||BAGIAN LIMA BELAS||

39.7K 3.2K 1.1K
                                    

  JANGAN LUPA VOTE+KOMEN!!!!

-

Tandai jika ada kesalahan dalam penulisan. Akan author perbaiki langsung,

-

Happy reading 🐰
-

  "WOY! ORANG RUMAH PADA KEMANA SIH ANJING!"

  "MAMA?! ARAS SUMPAHIN KALO MAMA GAK NYAUT, MAMA JADI JANDA BOLONG BENERAN!!!"

  "MARSYA END THE SOL!!!"

  Teriak Aras yang, baru keluar kamar dengan atasan dan bawahan. Yang memakai seragam sekolah,

  Jam menunjukkan pukul 07.00 pagi, berarti Marsya berangkat sangat pagi sekali. Bahkan, tumben-tumbenan juga Marsya pergi serebun ini. Kalo kata Rere,jika anak-anak nya pergi sangat rebun, Rere pasti akan bilang kedua anaknya seperti akan Moro suung di sawah, hal itu membuat kedua anaknya sebal,

  "KELVIN ORLANDO!!!!! eh kata Marsya kan Suharto? Ini nama panjang Kelvin Orlando, atau Suharto sih?! Si Marsya kebiasaan banget suka ganti nama orang," gerutu nya, yang sambil duduk di kursi meja makan,

  Aras mengambil roti dan selai coklat kesukaannya juga. Sama seperti Marsya, lalu dirinya memakan sampai membaca ayat kursi. Agar, orang tua dan kembaranya muncul,

  "ANJING!" Kaget Aras yang melihat ke arah pintu,

  "Perasaan! Gue berdoa biar Mama, Papa, sama Marsya muncul deh. Kok malah jin Tomang yang muncul?!" Decit Aras pada dirinya sendiri,

  "ASSALAMUALAIKUM BROTHER!!!" Teriak orang itu, sambil memakai kacamata hitam dengan perut besar ke depan, seperti orang hamil,

  Aras memutar bola matanya malas, orang yang di depannya itu, adalah musuh bebuyutan'nya sejak kecil,  "Paman pulang aja deh! Gak guna!" Pedas Aras. Membuat orang yang di sebut nya paman langsung duduk di kursi meja makan yang hadapan bersama Aras, lalu mengambil susu milik Aras, dan meminumnya hingga tandas. Membuat Aras melolotot.

  Aras mengebrak meja makan. Dengan raut wajah kesal, "PAMAN, SUSU ARAS!!! kata Aras juga apa. Paman jangan kesini. Gak guna!" Kesalnya, lalu bersedekap dada. Dan memalingkan wajahnya ke arah lain, asal tidak ke arah pamannya,

  Bagaimana tidak sebal. Bahkan Aras belum menyentuh susu yang di buatkan Rere. Walaupun sudah dingin. Tapi, dirinya ingin minum juga. Sebelum berangkat sekolah.

  "Suttttt! Jangan banyak bacot deh Lo!  Tu–susu Lo ada dua. Tinggal peres aja. Gak usah sok Imut!!!" Sungut nya. Dengan bahasa Lo-gue. Ia adalah adik Anang yang bungsu. Yang bernama Sarip, Usianya sudah 38 tahun.
Dirinya duda. Sebelum istrinya meninggal. Mereka berdua tidak sempat di beri anugerah anak. Karna, istrinya yang tidak bisa hamil, sampai sekarang. Dirinya masih setia sendiri. Bahkan tidak ada niat untuk mencari istri lagi,

  "PAMAN IH!" Kesal Aras, pamannya ini selalu membuatnya kesal,

  "Lo sebenernya laki bukan sih Ras?! Cowok tu harus LAKIK!!! Bukan kek banci!" Sungutnya Sarip lagi,

  "Ya...LAKIK LAH!!!" Sewot Aras, sambil memamerkan Perut sixpack nya, ke arah Sarip. Membuat Sarip memutar bola matanya,

  "Buktiin kalo kamu itu LAKIK!!! Okeh? Jangan malu-malu'in paman! Ingat. Kamu harus LAKIK!!!" Ujarnya Sarip. Sambil, memperhatikan otot tangannya,

KELSYA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang