R A G A V [END]

55. R A G A V

HAPPY READING💙

Saat ini Raqilla terpaksa pulang naik taksi,lantaran sekarang dia juga tidak bisa memaksa Gavriel untuk mengantarnya pulang,karena lelaki itu lebih memilih mengantar Willa balik,sepele bukan?.

Tapi itu saja bisa membuat hati Raqilla sakit,jika kalian tanya Ervan dan Bramantyo mana?Raqilla sudah beberapa kali menelpon mereka tapi tidak ada yang terhubung sama sekali.

Saat memasuki rumah,Raqilla mendengar suara tangisan sang bunda,Raqilla pun segera mempercepat langkahnya.

"tega ya mas kamu!bisa bisanya selingkuh!coba kamu di posisi aku,nggak habis pikir aku sana kamu!" jerit Hanifa.

"Hanifa!hey!dengerin aku dulu!kamu ini cuma salah paham!yang kamu lihat ga seperti kenyataannya!" ucap Bramantyo,Ervan yang menyaksikan itu hanya bisa diam saja dan menunduk.

"gamau tau,aku minta kita cerai!"

Deg

Seketika Raqilla terduduk lemas di lantai,membuat Hanifa,Bramantyo dan Ervan mengalihkan pandangannya.

"bunda,ayah mau cerai?" tanya Raqilla tak kuasa menahan tangisnya.

"maafin bunda nak,ini emang udah takdir yang di tentuin sama allah,tolong ngertiin bunda ya?" ujar Hanifa memeluk putri kesayangannya.

"engga,qilla gamau kalian pisah hiks hiks,qilla mau punya keluarga yang utuh hiks hiks,BUNDA!AYAH!JANGAN DIEM AJA HIKSS,AYO BAIKAN!" ucap Raqilla histeris,Ervan pun mendekapnya.

"udah princes,jangan nangis,ini semua udah keputusan bunda,kamu gabisa melarang keputusan bunda,mungkin aja ini yang terbaik!" ucap Ervan dengan mata yang memerah.

"ENGGA HIKS HIKSS,QILLA GAMAU KELUARGA INI HANCUR,KALIAN GA SAYANG YA SAMA QILLA?" teriak Raqilla frustasi.

"sayang udah,ini yang terbaik,kita sayang sama qilla,tapi bunda sama ayah udah gabisa bersama lagi!" ujar Ervan,Hanifa dan Bramantyo hanya bisa diam dan menangis.

"engga hiks,kalian ga sayang qilla hikss" ujar Raqilla dengan suara memelan.

Brukk

"RAQILLA!"

~~~

Setelah sadar dari pingsan nya,Raqilla mendiami Hanifa dan Bramantyo,dia mengurung diri dikamarnya.

Tokk tokk tokk

"sayang buka,ini ayah mau ngomong" ujar Bramantyo dari luar.

"Raqilla!kamu bisa ngelakuin apa pun biar bunda sama ayah bisa bersama lagi!" ujar Bramantyo,tapi Raqilla hiraukan,sudah cukup muak untuk hari ini,dunianya sudah cukup hancur.

~~~

Saat ini Raqilla terbangun dari tidurnya karna kehausan,dia berjalan ke bawah dan menuju ke dapur,dan membuka kulkas,lalu mengambil air dingin dan meneguknya sampai tandas.

"Raqilla?kamu belum tidur nak?" tanya Hanifa baru saja datang.

"belum" ujar Raqilla cuek,Hanifa menghela napas lelah.

"kamu masih marah sama bunda?" tanya Hanifa.

"mana ada seorang anak yang nggak kecewa sama orang tua nya saat mereka milih untuk berpisah tanpa bertahan,ada banyak solusi untuk memperbaiki bund!" ucap Raqilla dengan air mata yang menetes.

"qilla!nakk,bunda gabisa lagi sama ayah,bisa hargai keputusan bunda kali ini aja?" tanya Hanifa dengan nada yang sedikit tinggi.

"bund!bunda gamau dengerin penjelasan ayah!bunda jangan egois!" ujar Raqilla.