haekal saat ini.
"Gue tanya gitu juga cuma bercanda kali. Kalo Jia gak nambah-nambahin, gak akan jadi sepanjang ini!" -Rima
"JADI LO NYALAHIN GUE?!" -Jia
"YA EMANG INI SEHARUSNYA SALAH LO. TAPI MALAH NI ANAK CEPU NGADUIN NAMA GUE DULUAN!" -Rima
"YA KAN INTINYA KALIAN ITU SAMA-SAMA SALAH!" -Yuna
"LO KALO PUNYA MASALAH SAMA GUE NGOMONG. BUKAN MALAH NGADUIN HAL YANG GAK SEPENUHNYA SALAH GUE!" -Rima
"TAU! PUNYA DENDAM APA LO SAMA GUE?!" -Jia
"DIEM LO! INI SEMUA TERJADI JUGA GARA-GARA LO! JADI MENDING LO DIEM KALO LO GAK MAU GUE AMUK JUGA!" Bentak Rima sembari menunjuk Jia dengan telunjuknya.
Saga menyenggol lengan Derry. "Der, ikutan sono. Lo tadi kan juga disebut sama dia."
"Oh iya ya, ikutan ah biar tambah rame." Balas Derry dan dilanjutkan dengan berdeham sebelum bangkit dari kursinya dan kembali berbicara.
"LO JUGA KALO PUNYA MASALAH SAMA GUE BILANG. KITA SELESAIIN BARENG-BARENG DI KUA!" Ujar Derry sebelum mendapat pukulan dibahunya dari Saga.
"HAHAHA MASALAH APAAN YANG BISA DISELESAIIN DI KUA GOBLOK!" Balas Raka yang telah tertawa terbahak-bahak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Class: ExSiFo
FanfictionDitempatkan di kelas yang dijuluki kelas keramat dan tak memiliki masa depan, membuat 24 anak itu menolak dengan keras. Bahkan peringkat 5 besar dalam satu angkatan yang seharusnya berada di kelas XI IPA 1, kini juga terdapar di kelas yang dipandang...