Coba tebak hari ini hari apa?
Hari ini adalah hari yang bersejarah bagi seorang Haekal Chandra Pradipta.
Karena apa?
Karena hari ini ia akan pergi menonton film berdua dengan Karina Zeffanya Larasati. Tolong catat baik-baik, BERDUA!!
Haekal tidak menyangka hari ini akan tiba begitu cepat. Hari dimana ia akan habiskan berdua bersama sang pujaan hati.
Saat ini jam menunjukkan pukul 09.15 dan Haekal telah tiba di depan rumah Arin sekitar 30 menit yang lalu. Padahal mereka janjian pukul 09.20 yang artinya masih 5 menit lagi.
Katakanlah Haekal berlebihan karena status keduanya masih teman. Tapi tidak ada salahnya untuk berusaha bukan? Siapa tahu akan ada hari-hari berikutnya yang akan mereka berdua habiskan bersama.
Terdengar bunyi pagar rumah yang terbuka yang membuyarkan lamunan Haekal. Sosok gadis yang ditunggu pun akhirnya tampak di depan mata Haekal. Dengan kaos putih dan celana jeans yang pas di badan rampingnya, beserta cardigan warna krem dan sedikit corak biru, serta rambut yang dikepang agak berantakan membuat Haekal tak bisa mengalihkan pandangannya dari Arin.
"Maaf ya lama," ucap Arin yang kembali membawa Haekal ke dunia nyata.
"Gak papa, mau nunggu berapa lama pun akan gue jabanin buat lo." Sahut Haekal sembari tersenyum manis yang terdengar layaknya gombalan seperti biasanya.
Arin pun balas tersenyum. "Makasih juga karna mau nemenin gue nonton crayon shinchan disaat yang lain pada nolak." Ujarnya yang membuat Haekal seakan tertampar kenyataan.
Iya, ini bukanlah acara nonton romantis seperti yang kalian bayangkan. Semalam di grup chat Arin mengirimkan poster film crayon shinchan dan mengajak yang lain untuk nonton. Ada beberapa anak yang menolak karena memang tak memiliki keinginan untuk nonton. Dan ada juga yang Haekal chat secara pribadi untuk menolak agar ia bisa nonton berdua dengan Arin. Ia tak peduli meski film yang ditonton adalah crayon shinchan, yang penting ia bisa nonton berdua dengan Arin.
Dan terwujudlah keinginan Haekal untuk nonton film berdua dengan Arin hari ini. Haekal memang harus berterima kasih pada teman-temannya yang mau diajak bekerjasama.
"Dengan senang hati Rin. Gue selalu siap nemenin lo ngapain aja." Sahut Haekal meluncurkan 1001 gombalan untuk melancarkan pdkt nya dengan Arin.
"Yaudah yuk berangkat," ajak Haekal yang lantas membuat Arin mengangguk dan memakai helmnya.
"Pegangan yang erat ya Rin, gue gak mau masa depan gue lecet." Pinta Haekal begitu Arin duduk di jok motornya.
Arin tersenyum geli mendengar itu. Ia pun memajukan sedikit wajahnya ke samping Haekal. "Kalo gitu pelan-pelan ya bawa motornya, biar masa depan lo gak lecet." Balasnya yang membuat Haekal salbrut alias salting brutal.
"BERANGKAT!!" Seru Haekal melajukan motornya dengan semangat.
Dapat Haekal rasakan kini Arin memegang ujung jaket yang ia kenakan. Seharusnya mereka berangkat lebih awal bukan, agar Haekal bisa lebih lama merasakan momen ini.
***
Sepanjang jalannya film, Haekal hanya fokus menatap Arin yang sesekali tertawa sembari memakan pop corn di tangannya. Bukannya Haekal tak menyukai filmnya, bahkan ia sangat menyukai crayon shinchan. Hanya saja, pemandangan Arin-yang tak tahu sudah berapa kali berganti ekspresi-itu tak bisa Haekal lewatkan begitu saja.
Bagaimana bisa sosok gadis disebelahnya itu sangat cantik dan menggemaskan disaat yang bersamaan?
"Lo cantik banget hari ini." Haekal tak bisa menahan diri untuk tidak melayangkan pujian itu untuk Arin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Class: ExSiFo
FanfictionDitempatkan di kelas yang dijuluki kelas keramat dan tak memiliki masa depan, membuat 24 anak itu menolak dengan keras. Bahkan peringkat 5 besar dalam satu angkatan yang seharusnya berada di kelas XI IPA 1, kini juga terdapar di kelas yang dipandang...
