||BAGIAN TUJUH||

50.1K 4.8K 1K
                                    

Haiii!!!!

Balik lagi sama eke!!

TYPO BERTEBARAN!!!

Jangan lupa tinggalin jejak ya bund!

Happy reading para calon pacar Kelvin, Aras!!!💸💰💲

-

   "Mati gue!" Ujar Marsya sambil melotot lebar. Sedangkan Kelvin hanya mengerutkan keningnya bingung. Pria tua yang ada di hadapannya yang sambil memegangi pistol besar berwarna hitam itu sebenernya siapa si?, Pikirnya.

  "MANA ARAS?!!!" Marah nya sambil melotot ke arah Marsya. Sedang kan Marsya langsung menelan ludah nya secara kasar. Bisa di bilang, Aras dan dirinya akan mati hari ini juga.

  Dengan perasaan gugup. Dan badan gemetar, Marsya menjawab, "I-itu, A-aras d-di–"

  "Paan sih Lo! Ngomong aja harus kaku kek gitu." Kesal Kelvin yang memotong ucapan Marsya. Sedangkan marsya, langsung  mengode supaya Kelvin diem, lewat tatapan matanya, yang melolot.

  Kelvin menjadi bingung, akhirnya diem.

  "MANA ARAS!!!" Ucap keras pria tua itu, membuat Kelvin greget. Pasalnya, pria tua ini melolot ke arah Marsya,

  Kelvin menjitak jidat pria tua ini dengan keras. Membuat pria tua ini, meringgis sambil melotot ke arah Kelvin dengan tangan yang mengelus jidat nya yang tadi di jitak oleh kelvin. Sementara Marsya melongo. Dengan apa yang di lakukan kelvin pada kakeknya. Yap, dia kakek si kembar.

  "Rasain! , Makanya jangan melototin pacar saya!". Cibir Kelvin sinis. Sementara pria tua, yaitu kakeknya si Kembar. Spontan langsung menatap Marsya dengan tajam.

   "Pacar? Selain orang ini, tidak ada lagi cowok yang kamu suka? Dia tidak sopan Marsya." Ujarnya, kemudian langsung menggelang pergi ke arah kursi sofa di ruang tamu.

  "Hei!!! Ini rumah saya!, Enak aja main duduk-duduk di sofa mahal saya. Apalagi udah bentak pacar saya!". Sewot Kelvin sambil mengikuti langkah kakek Marsya. Membuat Marsya mengikuti nya juga. Aduh, bagaimana caranya menjelaskan pada Kelvin, kalo pria tua itu, sebenernya adalah kakeknya.

  Kakek Marsya kini duduk dan tidak peduli dengan ocehan Kelvin Yang dari tadi tidak berhenti. "Marsya, panggil Aras." Titahnya membuat Marsya mengangguk lalu berjalan ke lantai atas. Kelvin menghentikan ocehannya, lalu menatap binggung pada punggung Marsya yang sedang melangkah ke lantai atas. Apakah mata nya salah liat? Masa iya, Marsya menurut dan menjadi pendiam karna pria tua yang ada di hadapannya.

  Kelvin melirik lagi pria tua yang ada di hadapannya, yang sedang duduk. "Eh! Anda menguna-gunain pacar saya?, Pacar saya kok jadi pendiam dan nurut? Wah! Ni aki-aki punya ilmu pelet pasti." Tuduhnya sambil menunjuk'nunjuk kakek Marsya.

  "Kamu tidak tau saya siapa?" Tanya datar kakek si kembar. Membuat Kelvin memutar bola matanya malas.

  Kelvin langsung duduk di kursi sofa sebelah.

  "Saya tau! Anda pengimis yang suka ada di lampu merah itu kan?." Celetuknya sambil menanya lagi. Membuat kakek Marsya ingin marah. Dia bersumpah tidak akan merestui Marsya dengan pria aneh ini.

KELSYA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang