29. H-3 PAS

318 42 13
                                    

Hari ini adalah hari Jumat. Dan hari Senin besok adalah hari yang sangat mendebarkan bagi seluruh siswa Starmus High School. Pasalnya, Senin nanti akan dilaksanakan Penilaian Akhir Semester 1 bagi seluruh siswa. Kegiatan belajar mereka selama 6 bulan ini akan dinilai dengan PAS tersebut. Dan... akan diumumkan peringkat umum tiap angkatan seperti biasanya. Oleh karena itu, mereka berusaha keras untuk bisa mempertahankan posisi atau pun meningkatkan peringkat mereka.

Sama halnya dengan para penghuni kelas yang dijuluki ExSiFo itu. Selama beberapa minggu mereka benar-benar serius belajar. Bahkan terkadang mereka berkumpul di rumah salah satu orang untuk belajar bersama–ya meskipun tidak semua mau datang. Mereka berusaha keras untuk tetap bisa belajar dengan maksimal meskipun tidak dibimbing sepenuhnya dengan guru mereka di sekolah. Tentu saja banyak dari mereka juga mengikuti les di luar sekolah.

Saat ini mereka sedang mengatur bangku untuk PAS hari Senin nanti, karena mereka akan duduk sendiri-sendiri sesuai nomor urut absen. Dimulai dari kursi dekat pintu yang ditempati nomor absen 1 dan urut di sebelahnya dengan mengular sampai absen terakhir. Mereka juga membersihkan kelas agar saat PAS nanti mereka bisa nyaman mengerjakan.

Sebenarnya setiap PAS dilaksanakan, mereka akan menempati kelas yang berbeda. Tapi setelah bernegosiasi dengan Pak Toriq, akhirnya mereka tetap bisa berada di kelas mereka sendiri. Yang mereka takutkan adalah para siswa jahil yang tidak menyukai mereka akan merusak barang-barang yang ada di kelas tersebut. Tidak ada yang tahu bukan. Toh tidak ada yang akan memantau perbuatan mereka. Jadi untuk menghindari hal tersebut, mereka pun bersikeras untuk melaksanakan PAS di kelas mereka sendiri.

Kelas sudah bersih, bangku juga sudah rapi. Hari ini memang tidak ada pembelajaran sejak selesai istirahat tadi—meskipun ada atau tidaknya pembelajaran tidak berpengaruh bagi kelas XI IPA 4—untuk menyiapkan kelas untuk PAS hari Senin.

Kini, para penghuni kelas XI IPA 4 itu sudah berpencar masing-masing. Ada yang tiduran di kelas, hanya duduk di kelas, makan di kantin, ada juga yang iseng berkeliling sekolah. Entah apa motivasi Lia, Yuna, dan Nina berkeliling sekolah, tapi katanya sih pengen denger orang yang julidin kelas mereka aja.

"Nih, gue udah kerjain kisi-kisi yang dikasih pak Toriq buat kalian pelajari. Buat kisi-kisi sejarah udah gue kasih kemarin kan, jangan lupa dipelajari juga." Ujar Malvin sembari membagikan kertas fotokopi ke masing-masing meja.

"Wah, emang cuma lo yang terbaik Vin." Ucap Tere pada Malvin dengan mengacungkan dua jempolnya.

"Kagak salah emang pak Toriq pilih lo buat jadi ketua kelas." Sahut Raka.

"Panutan gue nih," celetuk Juna ikut-ikutan.

Malvin terkekeh mendengar ucapan teman-temannya. "Apaan sih, biasa aja juga. Toh yang kerjain kisi-kisi sejarah si Arin sama Haekal. Gue cuma dimintain tolong buat fotokopiin sama bagiin ke kalian." Balas Malvin tak ingin terlalu disanjung.

"Emang top semua lah kalian mah, kan kalo gini gue jadi suka ada di kelas ini. Kisi-kisi udah dikerjain, belajar dibantuin, kurang enak apa coba?" Sahut Jia sembari membolak-balik kertas yang Malvin bagikan.

"Gue yakin sih nilai gue kali ini bakalan meningkat." Celetuk Derry yang diangguki oleh Juna. "Iya bener, bahkan gue yakin gue bakal dapet nilai 120 nanti." Ucap Juna dengan wajah sangat yakin.

Mendengar itu Derry pun tak bisa untuk tidak menjitak kepala Juna. "Yeee, ya gak segitu juga Malih. Gegayaan yakin bisa dapet nilai 120, ntar kalo yang keluar cuma 20 nya doang, gue yang bakal ketawa paling kenceng." Ujarnya membuat Juna mencibir tanpa suara.

"Lo liat aja, nilai gue pasti bakal lebih tinggi dari pada lo."

"Oke, kita liat aja nanti." Tantang Derry yang saat ini sedang tatap-tatapan sengit dengan Juna.

Our Class: ExSiFoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang