Tandai jika ada kesalahan dalam penulisan akan author perbaiki langsung
-
-
-
Jam tiga subuh akhirnya permainan mereka hanya selesai pada 9 jam saja, sedikit kecewa karna menurut Kelvin itu belum cukup. Kelvin memeluk Marsya dengan tubuh yang di tutupi selimut tebal. Marsya sudah tidak bisa berbicara. Dirinya gerah ingin mandi sekarang dan keadaanya sangat lemah. Bayangkan saja. Kelvin menghukumnya 9 jam dengan permainan yang tidak henti-hentinya. Setiap Kelvin bermain Marsya memegang perutnya khawatir karna Kelvin tak memberikan ampun untuk istirahat. Bahkan satu kali pun.
"Jelek-jelek gini, aku bisa perkosa kamu. Kami pikir si jaenun sama si jaebun bisa ngelakuin ini ke kamu? Enggak! Cuman aku yang bisa kaya gini." Sombong Kelvin, sambil menatap Marsya kesal. Rupanya Kelvin masih kesal? Lagian kenapa harus cemburu pada orang yang tidak bisa Marsya gapai sih.
"Jaehyun, Jaemin. Bukan jaenun, jaebun." ucap Marsya dengan nada lemah dan mata yang masih terpejam
Kelvin merasa kesal. Bisa-bisanya Marsya masih membela nama baik idolanya. "Bodo! Mau jaebun, jaenun itu terserah aku dong. Kok kamu sewot sih? Kenapa? Gak terima? Okeh kalo gak terima. Kita main sekali lagi." Semprot Kelvin, buru-buru Marsya membuka matanya, dan menggeleng kepala cepat,
"Jangan. Gue cape!" tolak Marsya. "Udah deh Vin. mening lo tidur sana. Lu nyiksa gue sama anak gue. Gila yah lo. Bisa-bisanya perkosa gue padahal gue lagi hamil. Gimana kalo dede kenapa-kenapa. Kamu tuh gak bisa lembut mainnya. Aku kesel!" gerutu Marsya, Ia benar-benar marah, kesal, dan dendam kepada sikap Kelvin yang sangat keras kepala, dan kasar. melakukan hal ini itu sesuka hatinya dan terlebih lagi bisa menguasai dirinya
"Anak kita! Gue colok lo lagi kalo berani pake bahasa 'gue-lo'! Jadi istri jangan seenaknya. Harus nurut apa kata suami! Lagian dede kuat. Siapa dulu bapanya." ocehnya, lalu Kelvin duduk dan menyenderkan punggungnya di kepala kasur, lalu mengangkat Marsya supaya bersender pada dada bidang, Marsya tak menolak. Dirinya benar-benar pasrah, jika mau mengoceh. Besok saja lah. Marsya benar-benar tidak tau kalo terus melayani Kelvin nanti yang ada Kelvin kesal dan cemburuan. Ia sangat lelah! permainan yang memakan waktu sembilan jam'man lebih pun membuat dirinya terkutuk menjadi kalah dan tak bisa berkata-kata.
"Lo gak kangen sama gue?," tanya Kelvin dengan nada asa-asa. Gila! Apakah dirinya harus mengalah? Tidak tidak! Sejak kapan Kelvin Orlando mengalah dan mengucapkan kata maaf dan mengalah duluan? Itu bukan dirinya. Kecuali kalo Kelvin sedang manja. Ia berani meminta maaf. Kalo sedang menjadi monster mana mungkin Kelvin bisa minta maaf.
"Hem," jawab Marsya sambil mata yang terus terpejam dan tangan yang melilit di pinggang Kelvin.
"Lo kok singkat sih? Lo udah gak sayang kan sama gue? Ngaku lo! Lo tiga hari ini gak khawatirin gue. Lo selingkuh di belakang gue ya Sya? SAMA SIAPA? AYO GUE LABRAK TU COWOK SEKARANG JUGA. AYO BILANG. LO SELINGKUH SAMA SIAPA?" Curiga Kelvin. Kenapa Marsya saja yang di salahkan? Kelvin juga harus di salahkan terkait masalah ini dong. Ia, juga kan ikut menghindar dan tidak menghampiri Marsya sama sekali,
"Apaan sih. Berlebihan banget deh. Udah ah aku cape mau bobo," ujar Marsya, saat Marsya akan merebahkan kepalanya di kasur. Buru-buru Kelvin menghalangi. Lalu memangku dan menyimpan kepala Marsya di dada bidangnya dengan cara di simpan paksa dan di tekan ke dada bidangnya oleh tangannya, seakan Marsya yang di peluk adalah barang yang ia peluk secara paksa.
KAMU SEDANG MEMBACA
KELSYA [END]
Teen FictionSebelum baca wajib follow⚠️ - Di larang copy, ataupun plagiat!!! Plagiat? Jauh jauh‼️⚠️ - - Marsya, seorang gadis cantik, bar-bar, prontal, biasnya jaemin, gak mau pacaran karna itu bikin dirinya risih and ribet. Tapi gimana jadinya kalo takdi...