Haii semua! Assalamualaikum
-
Typo bertebaran
-
Tinggalkan vote+komen!!
-Kini mereka berlima dan si Lepet, tidak langsung ke kelas. Melainkan, diam di kantin. Mereka, akan ke kelas, jika jam pelajaran ke dua sudah mulai.
"Lepettttttt, lepetttt. Kenapa, nama Lo Lepet sih?" Heran Arlan, dari tadi Lepet hanya, nunduk dan tak berbicara.
"Iya ih, tapi gapapa kok. Lo gemesin" sambung Rifan dengan gemas. Lalu mencubit pipi Lepet. Membuat yang lain hanya menggeleng - geleng kepala.
Lepet yang di cubit seperti itu, langsung menyingkirkan tangan Rifan di pipinya. "jangan pegang-pegang!" Ujarnya halus, dengan kepala yang masih menunduk.
Hal itu, membuat Rifan jadi lebih gemas. Kenapa lepet, lucu! "Lo, mau gak jadi Sahabat gue?" Tanya nya Rifan sambil Mengelus puncak kepala, Lepet.
Lepet langsung menepis tangan Rifan. "Gak!," Tolaknya membuat semua tertawa.
Aras dari tadi tidak berbicara, dia sibuk mengobati luka di wajah kembaranya. Hal itu membuat Marsya takut. Karna dia sudah berjanji untuk tidak berkelahi lagi.
"Abang, Lo mau gue Transfer uang gak?" Bujuk nya Marsya. Gawat, jika nanti Aras mengadu pada orangtuanya. Bisa-bisa ATM Marsya di blok. Karna dia juga sudah janji tidak akan bermain adu fisik.
"Sya! Lo gak sakit?". Tanya Alya, dari tadi Marsya tidak merintih sakit, ataupun mengeluh. Marsya yang di tanya Alya langsung meliriknya.
"Gak!, Bagi gue. Berantem fisik itu gak sakit. Tapi kalo berantem hati dan batin. Baru sakit.". Jawabnya kemudian melirik lagi Aras.
"Gue sumpahin Lo budek, terus gak bisa ngomong!". Kesal marsya. Yang dari tadi di diamkan oleh kembaranya.
"Nama geng, CAPCAY! Terus kenapa nama-nama nya unik anjir. Ada Teti, Teti di rumah gue itu, orang gila." Ujar Arlan sambil menyedot jus buah nya.
"Iya anjir, ada juga namanya, Kalpanak. Tu ibu-ibunya mereka kek nya punya masalah hidup!"
"Terus nama Yogi. Yoga aja sekalian. Nanti Lo, sama Alya kalo hamil besar jangan lupa YOGA ya! Biar sehat bayi nya." sambung Rifan lagi sambil menunjuk ke arah Marsya, dan Alya.
*
Pulang sekolah, mereka pulang ke Mansion Kelvin telat. Karna ketahuan bolos oleh guru sekolah. Jadi mereka mendapatkan hukuman dulu, Kini, Marsya dan Aras baru turun di taksi dan berjalan ke pintu utama mansion. Sedari tadi, Aras enggan untuk berbicara pada Marsya. Membuat Marsya kesal.
"Arasssssssssssssss!". Marsya mencoba sabar, namun aras tetep mendiaminya.
"Aras, Abang ku sa–" ucapnya Marsya terhenti, ketika melihat ada 3 cowok di sofa ruang tengah sedang duduk dan melihat ke arah Marsya dan kembaranya.
Kelvin langsung menghampiri Marsya, yang memakai masker. "Kenapa pake masker?, Kenapa telat pulang?". Tanya, Kelvin dingin. Sedangkan Aras, duduk di sofa ikut bergabung dengan teman-teman Kelvin. Mulut nya enggan untuk berbicara.
KAMU SEDANG MEMBACA
KELSYA [END]
Teen FictionSebelum baca wajib follow⚠️ - Di larang copy, ataupun plagiat!!! Plagiat? Jauh jauh‼️⚠️ - - Marsya, seorang gadis cantik, bar-bar, prontal, biasnya jaemin, gak mau pacaran karna itu bikin dirinya risih and ribet. Tapi gimana jadinya kalo takdi...