Dingin. Satu kata mendeskripsikan cowo ganteng bernama GAVRIEL HAZEL MAHATAMA. Ketua geng ternama yaitu, JEVRACKS.
Dan suatu hari dipertemukan oleh gadis polos dan ceria yang bernama RAQILLA FARSYA HANIFA, yang selalu mengusik setiap harinya. Pertem...
Hari yang Raqilla benci pun datang, dimana dia harus meninggalkan kehidupannya disini, yang sangat banyak kenangan berharga, disini, dia bisa merasakan bagaimana hidup yang tertimpa masalah.
Dia harus meninggalkan sahabatnya yang sudah cukup lama selalu bersamanya, dan terutama Gavriel, orang pertama yang bisa membuat dia jatuh cinta.
~~~
"Udah semua?" Tanya Bramantyo sambil melihat barang barang yang akan di bawa.
"Udah semua, sesuai yang di catet sama Bunda pas pindahan kesini" Ujar Ervan.
"Udah?" Tanya Raqilla baru saja keluar dari rumah,Bramantyo dan Ervan mengangguk.
"Yaudah tunggu apalagi" Ujar Raqilla dengan muka malasnya.
"Lihat deh kebelakang" Ujar Ervan mengarahkan tubuh Raqilla kebelakang.
"Kalian?" Beo Raqilla kaget melihat para sahabatnya dan,Gavriel dan sahabat Gavriel. Yah, mereka merencanakan membuat suprise untuk Raqilla, katanya sih mengadakan untuk terakhir kalinya ketemu.
"Hai!" Sapa mereka.
"Aaaa!!!" Ujar Raqilla.
"Sini sini peyukk" Ujar Kintania, dengan segera Raqilla mendekat dan memeluk mereka.
"Kalian disini baik baik ya, jangan lupain Raqilla, jangan lupain kenangan yang udah kita lakuin sama sama, jangan sampai karena kita beda sekolah dan kota, persahabatan kita bubar, Raqilla sayang kalian" ujar Raqilla sedih.
"Iya, kita gaakan lupain sahabat kita yang satu ini, polos,cerewet,sukanya marah marah,bego perkara cinta,kita juga sayang lo qill, lo disana bahagia terus ya, kalau udah lulus, kita bakal sering sering main kesana" ujar Gladys.
"Lo juga jangan lupain kita, awas aja lo punya sahabat baru lagi terus lupa sama kita, gue gibeng lo!" Ujar Kintania.
"We love you, may you always be happy, and don't let your sweet smile fade on your beautiful face, my best friend" Ucap Aina tulus, kata kata mereka, membuat air mata Raqilla langsung menetes.
"you are my best friend, now and forever, i love you" Ujar Raqilla menatap Gladys dkk.
"Udah ya, pawang lo dari tadi melotot mulu kearah kita" Ujar Kintania, Raqilla pun tertawa.
"Hai" Sapa Gavriel.
"Hai, Riel, sering main main kesana ya, biar Raqilla ga kangen kangen terus, kangen nyiksa Raqilla" Ujar Raqilla menatap Gavriel.
"Pasti, disana bahagia terus, jangan berpaling ke cowo lain, tunggu sampai lulus, aku kerumah kamu, dan aku bakal ngelamar kamu" Ucap Gavriel, Raqilla tersenyum.
"Mau ya nungguin aku?" Tanya Gavriel, Raqilla mengangguk
"Pasti. Disini baik baik ya, jangan centil ke cewe lain, awas aja kalau centil" Ujar Raqilla.
"Sejak kapan aku centil ke cewe lain? Ngada ngada" Ucap Gavriel.
"Haha enggak bercanda doang, baper banget sih" Gavriel tertawa. Raqilla menengok kearah belakang Gavriel, ada Abi, Mario dan Reynald.
"Udah ah, aku mau pamitan sama mereka dulu" Ujar Raqilla, Gavriel mengangguk.
"Hai kalian!" Sapa Raqilla.
"Hai, cie yang mau pindah nih" Ujar Abi.
"Apa sih kak, garing tau gak!" Ucap Raqilla.
"Gimana perasaannya mau ninggalin kehidupan lo yang disini?" tanya Mario.
"Sedih banget, harus pisah sama kalian" Ujar Raqilla.
"Gausah sedih, kita kan masih bisa telponan buat ngobati kangen" Ujar Reynald.
"Iya sih, tapi masih aja tetep kangen kalau nggak sampai ketemu" Ucap Raqilla.
"Iya juga, udah deh tapi gausah sedih gitu" Ujar Abi, Raqilla mengangguk.