||BAGIAN ENAM BELAS||

37.1K 3.5K 1.2K
                                    

Kalo di tanya kembaran itu, jawab ya!☝️☺️

Jangan lupa tinggalin jejak!

Tandai jika ada kesalahan dalam penulisan. Akan author perbaiki langsung,

Happy reading!!!

  "Ibu Kaka, bukan itu. Ibu.... Kaka mau ke ibu" ucapnya sambil menangis dan mencari-cari sesuatu yang di dalam kamar Marsya,

  "Gimana maksudnya?" Bingung Marsya. Jika tidak dalam posisi marahan dan seperti ini. Marsya akan mengamuk padanya. Karna telah membuat otaknya berpikir bolak balik,

  "Kaka bukan anak kandung mama Arini, Kaka anak rere. Iya, Bu Rere!" jawab Kelvin, membuat Marsya melotot.

  "Hah?! Rere? Rere emak gue?" Kaget Marsya yang langsung berdiri,

  "Bukan. Mama Rere, tukang jualan sendal di pasar." Jawab Kelvin. Membuat Marsya menghembuskan nafas lega. Dirinya kira, yang di maksud Kelvin adalah ibunya.

  "Lo lupa gue?" Tanya Marsya lagi, sambil duduk di sebalah Kelvin.

  "Suttttt. Kaka lagi masa pemulihan. Jangan di ganggu, kamu namanya Marsya?" Tanya balik Kelvin, Bahkan kata-kata yang ia lontarkan berbeda.

  "Gue Suheti!" Jawab Marsya, membuat Kelvin mengangguk lucu,

  "Heti kalo bobo sambil berak enggak?" Tanya polos Kelvin,

  "ASTAGHFIRULLAH!!! LO KENAPA SIH?!" Frustasi Marsya, sungguh. Dirinya tak mengerti dengan sikap kelvin yang sekarang.

  Kelvin memberikan kotak obat pada tangan Marsya. "Ini! Kaka beli ini. Biar Kaka gak banyak pikiran." Katanya. Membuat Marsya memeriksa Obat yang di berikan Kelvin.

  "Obat penghilang ingatan?! Gila! LO BELI DIMANA?" Kelvin tersentak kaget.

  "Kaka beli di apotik. Tapi, ARGHHH!!! ANJING," ucapnya yang tiba-tiba mengeras dengan tangan yang memegangi kepala.

  "Woy! Lo kenapa? Jangan bikin gue khawatir dong." Resah Marsya yang sambil memegang tangan Kelvin,

  "Sakit!" Rintih Kelvin, Marsya buru-buru mengambil ponsel. Dan menelepon dokter. Apakah ini saatnya?! Batin Marsya.

  "Tahan dulu. Gue udah hubungin dua dokter!" Ucapnya sambil kelimpungan.

  Lalu, Aras masuk ke dalam. Memberikan baju ganti kepada Kelvin. Marsya menyuruh kembaranya untuk membantu Kelvin ganti baju. Iklas, tak iklas. Aras, alhasil membantu nya.

  Setelah beberapa lama. Kedua dokter datang. Memeriksa Kelvin terlebih dahulu. Dokter bernama Ramdan mengatakan. Bahwa Kelvin baik-baik saja. Obat yang di minum Kelvin. Tidak terlalu bahaya. Hanya, dapat melupakan pikiran sesaat.

  Marsya dan yang lainnya menunggu di luar. Sembari khawatir. "Seriusan Lo sya?" Tanya Rifan, yang tetap tidak percaya,

  Marsya mangangguk. "Iya. Dari pada lama mening gue panggil dokternya kesini." Jawabnya Marsya,

KELSYA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang