R A G A V [END]

61. R A G A V

HAPPY READING💙

Setelah mendengar cerita panjang Raqilla, seketika tubuh Hanifa lemas dan setelah itu pingsan.

"BUNDAA!!!" teriak mereka kaget.

"bunda hiks hiks bangun bund, qilla minta maaf" ujar Raqilla.

~~~

Ditempat lain Galen, Revan, dan Herman sedang membahas sesuatu.

"ada apa bos?" tanya Revan.

"saya minta alamat rumah Raqilla, seharusnya kalian tau dimana rumah Raqilla" ujar Herman, Galen dan Revan saling pandang.

"untuk apa?" tanya Galen.

"bukan urusanmu" ujar Herman.

"alamat rumah Raqilla sudah saya kirim" ujar Revan.

"terimakasih" ujar Herman.

"besok pagi, kalian ikut saya kesana" ujar Herman, Galen dan Revan mengangguk.

~~~

"eughh" lenguh Hanifa yang baru saja sadar.

"bunda, ada yang sakit?" tanya Raqilla memberi Hanifa minum. Perihal soal Reynald dkk dan Gladys dkk,mereka berpamitan untuk pulang terlebih dahulu, dan Gavriel sudah ijin ke mama papanya.

"qill, bunda gamau tau, lusa kita harus pindah kerumah lama kita" ujar Hanifa.

"bunda sabar dulu ya, tunggu qilla lulus dulu" ujar Raqilla lembut.

"enggak, kamu bisa lanjutin sekolah disana,bunda gamau kamu ikut ikutan jadi orang jahat yang ngebunuh orang" ujar Hanifa sambil menangis.

"sabar bund, jangan emosii" ujar Ervan mengusap bahu Hanifa.

"iya bunda qilla ngerti, qilla janji gaakan ikut ikutan, tapi tunggu qilla sampai lulus ya?" ucap Raqilla.

"kamu berani bantah bunda? sejak kapan kamu kaya gini? ini semua pasti gara gara orang orang jahat itukan yang buat kamu kaya gini? bunda ga habis pikir sama kamu qill" ujar Hanifa.

"bunda! mereka enggak jahat, justru mereka yang jagain Raqilla saat Raqilla kabur dari rumah, asal bunda tau, mereka ngasih qilla tempat tinggal, ga cuman itu, qilla juga ngerasain,kasih sayang mereka ke qilla yang tulus,andai kalau qilla ga ketemu mereka, apa qilla bisa masih disini?" ujar Raqilla, semuanya terdiam.

"apa bunda tau, pada saat itu Raqilla hancur, mereka yang ngehibur Raqilla,mereka yang buat Raqilla bangkit lagi, mereka juga yang minta Raqilla nemuin kalian!" ujar Raqilla,Hanifa menggeleng dan menangis lalu menunduk.

"nak, bunda minta maaf, maaf kalau bunda katerlaluan, bunda emosi" ujar Hanifa menggenggam tangan Raqilla.

"gausah mikirin itu, bunda sekarang istirahat aja, qilla mau tidur" ujar Raqilla, setelah itu menarik tangan Gavriel pergi.

Hanifa, Ervan dan Bramantyo menghela napas berat.

~~~