🌾HIJRAH BAGIAN SATU🌾✅

80.7K 3K 33
                                    

"What!! Are you kidding me!!" Aqueena langsung berdiri ketika beberapa saat yang lalu ia mendengar wanita dengan jilbab instan berwarna pastel itu berujar.

"Oh, Mom. Mommy bercanda 'kan? Aqueena tidak akan pindah ke pesantren 'kan?" Gila! Aqueena tidak akan pernah mau menginjakkan kaki di lingkungan pesantren, bagaimana pun caranya. Aqueena tidak suka terikat dengan peraturan. Bukannya pesantren selalu memiliki peraturan yang ketat? Dan Aqueena tak suka itu.

"Kamu akan pindah ke pesantren, sayang." Tubuh Aqueena merosot begitu mendengar jawaban yang terlontar dari Rina-- mommy nya. "Ini semua demi kebaikan kamu, my sweetheart. Kami tidak bisa meninggalkan kamu sendirian disaat kami akan sangat lama berada di London."

Kebaikan apanya?! Ini akan menjadi momok keburukan bagi Aqueena, kehidupan bebas---yang walaupun gak bebas-bebas amat---akan hilang. Ini tidak bisa di biarkan begini saja, Aqueena harus putar otak untuk mencari alasan.

"Aqueena bisa ikut kalian ke London." Putus Aqueena mutlak, berharap wanita berhijab di depannya ini menerima penawarannya. Tapi saat mendapat gelengan kepala dari Rina membuat Aqueena menghembuskan nafas panjang.

Aqueena ingin sekali berteriak, tak ada lagi alasan logis yang terfikir di otak cantilnya. Dia tak tahu lagi bagaimana cara membujuk wanita yang telah melahirkannya ini untuk tidak memasukkannya ke pesantren.

Semua berawal saat perusahaan keluarga Daddy nya mengalami krisis yang begitu berat di ibukota Inggris tersebut, yang mengharuskan Dexter-- sang Daddy untuk terbang kesana, memantau langsung serta memperbaiki segala yang sudah rusak. Itulah yang menyebabkan Aqueena harus dititipkan sekaligus belajar ilmu agama di pesantren, sembari menjaga Aqueena dari rasa kesepian saat ditinggal sendiri di rumah dengan tiga lantai ini dan juga menjaga Aqueena dari pergaulan bebas.

"Kalau gitu, Aqueena mau ke Amerika dan bersekolah di sana. Nichole dan Summer kuliah di sana 'kan? Mereka pasti menjaga Aqueena." Semoga alasannya kali ini di terima dengan baik oleh mommy nya. Aqueena berharap banyak dengan ini.

"Tidak Queen. Kakak-kakakmu itu tengah disibukkan dengan tugas akhirnya, kau jangan merepotkan mereka." Rina menuang teh krisan pada cawan porselen diatas meja. "Lagipula kau perempuan, sweetheart. Aku tidak akan mengizinkanmu."

Aqueena hanya bisa mendengus pasrah. Dia tidak ingat dua kakak kembarnya itu sudah berada di tahun terakhir berkuliah, pasti mereka berdua sangat sibuk. Lagi dan lagi alasannya selalu berakhir gagal, apa Aqueena harus pasrah pada takdir saja?

Menjadi anak perempuan satu-satunya dari tiga bersaudara membuat Aqueena begitu di perhatikan, baik dari cara berpakaian juga pergaulan. Setidaknya Aqueena masih berpakaian sopan saat keluar rumah, walau belum bisa mengikuti jejak sang Mommy untuk berhijab.

Rina---sang mommy--- merupakan anak perempuan Kyai Muhaimin, pendiri pondok pesantren di daerah Jawa Barat. Sebagai anak yang hidup di lingkungan pesantren membuat Rina sudah menutupi mahkota berharganya semenjak berumur enam tahun hingga sekarang.

Pertemuan Rina dengan Dexter-- si turis bermata hijau emerald di salah satu mall Jakarta, menciptakan ketertarikan sendiri di antara keduanya. Dexter yang awalnya seorang non-muslim melakukan segala cara agar dapat restu dari Kyai Muhaimin untuk mempersunting Rina. Hingga tepat enam tahun Dexter berjuang mendalami agama yang dianut Rina, membuat hatinya tergerak lalu memilih memeluk agama Islam karena Allah. Tak lama setelahnya, Dexter dan Rina menikah.

Mengingat cerita perjuangan sang daddy dalam mengejar cinta membuat Aqueena merasa bangga sudah hadir dalam kehidupan keduanya, walau tak melihat langsung bagaimana perjuangan mereka, Aqueena tetap bangga. Karena dia sudah menjadi salah satu hasil dari perjuangan berat itu.

HIJRAH [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang