||BAGIAN TIGA ENAM||

25.8K 2.5K 2.6K
                                    

Tandai jika ada kesalahan dalam penulisan akan author perbaiki langsung

-Happy reading-

🔸🔸🔸

  "Apa yang buat lo, benci sama gue?" Tanya Kelvin. masih sama, dirinya masih bermain game di ponsel nya dan tidak niat sedikit pun untuk melirik ke arah Kaka sepupunya,

  "Karna lo udah ambil hati kakek. Dari kecil, kakek lebih sayang lo dari pada gue."

  Kelvin memasukan ponselnya ke dalam saku dan mensejajarkan dirinya dengan Isal. "Kenapa lo iri? Lo kan udah ngambil semua kebahagiaan gue dari kita kecil. Bahkan, mainan gue juga suka lo ambil. Semua barang dan orang yang gue sayang. Lo ambil, apa semua itu belum puas?" Ujar Kelvin panjang lebar. Baru kali ini Kelvin berbicara panjang lebar kepada kakak sepupunya. Bahkan, dari kecil Kelvin jarang bicara dan kalo berbicarapun hanya satu atau dua kata,

  "Belum. Sebelum lo mati gue gak akan puas. Lagian, anak yatim kek lo sok-sok'an ngerebut hati kakek. Kenapa? Mau coba punya bokap kandung tapi belum kesampaian ya? Haha, kasian banget sih hidup lo, gak sempura kek gue." Ucap remeh Isal. Lalu pergi dari hadapan Kelvin. Sementara Kelvin langsung terdiam dengan hati yang terasa ngilu.

  Ketakutan nya lagi-lagi menyerang dirinya. Kenapa kakak sepupu nya selalu bisa membuat Kelvin kembali drop dan ingat masa lalu yang sudah berusaha Kelvin lupakan. Tapi, berhasil di ingat kembali

  Flashback onn

   Anak-anak yang sudah berumur 5 tahunan sedang bermain-main di taman. Dengan satu anak laki-laki yang hanya diam di kursi taman. Anak laki-laki ini hanya bisa  melihat dan memperhatikan teman-temannya bermain lari-larian, main bola, main petak umpet dengan riang dan penuh canda tawa,

  Kelvin kecil hanya diam karna perintah dari kakak sepupunya. Yaitu Isal. Kata Isal, jika Kelvin ikut bermain dengannya dan teman-temannya. Isal akan, melukai, dan membuly Kelvin habis-habisan. Hal itu membuat Kelvin yang setiap hari di buli dan di sakiti Isal menjadi takut, dan hanya bisa diam dan menurut saja,

  "Eh Kelvin. Kok kamu gak ikut main?" Ujar salah satu anak laki-laki yang bertanya-tanya kepada Kelvin.

  Kelvin hanya menggeleng kepala. Di dalam lubuk hatinya. Ia, ingin bergaul seperti anak-anak pada umumnya. Namun, kakak sepupunya akan marah. Jika Kelvin ikut-ikutan bermain dengannya,

  "Kelvin kamu bisu ya? Kamu kok jarang ngomong sama kita sih?" Heran teman nya Kelvin yang hanya di jawab dengan senyuman tak niat. Oleh Kelvin,

  "Kelvin itu anak yatim. Kasian yah dia. Gak pernah ngerasain punya papa kaya kita, hahaha," sindir Isal. Membuat Teman-temanya ikut tertawa,

  "Kamu gak punya mainan ya Kelvin? Tiap main cuman datang sama tangan kosong aja. Gak mampu beli karna papa kamu gak kerja kaya papa kita kan? Eh lupa. Kamu kan gak punya papa, hahaha," ejek teman Kelvin sambil tertawa. Padahal mainan yang selalu kakak sepupunya bawa bermain bersama teman-temannya itu. Adalah mainan Kelvin yang selalu di rebut paksa oleh Isal dengan cara mengadu ke neneknya yaitu Rani,

  "Kelvin kan miskin! Jadi gak punya mainan mahal kaya kita. Mainan yang suka aku bawa main sama kalian juga itu mahal. Dan mama Kelvin gak mampu beliin. Karna mereka orang miskin. Kelvin itu orang nya irian. Masa tiap aku beli mainan dia suka rebut mainan aku," ucap Isal dengan berbohong, Kelvin tidak miskin. Hanya saja, Kelvin tidak pernah melihatkan kekayaan orangtuanya dan tidak pernah memperlihatkan harga baju dan barang-barang mahal yang di berikan ibunya kepada temannya. Seperti Isal,

KELSYA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang