||BAGIAN TIGA TUJUH||

26.3K 2.8K 2.8K
                                    

Tandai jika ada kesalahan dalam penulisan. Akan author perbaiki langsung,

Happy reading^^

🔸🔸🔸

  Sudah malam. Tapi, Kelvin belum juga menemukan informasi tentang keberadaan Marsya. Di tambah malam ini hujan turun sangat deras membuat dirinya menepi di sekitar jalan yang sepi,

  Matanya mengecil saat melihat orang yang sedang berjalan sendirian di depan  mobil yang Ia parkirkan. Kelvin mengenal postur tubuh orang itu. Dengan buru-buru Kelvin turun dari mobilnya tidak peduli dengan deras hujan yang membasi tubuh dirinya,

   "MARSYA," teriak Kelvin sambil memegang tangan orang itu, membuat orang yang Kelvin panggil dan pegang menoleh ke arahnya,

  "Maaf siapa ya mas?" Tanya orang itu. Membuat Kelvin buru-buru menjauhkan tangan dirinya yang memegang tangan orang yang tak dirinya kenal,

  Ternyata bukan Marsya. Itu hanya orang lain yang memiliki postur tubuh sama seperti Marsya. "Maaf mba, kirain mba pacar saya. Postur tumbuhnya sama," ujar Kelvin sambil meminta maaf,

  "Gapapa mas. Saya duluan ya," ujar orang itu sambil mengelang pergi,

  Kelvin mengusap air hujan yang membasahi wajahnya dengan kasar. "ARGH!!! MARSYA GUE KANGEN, GUE MAU CERITA'IN SEMUA TENTANG HIDUP GUE KE LO. GUE BUTUH LO," teriak Kelvin yang tidak peduli dengan baju yang sudah basah kuyup, karna air hujan yang deras dan turun membasahinya,

  "MARSYA GUE BUTUH LO," desis Kelvin sambil menendang batu kecil yang ada di depan matanya dengan kasar,

  "Gue kangen. Lo jahat tau gak. Kenapa ninggalin gue sendiri di dunia gelap kaya gini. SEMUA ORANG NINGGALIN GUE. SEMUA ORANG YANG GUE SAYANG GAK ADA DI SAAT GUE BUTUH. MARSYA....GUE KANGEN LO BEGO!"

  Kelvin menangis sambil Menunduk'kan kepalanya. Rasa sakit di hatinya menyerang tiba-tiba ketika mengingat ucapan Isal yang selalu menghantui pikirannya,

  "Gue tunggu orang-orang benci sama lo ya? Dengan begitu lo hidup menderita sendiri deh,"

  "Cengeng. Biasanya ngadu ke nyokap. Gak punya bokap ya?"

  "Cowok yatim penyakitan kek lo, gak pantes pacaran. Boleh sih pacaran. Cuman, nanti gue rebut lagi kaya dulu gue rebut Lia di hidup lo,"

  "Anak yatim banyak gaya. Sok-sok'an tinggal di mansion. Pasti ibu lo orang bayaran ya?"

  "Gue bakal bilangin nenek kalo lo yang bikin gue jatuh ke dalam bak mandi. Dengan begitu nenek bakal benci sama lo,"

  "Gue bakal bikin nenek benci sebenci-benci nya. Dengan cara, gue fitnah lo. Kalo Sebenernya lo yang ambil perhiasan nenek di kamarnya,"

  "Nanti gue juga bakal fitnah lo supaya ibu gue gak suka sama lo dan gak sok-sok'an ngasih perhatian ke anak yatim penyakitan kek lo,"

  "Jangan bilangin ibu gue kalo mainan lo gue ambil. Awas kalo bilang. Gue bakal ngadu ke nenek,"

  "Eh Kelvin. Siniin baju baru lo. Bilang ke ibu lo, kalo lo, yang maksa buat ngasih ini ke gue. Awas kalo gak bilang gitu. Gue bakal bakar lagi buku-buku sekolah lo,"

KELSYA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang