||BAGIAN DUA PULUH||

36.8K 3.3K 467
                                    

Jangan lupa tinggalin jejak (vote+komen)

Author mau tanya dong! Kalian cape gak sih tiap part harus nangis Mulu? Karna ulah mereka?

Happy reading!!!

Kelvin melangkah gontai masuki mansionnya. Bahkan, dari waktu kejadian tadi Kelvin langsung pulang.
Tidak memedulikan ocehan satpam dan guru-guru di sekolah.

"Mama!!!" Teriak Kelvin. Membuat Arini langsung menghampiri nya.

"Apa Vin?" Timbal Arini yang datang bersama gadis cantik yang waktu itu bertemu dengan Marsya dan Ddk'nya.

"Mama ngomong apa aja ke Marsya? Dia jauhin aku." Adu Kelvin. Membuat Arini terkekeh.

"Mama cuman ngisengin doang. Kalo kamu udah tunangan sama Saskia." Celetuk Arini sambil cengengesan. Membuat Kelvin melolot.

"HAH?!!! Mama ih! Kelvin di musuhin sama Marsya." Rengeknya membuat Saskia dan Arini terkekeh. Saskia ini, bukan tunangan Kelvin. Melainkan kaka tiri Kelvin.

Arini hanya becanda. Dan ingin melihat. Apakah Marsya menyukai anaknya atau tidak. Jadi, dirinya ada ide untuk mengerjai Marsya. Sebelum pergi ke LA. Karna ada pekerjaan dan acara pernikahan dirinya. Dan suami barunya yang di adakan di sana.

"Anak ganteng mama marah?! Yauda ganti baju sana. Kita ke rumah Tante Rere." Titah Arini membuat Kelvin malas.

"Ck! Mau ngapain. Belum puas ngadu domba nya?"

"Yauda sih! Kalo Lo gak mau mama bantu. biar Lo bisa baikkan sama si Marsya,Marsya itu." Goda Saskia. Membuat Kelvin langsung melangkah ke atas. Untuk berganti baju.

  Mereka telah sampai kemansion Anang dan Rere. Arini menjelaskan pada Marsya, dan semuanya. Dengan cengengesan. Marsya tampak sebal pada Arini, dirinya kira beneran.

  "Kelvin mau nginep," cicit Kelvin di telinga Arini. Buru-buru Rere memakai helm dan kacamata hitam besar.

  "Rin! Mau ikut gak?" Tanya Rere,

  "Kemana?" Tanya Arini balik.

  "Ngeluarin emas dulu lah anjir." Jawab Rere sambil berlari ke arah kamar mandi.

  "Allahuakbar. Mama berak aja harus pake helm sama kacamata." Aras menggelang-geleng kepalanya. Jengah, dengan sikap Rere dan keluarganya.

  "Maaf ya Marsya. Tante bikin kamu gak enak," ujar Arini sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Begitupun juga Saskia.

"Iya. Gue juga minta maaf ya. Gue sebenernya itu kakak tiri Kelvin. Bukan tunangan Kelvin. Ogah banget punya tunangan yang baru sembuh di sunat," timbal Saskia. Membuat Kelvin menatap nya tajam.

  "Udah jelas kan?! Sekarang kita baikan. Gak ada alesan lagi buat Lo nolak gue." Ujar Kelvin pada Marsya. Membuat Ervan yang duduk di hadapan Marsya mengerucutkan bibirnya.

  Ervan si anak asuh, Sarip. Ini memang sangat suka sekali menempel pada Marsya. Setelah istrinya Sarip meninggal. Sarip suka iri. Karna anak angkat nya lebih menyukai Marsya dari pada dirinya.

  "HEH GEMBEL! LO BENER PACAR MARSYA?" Sewot Ervan sambil memegang boneka Barbie milik Marsya. Ditangannya.

  Kelvin menatap Ervan sinis. "Ngapa Lo? Suka sama cewek gue?! Anak pungut kok banyak maunya." Ceplos Kelvin Membuat Ervan menatap ke arah Marsya dengan berkaca-kaca.

  Marsya langsung melotot ke arah Kelvin. "Lo kalo ngomong di filter dulu ngapa ngab."

  "Hiks Marsya.." Marsya memeluk Ervan. Mengusap punggung Ervan. Supaya Ervan berhenti dari tangisannya.

KELSYA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang