Saat ini Rima sudah berdiri di depan sebuah pintu dengan papan nama yang bertuliskan 'Ruang BK'. Ia pun mengetuk pelan pintu tersebut dan muncullah Bu Baidah yang tersenyum menyambut kedatangannya.
Dan saat ia dipersilahkan untuk masuk, sudah ada salah satu siswi yang tadi disiram oleh Rima di kantin.
"Jadi Rima, apa benar tadi sewaktu Nanda sedang makan tiba-tiba kamu menyiramnya dengan es jeruk?" Tanya Bu Baidah dengan nada lembut dan tidak mengintimidasi sama sekali.
"Boleh saya ceritakan kejadian tadi dari sudut pandang saya Bu?" Tanya Rima meminta izin.
"Ya, silahkan."
"Jadi gini Bu, kan saya sama temen-temen saya lagi makan. Terus tiba-tiba kami denger dia sama temen-temennya ngomongin kelas kami yang enggak-enggak. Awalnya masih saya diemin Bu, tapi lama-lama makin kelewatan ucapannya. Jadi ya saya samperin. Eh, masih lanjut aja buat ngata-ngatain kelas saya. Ya saya sebagai seseorang yang gampang kepancing emosi, langsung saya ambil itu es jeruk yang tadi saya pesen dan baru saya teguk sekali ke wajahnya. Dan emang beneran manjur Bu, dia sama temen-temennya langsung diem. Abis itu langsung saya tinggal pergi sama temen-temen saya. Gitu Bu." Jelas Rima panjang lebar.
Dapat Rima lihat beberapa kali Nanda ingin menyela pembicaraannya. Tapi hal itu tidak dibiarkan oleh Bu Baidah.
"Jadi bukan kamu tiba-tiba menyiram Nanda saat sedang makan?" Tanya Bu Baidah sekali lagi untuk memastikan.
"Ya enggak atuh Bu, ngapain tiba-tiba saya siram orang yang lagi makan kalo gak berulah."
"Ada yang ingin kamu sampaikan Nanda?" Tanya Bu Baidah pada Nanda yang wajahnya sudah merah padam.
"Semua yang disampein Rima tadi tuh bohong Bu. Ngapain saya ngata-ngatain kelas XI IPA 4 coba, kurang kerjaan banget. Emang dia ada bukti saya ngata-ngatain kelasnya? Ada gak?" Tanya Nanda pada Rima dengan wajah angkuhnya.
"Lah emang lo juga ada bukti kalo gue yang nyiram lo pake es jeruk?" Tanya Rima balik.
"Ya kan tadi lo udah ngakuin."
"Ngakuin apa?"
"Ya itu ngakuin kalo lo nyiram gue pake es jeruk karna lo kesel gue ngomongin kelas lo."
"Jadi itu benar?" Tanya Bu Baidah.
"Eh?" Kaget Nanda saat sadar ia telah dijebak oleh Rima.
"Saya gak akan ngapa-ngapain dia kalau dia gak berulah dulu Bu." Ujar Rima.
"Jadi Nanda?"
"Tapi kan yang saya omongin tadi tuh fakta bu. Ibu tau sendiri kan kelas XI IPA 4 kayak gimana. Jadi ya gak heran kalau banyak orang yang gak suka sama mereka."
"Emang kelas gue pernah punya salah apa sih sama lo? Ada temen gue ngerugiin lo atau temen-temen lo?"
"Kehadiran kalian itu sangat merugikan. Gak cuma buat gue, tapi buat Starmus."
"Nanda jaga bicara kamu. Tidak seharusnya kamu ataupun murid yang lain saling menjelekkan seperti itu." Peringat Bu Baidah.
"Tapi ibu juga tidak membenarkan apa yang sudah kamu lakukan kepada Nanda, Rima. Tidak seharusnya kamu menyiram wajah Nanda dengan es jeruk seperti tadi. Ibu tau kamu emosi, tapi cobalah untuk lebih sabar dalam menghadapi." Tutur Bu Baidah pada Rima.
"Dan untuk kamu Nanda. Ibu harap kamu tidak lagi-lagi menjelek-jelekkan XI IPA 4 ataupun kelas lain. Kalian itu disini sebagai siswa tugasnya belajar, cari teman yang banyak. Bukannya malah cari musuh dan cari masalah sama yang lain. Paham?" Sambung Bu Baidah pada Nanda.
"Paham Bu." Jawab Nanda pelan.
"Ya sudah, sekarang kalian saling bermaafan. Nanda kamu minta maaf sama Rima dan Rima juga minta maaf sama Nanda." Ucap Bu Baidah yang membuat Rima dan Nanda membulatkan mata tidak terima.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Class: ExSiFo
FanfictionDitempatkan di kelas yang dijuluki kelas keramat dan tak memiliki masa depan, membuat 24 anak itu menolak dengan keras. Bahkan peringkat 5 besar dalam satu angkatan yang seharusnya berada di kelas XI IPA 1, kini juga terdapar di kelas yang dipandang...