||BAGIAN EMPAT SATU||

30.8K 2.9K 2.3K
                                    

Tandai jika ada kesalahan dalam penulisan, akan author perbaiki langsung

Happy reading

🔸🔸🔸

   Marsya makan sembari melihat ke suaminya yang hanya diam dan menikmati makanan yang Marsya masak,

  "Tangan kamu masih sakit gak?"

  "...."

   "Mau aku suapin?"

   "...."

   "Kamu suka gak masakan aku?"

  "...."

  "Enak gak?" tanya-tanya Marsya hati-hati, takut suaminya sedang di mood kesurupan

  "...."

  "Mau nambah lagi?"

   "...."

   "Ih sayang arghh jangan cuekin aku," rengek Marsya lalu bangkit dari kursi dan pindah duduk ke pangkuan Kelvin,

  Kelvin tak protes dirinya terus makan, membuat Marsya langsung mengganti posisi menjadi menghadap ke Kelvin, dengan wajah yang berada di hadapan Kelvin, menghalangi Wajah Kelvin setiap Kelvin ingin melihat ke depan piringnya, hal itu membuat Kelvin susah melihat ke arah depan,

   "Cium aku," pinta Marsya, tapi Kelvin hanya menatapnya datar,

   "Ih dede liat papa kamu. Gak mau cium mommy," rengek Marsya yang mengadu ke arah perut nya,

   "Sayang cium aku hiks," rengek Marsya sedikit terisak. Lalu menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Kelvin, dengan tangan yang melingkar di leher milik Kelvin, hadeh. Dasar bumil,

   "Aku minta maaf hiks, aku gak bermaksud luka'in tangan kamu beneran. A-aku cuman mau kita sarapan cepet. So-soalnya takut kesingan. Ini juga kan kita ke siangan hiks..." Jelas Marsya sambil terisak, membuat Kelvin tidak tega,

   "Kan katanya janji gak bakal bikin hati aku sakit. Kamu mau ngingkarin janji kamu?" Tanya Marsya. Semoga saja dengan mengungkit janji Kelvin kemarin. Membuat Kelvin luluh,

   "Aku tadi bentak kamu karna kamu bawel sama ngagetin terus. Aku kan gapapa. Aku juga masih mampu buat masak ataupun beres'beres yang ringan. Sayang...maafin aku hiks..."

  Kelvin mengambil gelas yang berisi air putih di samping piring nya. Lalu meminumnya hingga tandas. Kelvin langsung berdiri sambil memangku Marsya hingga mereka masuk kamar,

   Marsya tersenyum. Apakah rencananya berhasil? Semoga saja Kelvin tidak marah dan tidak mencuekinnya lagi,

  "Aku mau Maafin kamu. Tapi ada satu syarat," ujar Kelvin sambil menidurkan Marsya di kasur mereka yang ukurannya tidak begitu luas. Kata Kelvin. Kasur ini khusus untuk mereka berdua karna Kelvin juga sengaja milih yang ukurannya pas untuk mereka tiduri, Supaya jika mereka menguliat saat tidur. Jarak nya tidak saling berjauhan. Bisa di bilang. Kelvin tidak mau berjauhan dengan Marsya,

  "Apa itu ayang? Sebut aja. Mommy sama dede akan menuruti permintaan papa baginda," ujar Marsya sembari terkikik geli dengan omongannya sendiri,

KELSYA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang