20. Papan Nama Kelas

528 76 19
                                        

Pagi ini masih sama, para penghuni kelas yang saat ini dijuluki sebagai ExSiFo itu masih datang lebih awal ke sekolah hanya untuk menghindari murid-murid lain. Bukannya mereka malu atau tidak kuat mendengar omongan mereka. Hanya saja, mereka takut jika mereka lepas kendali dan menghajar mereka ditempat. Berada di kelas yang sama dengan anak lainnya yang bar-bar, aneh, dan ajaib membuat jiwa-jiwa bar-bar anak kalem disana ikut bangkit. Mungkin hanya Malvin yang saat ini masih bisa menahan emosinya.

Tapi ada yang berbeda, bahkan sangat jarang ditemui di kelas XI IPA 4 itu.

Apakah itu?

Ada seorang guru yang mengajar di jam pertama. Padahal biasanya jam pertama selalu kosong. Paling-paling hanya diberi tugas oleh guru.

Saat ini mereka sedang belajar Sejarah. Tapi yang terlihat wajah-wajah mereka kini tidak bergairah dan terlihat sangat lesu. Ya bagaimana tidak. Bila guru yang menjelaskan saja suaranya seperti mendongeng. Apalagi ini pelajaran Sejarah. Jadi tidak kaget bila seorang Derry bahkan Rendi yang duduk di bangku belakang sedang menyambung mimpinya tadi malam. Yang lain pun tampak menahan kantuknya sekuat tenaga agar tidak tumbang seperti Derry dan Rendi.

"Gue ngantuk banget sumpah." Celetuk Juna berbisik pada Tere.

"Sama ih. Pelan banget gurunya kalo jelasin." Sahut Tere.

"Lo duduknya agak majuan dong Re. Gini-gini, nah udah gitu aja. Gak kuat gue, pengen tidur." Ujar Juna lalu memposisikan dirinya dengan nyaman untuk tidur.

"Ih kok lo malah tidur sih?" Protes Tere masih dengan suara berbisik.

"Ssttt gue mau tidur, diem." Ucap Juna.

"Bangun gak. Gue bilangin guru nih kalo lo tidur." Ancam Tere.

"Si Rendi lagi tidur aja si Lia kagak protes tuh. Lo ngapa sih Re?" Erang Juna karena tidak jadi tidur padahal posisinya tadi udah PW banget.

"Lo pikir lo doang yang ngantuk? Gue juga. Jadi gue gak bakal biarin lo tidur gitu aja." Ancam Tere.

"Elahh ribet banget cewek." Desis Juna karena batal untuk pergi ke alam mimpi.

"Nah tugas kalian untuk hari ini yaitu merangkum materi yang sudah ibu sampaikan tadi. Pasti semua sudah paham kan." Ujar sang guru Sejarah.

"Baik bu." Jawab beberapa anak yang duduk di bangku depan.

Terlihat Juna dan Tere yang saling melotot satu sama lain karena terkejut dengan tugas yang diberikan oleh guru tadi.

"Lo paham yang disampein tuh guru tadi Jun?" Tanya Tere.

"Paham apaan. Gue tau tuh guru jelasin apaan aja kagak. Paham darimanaa?" Jawab Juna.

"Makanya otak tuh jangan didudukin muluu." Gurau Tere.

"Emang lo ngerti apa yang dibahas tadi?" Tantang Juna.

"Ya kagaklah, gue duduknya disebelah lo sih. Jadi gue ikut gak ngerti." Jawab Tere dengan enteng.

"Lah apa hubungannya njir. Lo pikir bego bisa nular gitu. Kalo gitu sekalian aja lo duduk sebelah tuh guru biar ngerti sampe akar-akarnya." Geram Juna yang malah mendapat juluran lidah dari Tere.

"Gue slebew juga lu lama-lama." Celetuk Juna.

Sang guru pun akhirnya beranjak meninggalkan kelas. Serentak mereka semua pun langsung bangkit dari duduknya dan melakukan peregangan.

"Nyenyak banget ya Ren tidurnya." Sindir Yanuar.

"Ha? Iya nih, pinter banget gurunya ngedongeng." Sahut Rendi.

"Si Derry aja tidur sampe ngiler-ngiler sangking nyenyaknya." Ujar Roland.

Derry yang saat ini masih terlelap itu tidak tau bahwa ia sedang dibicarakan.

Our Class: ExSiFoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang