BAGIAN LIMA PULUH

21.5K 2.4K 1.7K
                                    

Tandai jika ada kesalahan dalam penulisan akan author perbaiki langsung

-
-
-

"MARSYA," teriak orang itu hingga membuat Kelvin, Marsya dan Erik melihat ke arah orang yang berteriak.

  "Aras, mama," panik Marsya hingga Ia meremas ujung dres coklat nya. Hal itu membuat Kelvin heran. Kenapa Marsya kaget? Apakah ada  hal yang Marsya sembunyikwn?

  Rere, Aras, Arlan, Rifan, dan Leon datang tergesa-gesa menghampiri Marsya. Lalu mereka memeluk Marsya layaknya teletabis, namun segera Kelvin singkirkan.

  "Istri saya lagi hamil." peringatan Kelvin pada semuanya. Ia merangkul pinggang Marsya dan mengecup lama pipi Marsya, jidat Marsya dan yang terakhir bibir Marsya hingga semua orang yang melihat ke arahnya buru-buru memalingkan wajahnya  ke arah lain.

  "Kamu gapapa kan Sya? Mana yang luka? Mana yang sakit?" tanya Rere khawatir dengan wajah panik melihat ke arah tubuh Marsya dengan akhiran yang melihat ke arah wajah Marsya.

  Marsya yang melihat ibunya panik langsung melepas rangkulan tangan Kelvin di pinggangnya lalu melangkah dan memeluk Rere. "Aku gapapa mah, aku baik-baik aja. Ada hal lain yang lebih penting sampe aku bisa di sini jadi bukan berarti aku di sini itu kenapa-kenapa." Ujar Marsya pada Rere yang di angguki oleh semuanya. Hingga mereka menghela nafas lega. Syukurlah tidak terjadi apa-apa pada Marsya.

  Marsya melepaskan pelukannya bersama Rere lalu Aras mengahampiri Marsya dan menatap khawatir dan pucat ke arah adek kembaranya. "Lo seriusan gapapa?" tanya nya khawatir. Marsya yang melihat  wajah pucat Aras yang tidak baik-baik saja malah ikut menjadi khawatir pada kaka kembarnya.

  "Bang lo sakit? Kenapa lemes banget? Wah kalo Aras kaya gini dunia perlontean bakal gak baik-baik aja percaya sama gue." tanya balik Marsya heran dan remeh supaya Aras dan dirinya sedikit membuat lelucon. Sudah lama Marsya dan Aras tak bercanda dan membuat lelucon seperti dulu hingga membuat semua orang yang melihatnya jengah.

  Aras hanya tersenyum kecil. "Lonte mulu. Gue nanya lo. Lo seriusan gapapa?" tanya balik Aras pada Marsya hingga Marsya berputar badan. "Nih liat gue gapapa gue masih sehat dan kaya biasanya bang astagfirullah."

  Di satu sisi kelvin dari tadi dengan mata yang tidak mau lepas dari arah Erik langsung menarik Erik ke lorong rumah sakit dengan cara menarik kerah belakang Erik hingga Marsya dan yang lainnya ikut melotot dan panik. Hal itu juga mengundang pasang mata orang yang sedang berada di rumah sakit.

  "SAYANG!!!" teriak Marsya Ia panik dan langsung berlari mengikuti langkah Kelvin yang membawa Erik pergi ke lorong rumah sakit.

  "LU JELASIN SAMA GUE!!! KENAPA ISTRI GUE BISA DI SINI DAN BISA NANGIS!!!!" sentak Kelvin sambil mendorong Erik ke arah tempik dan memegang kerah baju bagian depan milik Erik yang dari tadi keliatannya santai dan tidak berekspresi panik.

  Hal itu membuat Aras dan yang lainnya ikut menghampiri Kelvin, Marsya dan Erik ke lorong rumah sakit. Aras dan tiga kurcacinya juga heran karna sebelumnya tidak pernah melihat orang yang ada di depan mereka bahkan mereka juga tak mengenali laki-laki yang di tarik ke lorong rumah sakit oleh Kelvin.

  "Santai," kalem Erik sambil melepaskan tangan Kelvin yang berada di kerah baju miliknya.

  "JELASIN SAMA GUE ANJING!!!!" marah Kelvin lalu Ia berhasil membogem sebelah rahang bawah milik Erik.

KELSYA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang