||BAGIAN DUA PULUH TUJUH||

28.6K 3.3K 2.2K
                                    

Jangan lupa vote+

Bagi yang tidak vote! Silahkan keluar dari halaman ini! Terimakasih

Tandai jika ada kesalahan dalam penulisan. Akan author perbaiki langsung,

Spam emot 🐰=

Happy reading!

-

  "Maaf! Saya sudah berusaha semaksimal mungkin! Tapi–"

  "TANTE!!!" Kompak orang-orang yang berombongan ke arah Arini. Yakinlah. Kalo itu adalah Leon, Tian, Alya, Arlan, dan Rifan.

"Gimana dok komedi sahabat saya?" Tanya Tian kepada dokter,

  "KONDISI! TIAN TOLOL!" Ngengas Leon. Tapi, tak di kubis oleh Tian.

  "Maaf! Kami sudah semaksimal mungkin untuk menyelamatkan sodara Kelvin. Tapi–sayangnya sodara kelvin tidak berhasil saya selamatkan." Ucap dokter itu membuat tubuh Arini lemas.

  "Alhamdulillah!" Kompak Saskia, Rifan, Arlan, Alya, Tian, Leon. Membuat Ardi dan dokter yang ada di hadapannya bingung.

  "Beneran mati kan dok?" Tanya Rifan kepada dokternya,

  "TAPI BOONG! HAYUKKK!" Jawab dokternya sambil joget-joget. Membuat 5 remaja di sana membeo ke arahnya.

  "Dih, gak lucu!".

  "Becanda nya garing, najis!"

  "Udah tua! Masih aja suka bikin jantung orang seneng!"

  Dokter yang awalnya berjoget-joget. Malah terdiam dan langsung menggelang kepala nya. "Anak muda jaman sekarang baperan banget," gumam nya sendiri.

  "Kelvin gapapa kok bu! Operasinya lancar. Sekarang anak ibu bakal di pindahin ke ruang rawat!" Ucap dokter ke arah Arini. Membuat Arini sedikit baikan dan lega.

  "Dokter yang berjenis laki-laki itu berbisik ke arah kuping Rifan dan berkata, "Kalo kesepian coling-coling gue," bisiknya lalu pamit dan menghilang di hadapan mereka.

  Arlan dan Alya menghampiri sahabatnya yang terdiam. "Dia bilang apa fan?" Kepo Alya. Tapi, Rifan malah senyum-senyum sendiri

  "Gak salah emang si Kelvin ke masuk rumah sakit! Gue akhirnya dapet pelampiasan juga. Mana dokter lagi," ujar Rifan dengan nada centil. Membuat kedua temannya merinding.

  "Amit-amit dah fan. Lu kapan tobat nya sih?" Heram Arlan. Saat ini mereka tengah duduk di kursi yang disediakan di rumah sakit,

  "Kapan-kapan!" Jawab Rifan enteng membuat kedua sahabat dan dua teman Kelvin merinding.

  "Nanti pas di Padang Mahsyar pasti lo pisah barisan dari kita! Soalnya, dosa Lo banyak" ujar Alya, membuat Rifan Menatap nya sinis.

  "Gak juga! Dosa Aras paling banyak dari pada gue! Liat aja dia. Tiap malam pergi pulang-pulang subuh! Bukanya itu sama saja menjual diri, brader?" Ucap dan tanya Rifan,

  "Sesama lonte gak boleh gitu lah fan!" Ceplos Tian. Membuat Leon terheran lagi,

  "Lo sebenernya kenapa si yan? Dari Kamarin perasaan banyak omong Mulu! Lo lagi kesambet?" Heran Leon. Tapi, tak di dengar oleh Tian. Dirinya malah melirik terus ke arah Alya. Membuat Alya salah tingkah

KELSYA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang